"i can destroy you, if I want"
----------------------------------------------------
⚠️
Haera bergelung dibalik selimut. Luka di kakinya luar biasa ngilu setelah efek dari anestesi yang diberi Doyoung siang tadi perlahan menghilang, untungnya dokter muda itu masih sedikit memiliki hati karena memberi Haera obat-obatan lainnya yang bisa ia minum jika memang dibutuhkan. Hanya saja, Haera tidak tau apa saja fungsi dari setiap botol obat yang ia simpan di laci nakasnya -Doyoung tidak menjelaskan apapun padanya- ia hanya diminta meminumnya setiap pagi dan malam.
Saat ini langit diluar kamarnya sudah gelap. Haera tidak tau jam berapa sekarang, yang ia tau hanya perbedaan waktu antara Kanada dan Korea yang terpaut sekitar dua belas jam, perbedaan yang sungguh berbanding terbalik; malam hari disini dan siang hari disana. Yang bisa Haera lakukan hanya melamun, membayangkan bagaimana kondisi Yuta, juga tentang apa yang tengah dilakukan oleh orang-orang lainnya disana.
Haera bersandar diranjang, menunduk menatap beberapa botol obat yang ada dipangkuannya. Haera baru saja meminum obat untuk jadwal malamnya. Pun ia kembali menaruh botol-botol itu ke dalam nakas. Entah kenapa setelah Haera meminum obat-obatan itu dirinya merasa tidak sepanik sebelumnya, ia menjadi sedikit lebih tenang –bahkan terlalu tenang karena tubuhnya justru cenderung lemas seperti tidak memiliki tenaga.
Biarlah, toh untuk saat ini mau seperti apa efek yang akan ia rasakan dari obat-obatan itu Haera tidak terlalu peduli, ia hanya berharap saat Taeyong datang nanti pria itu tidak akan berbuat macam-macam padanya. Pasalnya Haera merasa terlalu lemah hanya untuk sekedar mendorong tubuh pria itu, apalagi untuk melawan.
Tak berselang lama setelah Haera menutup laci nakas disamping ranjang, pria yang baru saja melesat di dalam pikirannya itu tiba-tiba muncul di ambang pintu, membuat Haera dengan spontan membuang muka –Haera tidak ingin melihat Taeyong.
Pun perempuan itu beringsut turun dari posisi sandarannya, memilih untuk merebahkan diri, mengabaikan Taeyong yang tengah melepas atasannya.
Sejujurnya Haera tidak tenang. Meski Taeyong tidak terlihat melakukan sesuatu yang mengancam dan hanya sibuk mengganti pakaian, tetap saja jantung Haera rasanya mulai berdetak tak karuan. Haera takut.
Taeyong berjalan menuju ranjang, menempati tempat kosong yang ada disebelah Haera, membuat Haera reflek semakin beringsut ke tepi, sebisa mungkin memperbesar jarak diantara keduanya.
Baru saja Haera bergeser, secara tiba-tiba tangannya ditarik kencang oleh Taeyong. Pria itu memangkas jarak yang baru saja Haera buat dengan satu hentakan yang berhasil membuat ekspresi terkejut terpatri di wajah si perempuan.
Sial, detak jantungnya semakin berdetak tak karuan, napasnya mulai memburu ketika mendapati dirinya berjarak sedekat itu dengan pria diatasnya.
"Kenapa? Takut?" bisik Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL✔
Fanfiction❝If karma doesn't hit you, I fuckin' will.❞ highest rank: #1 in yuta (18/2/21) #1 in nakamotoyuta (4/1/21) #1 in yutanct (9/1/21) #6 in nakamoto (23/1/21) #3 in johnnysuh (07/2/21) #8 in ten (20/1/21) #8 in crime (24/2/21) #9 in lee (24/2/21) #9 in...