"kiss better than fight."
-----------------------------"Sudah kau temukan?"
Johnny mengusap wajah kasar, setelah berpencar dan berlarian menghampiri satu persatu kontainer yang berjajar di pelabuhan itu, Johnny beserta seluruh orang yang ia bawa kembali berkumpul di mobil. Johnny membawa dua mobil; satu berisi dirinya, Kun, Ten, serta Park Sooyoung, sedangkan satu lainnya berisi delapan orang bawahannya.
Melirik jam di pergelangan tangan, jarum pendek sudah bergeser dari angka empat -jam tangannya menunjukkan pukul 4.30 pagi. Johnny benar-benar panik sekarang, ia baru tiba ditempat itu sekitar lima belas menit sebelumnya, itupun setelah mendapat banyak kendala dalam perjalanan menuju kesana. Johnny tau Lucas pasti mengerahkan beberapa orang untuk mempersulit pergerakannya.
"Tidak ada dimanapun. Perkiraanku sekarang hanya satu Tuan Seo, kemungkinan besar ada disana." Ten menunjuk ke satu arah dimana ada dua kapal kargo yang tengah terparkir sempurna disisi dermaga, menunggu satu persatu kontainer yang siap dibawa dipindahkan keatas kapal. Entah berada di kapal yang mana, namun Ten yakin kalau Haera belum pergi dari tempat itu.
"Mereka bergerak Tuan!" Kun tiba-tiba berseru. Pria yang sejak tadi sibuk memantau layar monitor kecil yang ia bawa itu akhirnya bersuara. Titik koordinat yang menjadi acuan mereka untuk datang ke tempat itu akhirnya bergerak.
Semua orang disana langsung mengedarkan pandang, mencari objek apa yang sekiranya tengah berpindah tempat disekitar mereka.
"Disana!"
Sontak sorot mata Johnny mengikuti arah telunjuk Kun --satu kontainer tengah diangkut menggunakan crane ke atas kapal. "Sial, Haera didalam sana?!"
"Aku tidak mungkin salah, pasti kontainer hitam itu." Kun memastikan.
"Kapal itu masih memindahkan muatan, pasti ada jalan untuk masuk kesana." sahut Ten.
Johnny mengangguk setuju. Pria itu kemudian mendekatkan pergelangan tangannya ke mulut, berbicara pada benda kecil dibalik lengan jaket kulit hitamnya yang terhubung dengan in ear seluruh anak buah yang ia bawa. "Siapkan senjata kalian, kita cari jalan masuk ke kapal itu, sisanya lakukan sesuai rencana."
Kun dan Ten dengan sigap memeriksa seluruh pistol yg mereka sembunyikan dibalik jaket, memastikan bahwa mereka membawa cukup amunisi sebagai cadangan nantinya.
Setelah melakukan hal yang sama, Johnny menoleh pada satu-satunya perempuan yang ada disampingnya -Park Sooyoung. Raut wajahnya selalu terlihat dingin dan tak pernah tampak gemetar dalam situasi apapun. "Sooyoung-ah, kau ingat tugasmu?"
Sooyoung lantas tersenyum samar kemudian mengangguk pasti. "Aku mengingatnya Tuan."
Dengan tangan yang masih sibuk memeriksa semua isi pistolnya, Johnny tersenyum. "Aku yakin kau bisa jaga diri."
"Kau sudah melatihku bertahun-tahun Tuan Seo, jangan ragukan itu. Aku menunggu kalian disini."
Johnny menyeringai kecil, kemudian mengusap rahang Sooyoung. "Gadis pintar."
"Tak perlu menunggu aba-aba dariku. Bunuh siapapun yang berusaha menghalangi kalian, mengerti?" perintah Johnny yang langsung mendapat anggukan dari seluruh antek-anteknya.
Kun kembali melihat layar monitor. Pergerakan titik koordinat itu telah berhenti tepat setelah mendaratnya kontainer hitam yang ia tunjuk tadi diatas kapal. Kun dengan cepat melempar layar monitor itu ke dalam mobil melalui jendela yang terbuka, memindah alihkannya pada Sooyoung yang telah duduk di kursi kemudi. "Aku benar-benar yakin mereka didalam sana Tuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
ILLEGAL✔
Fanfiction❝If karma doesn't hit you, I fuckin' will.❞ highest rank: #1 in yuta (18/2/21) #1 in nakamotoyuta (4/1/21) #1 in yutanct (9/1/21) #6 in nakamoto (23/1/21) #3 in johnnysuh (07/2/21) #8 in ten (20/1/21) #8 in crime (24/2/21) #9 in lee (24/2/21) #9 in...