29-breath I

1.6K 226 27
                                        

"he shouldn't die"
------------------------
⚠️

"Kau sudah terima kiriman berkas dariku Kepala Kang?" pertanyaan itu terlontar tepat ketika Jaehyun memasuki ruangan. Sore ini ia baru saja kembali ke kantornya dan menemukan seluruh rekannya tengah berkumpul di ruangan yang sama.

Seulgi lantas mengangguk menanggapi pertanyaan Jaehyun, berkas-berkas di kartu sd itu sudah sampai ditangannya dalam bentuk format normal seperti sedia kala. Seulgi bersama Naeun dan Eunwoo bahkan telah melihat seluruh isinya. Mereka benar-benar tak percaya kumpulan bukti itu akhirnya berada di kantung mereka sekarang.

Pun Jaehyun kemudian menempati kursinya, meraih segelas kopi yang tersedia di meja.

"Lalu bagaimana tentang Tuan Seo? Apa kita juga memerlukan keterangan darinya sebagai bukti tambahan?" Jaehyun mencoba bertanya, ia ingin menghapus rasa penasaran yang sudah tersimpan sejak tadi.

"Ya, sebaiknya memang begitu, tapi kita tidak tau dimana keberadaannya sekarang. Lagipula menunggu lebih lama akan terlalu beresiko Jaehyun, kita tidak tau apa rencana mereka selanjutnya." sahut Seulgi.

Mereka bisa saja sudah memiliki bukti, tetapi tetap saja tidak menutup kemungkinan bahwa ayah Na Yuta telah menyiapkan rencana lainnya. Kemungkinan pria itu kembali lepas bahkan sebelum berhasil ditangkap akan tetap ada, terlebih kalau mereka memberi kesempatan dengan mengulur waktu lebih lama.

"Kalau begitu kita harus menemukan Tuan Seo secepatnya." gumam Naeun.

"Dengan cara apa?" tanya Eunwoo tiba-tiba, mengingat mereka memang sempat mendiskusikan ini sebelum Jaehyun tiba. Mengetahui Ten belum juga mendapatkan lokasinya membuat mereka mencoba memikirkan cara lain untuk bisa menemukan pria itu. Dan sayangnya tak ada satupun dari mereka yang bisa menemukan ujung dari masalah ini.

"Kurasa akan sulit untuk melakukan ini." ucap si kepala tim berikutnya yang terdengar sedikit putus asa. "Lagipula kalau kita bisa menemukannya, kurasa Tuan Seo tidak akan mau membuang waktu untuk datang ke ruang investigasi lebih dulu."

Naeun sontak mengernyit. "Kenapa?"

"Lee Haera." sahut Seulgi cepat. "Perempuan itu hilang."

Selaras dengan kalimat itu Naeun mendadak diam. Secara tidak sadar dirinya memang sedikit lebih acuh akhir-akhir ini, berbeda dengan Eunwoo yang memang mengenal Haera dan mengetahui kabar itu, Naeun justru tidak sama sekali. Jangankan untuk tau bagaimana kabar terakhirnya, bertemu Haera secara langsung saja ia tidak pernah. Selama ini Naeun hanya mendengar cerita tentang perempuan itu melalui Jaehyun. Selalu Jung Jaehyun.

Dan kini setelah mendengar itu Naeun jadi tau apa alasan Jaehyun sering terlihat uring-uringan beberapa waktu belakangan ini. Jaehyun seringkali terlihat melamun dengan ekspresi khawatir dan entah tengah memikirkan apa, bahkan Jaehyun juga sibuk pergi kesana kemari mengurus sesuatu diluar pekerjaannya. Rasanya beruntung sekali seorang Lee Haera, mendapat perhatian dari banyak orang seperti itu, Jung Jaehyun salah satunya.

Eunwoo mengangguk. "Kau benar Kepala Kang. Tuan Seo pasti lebih memilih untuk langsung pergi mencarinya."

Sahutan itu berhasil membuat Naeun bangkit dari lamunannya, secara tidak sengaja reflek melirik Jaehyun yang kini tengah diam menunduk di kursinya.

Obrolan mereka barusan diam-diam berhasil memancing kembali pikiran Jaehyun tentang Haera. Setiap kali memikirkan perempuan itu Jaehyun selalu merasa bersalah. Ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya, bahkan untuk sekedar mencegah penerbangan mereka malam itu saja Jaehyun gagal. Jaehyun ingin selalu ada disaat Haera butuh pertolongan tapi menyedihkannya lagi-lagi justru dirinya yang tidak pernah ada disana.

ILLEGAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang