3O-breath II

1.5K 238 46
                                    

"take her home"
----------------------

DORR!!!

Lucas mendadak diam ketika suara tembakan terdengar entah darimana asalnya. Pun beberapa orang lainnya yang ada di ruangan itu reflek bergerak cepat, bersiap dengan memegang senjata mereka masing-masing. Lucas secara otomatis waswas dengan keadaan sekitar. Sontak tangan Lucas yang sebelumnya sudah tearah lurus pada kening Johnny perlahan bergerak turun.

"Bajingan!" umpatnya seraya menatap rendah Johnny yang kini mulai bisa tersenyum melihatnya.

"Turunkan senjata kalian!"

Teriakan seseorang dari pengeras suara itu tiba-tiba terdengar menyahut dari luar gudang, membuat Lucas dalam sepersekian detik sadar bahwa mereka tengah dikepung sekarang.

"Dengan mengikuti perintah kami, maka hukuman kalian akan dikurangi. Turunkan senjata kalian sekarang!" teriakan berikutnya terdengar mengulang, kembali memerintah.

Lucas mulai terpengaruh, semua ini diluar rencana sekarang. Lantas ia beralih, kembali melempar tatapan sengitnya pada Johnny.

Johnny menyeringai. "Aku tau selama ini semesta selalu berpihak padamu Lucas. Dan aku bersyukur karena itu tidak terjadi untuk kali ini."

BRAKK!!!

Pintu kayu gudang itu seketika hancur setelah didobrak secara brutal oleh seseorang. Disana, Jung Jaehyun, Kang Seulgi, Cha Eunwoo, dan Lee Naeun berdiri. Satu tim kepolisian yang selama ini mati-matian menghancurkan rencananya itu kini menghadang diambang pintu dengan menjadikannya sebagai objek utama.

Jung Jaehyun, pria itu berdiri lebih didepan dari yang lainnya.

Pun melihat Jaehyun yang menatapnya tajam berhasil membuat Lucas tersenyum remeh, ia membuang ludahnya sembari memainkan pistol yang masih ada digenggamannya.

"Bukankah sudah ku bilang, petugas rendahan seperti kalian bukan lawan kami?" tekannya. Lucas kemudian berjalan santai ke arah Jaehyun, mengabaikan Johnny yang masih terikat dibelakang sana. "Kami sedang menyelesaikan urusan kami Detektif Jung, kau sudah melewati batas dengan melakukan hal ini."

Lantas kedua kaki itu berhenti tepat setelah dirinya menyisakan jarak beberapa centi dari Jaehyun. Pandangan sengit itu terlempar satu sama lain, terlebih saat Jaehyun tau bahwa Lucas sama sekali tidak mengindahkan perintah dari mereka untuk meletakkan senjata, dan dengan sengaja justru berjalan mendekat padanya.

Jaehyun tau tujuan pria itu, dengan memperkecil jarak diantara mereka, tindakan itu secara otomatis membuat orang diluar sana urung untuk menembaknya. Tidak mungkin ada yang berani melakukan itu, karena secara teknis dengan melepas peluru kearah Lucas kemungkinan besar akan membuat Jaehyun ikut terluka. Meski begitu, Jehyun tak juga gentar dalam posisinya, ia masih berusaha membuat Lucas dan seluruh orang suruhannya tunduk tanpa perlu bertukar tembakan.

Jaehyun berdeham pelan, kemudian melirik tepat pada Johnny dibelakang, pria itu kini dikelilingi oleh beberapa orang bersenjata yang tak lain adalah komplotan Lucas disana.

"Turunkan senjatamu Wong Yukhei." titah Jaehyun lagi dengan lebih menuntut, berusaha mempengaruhi pertahanan pria itu. "Bukankah kalau kau menembak, kau juga akan mati?"

Lucas lantas tersenyum miring kemudian mengangkat alisnya. "Lalu? Menurutmu aku takut? Memangnya kalian mendapat izin untuk melakukan ini? Atasan kalian bahkan takut pada kami."

Jaehyun tidak langsung menjawab. Memang benar perkataan Lucas barusan mengingat mereka memang memutuskan datang ke gudang itu tanpa izin dari sang jenderal. Setelah mendapat telepon dari Ten, Jaehyun langsung menjelaskan perihal Johnny pada Seulgi, dan kepala timnya itu secara penuh menunjukkan dukungannya dengan ikut pergi kesana dan membawa cukup banyak petugas lainnya yang kini berjaga disekeliling gudang sebagai bala bantuan. Masih tidak jelas akan seperti apa nasib mereka setelah ini, yang terpenting untuk Jaehyun adalah Johnny harus selamat.

ILLEGAL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang