03 - Peringkat

4.2K 443 168
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Skateboard berwarna hitam memasuki gerbang terukir tulisan SMA LASKAR ANGKASA.

"Woi! Minggir!"

Lea dengan wajah ceria terlihat antusias menggerakkan kendaraannya dengan kaki kanan menyentuh aspal. Bergerak cepat, tetapi hati-hati. Pagi hari yang cerah dan para murid mulai berdatangan ke sekolah.

Mengenakan kacamata hitam, Lea merasa dunia miliknya sendiri. Kedua kaki berada di atas papan dan membiarkan skateboard melaju sendiri lurus ke depan.

Mendapati sekumpulan siswa berjejer terdiri lima orang, di mana menghalangi jalan. Lea menatap mereka dengan santai.

"Woi! Awas! Jangan di tengah jalan!"

Suara teriakan Lea mengundang perhatian mereka yang spontan menoleh ke belakang dan agak terkejut. Segera mereka menyingkir dan terbagi dua. Setelah itu, menggelengkan kepala dan bergosip.

"Ke sekolah jalan kaki? Ke sekolah naik sketboard tuh, Bos!"

Dari jarak kejauhan, lelaki berambut sedikit keriting bernama Bagas tidak percaya dengan hal yang di lihatnya itu.

"Unik," celetuk Rafael tersenyum sekilas. Lalu, kembali menyerongkan kaki ke depan dan fokus berjalan.

"Apa? Unik?" Bagas mengimbangi langkah sahabatnya yang cepat. "Gue rasa lo gagal fokus!"

Tidak mengetahui ada dua lelaki yang memperhatikan, Lea tetap santai. Bahkan, kaki kanan Lea kembali turun ke aspal dan menggerakkan skateboard agar tetap melaju terus lebih cepat.

"Lea! Ngapain?"

Mendengar suara tidak asing. Lea yang belum melepas kacamata hitam pun menoleh ke samping. Ia mendapati Manda di dalam mobil warna pink. Dengan kaca jendela mobil sebelah kiri terbuka lebar.

"Harus banget ya, pakai kacamata kayak gitu?"

Lea melepas kacamata dengan santai. "Harus, dong. Biar keren."

Setelah Manda menyapa dengan senyuman hangat, kaca mobil pun tertutup kembali. Meninggalkan Lea yang tidak lagi memakai kacamata dan malah menentengnya di tangan kanan.

"Hahaha! Seru banget!"

Lea tertawa lepas. Tidak peduli orang-orang di area sekolah memperhatikan dirinya.

Sesampainya di depan gedung sekolah. Lea berhenti dan mengambil skateboard di bawah.

Memasuki gedung dengan penuh semangat. Aura bintang Lea seketika terpancar perkara sering berulah di sekolah. Terkadang Lea berterima kasih kepada dirinya sendiri, karena bisa percaya diri di tengah keramaian.

IngeniousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang