welcome to my first story. I hope you can enjoy. Don't forget to vote and comment.
Sebelum kalian membaca cerita ini, aku mau promosi cerita keduaku dulu nih. Jadi, setelah cerita ini tamat, aku nulis cerita lagi. Latar belakangnya sama kok. Yaitu tentang pesantren, tapi cerita keduaku sangat amat berbeda dari cerita ini.
Dan menurutku, cerita keduaku lebih banyak kata-kata motivasi dan semangat daripada di cerita ini. Cerita "Mutiaraku" sangat cocok bagi kalian yang sekarang lagi mondok, lagi berjuang di titik down, dan sedang proses menghafalkan Al-Qur'an.
Kedua ceritaku ini murni karyaku, dari hasil jerih payahku nulis, dan dari ide-ide yang terlintas benakku sendiri. Ya pastinya semua kelebihan itu dari Allah. Aku gak bisa apa-apa kalau Allah gak berkehendak.
Aku kasih sedikit spoiler cerita keduaku yang berjudul "Mutiaraku"
Cerita ini mengisahkan dua orang laki-laki yang mengagumi satu perempuan sama.
Wanita yang tak pernah sekalipun merasakan bahagia, tapi berhasil menaklukkan dua hati yang mempunyai kasta tinggi.
Namun, cinta tidak sesederhana imajinasi, tapi juga tidak sesulit trigonometri. Dia penuh kejutan seperti halnya menggradasikan warna.
Apakah keduanya akan bertarung memperebutkan satu hati itu atau malah saling melepas karena ada yang lebih berhak untuk merampas?
Yuk kepoin kisah mereka. Dan simak, hati siapakah yang akan dipilih?
Ini linknya kawan
https://www.wattpad.com/story/280678136
Story by Lailiintan_
Started : 09 Agustus 2021
Silahkan membaca cerita "Mahkota Impian Santri"
•••
Happy reading 💞
"Jalanin alurnya aja, tak perlu disesali ataupun merasa geli dengan diri sendiri"
•
•
•"AYOK BURUAN, DEL. NANTI TERLAMBAT NGAJI!" teriak Ratna dari luar kamar
"Iya bentar Na, aku lagi nyari kitab. Tungguin bentar!" jawab Adel dengan keringat bercucuran karena tak kunjung menemukan kitabnya itu. "Perasaan kemaren udah aku taruh loker buku, Tapi kok gak ada ya?" racaunya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Impian Santri ✓[END]
Teen Fiction"Maksud kamu apa megangin hijabku?" ketus Adel tanpa menoleh ke arah Riski. "Lo ngapain pindah pondok?" tanya Riski keluar dari topik. "Bukan urusan kamu!" "Lo pindah pondok mana?" Riski tetap menanyakan hal yang sama walaupun tidak mendapatkan ja...