PART 5 || WANITA ANEH✅

87 13 2
                                    

Mobil hitam yang dikendarai oleh Ahmed kini sudah sampai tepat di depan bandara. Segera Ahmed turun dari mobil dan membiarkan kendaraannya itu parkir di depan bandara. Ahmed berlari mencari sosok Afsha, bertanya-tanya dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang mengatakan bahwa penerbangan dari Indonesia sudah sampai. Sungguh, disituasi seperti ini Ahmed tidak bisa untuk berpikir. Mengingat bagaimana wajah Afsha. Hampir selama 6 tahun dia tidak melihat wajah Afsha. Hanya bayang-bayangnya saja yang ada di pikiran Ahmed. Bagaimana ini?
"Ya Allah kenapa sampai lupa begini, haduh kalau Afsha udah keluar dari bandara bagaimana ini?" panik Ahmed yang menatap orang di bandara satu persatu.

Mata Ahmed melihat seorang lelaki paruh baya yang baru keluar dari bandara, segera Ahmed menanyakan sesuatu kepada lelaki itu.
"Excusme sir?" sapa Ahmed menghampiri lelaki itu.

"Waduh, excusme artinya apa yah? Aku lupa," gerutu lelaki itu dengan logat medoknya. Ahmed rasa sangat mengenali logat ini, pastilah ini logat orang jawa karena dulu dia pernah tinggal di Solo, Jawa Tengah. Merasa sangat tidak asing dengan logat dan bahasa orang tersebut Ahmed langsung menanyakan saja berasal dari mana.

"Bapak dari Indonesia?" tanya Ahmed.

"Ealah bisa bahasa Indonesia toh."

"Iya Pak, saya dulu pernah tinggal di Indonesia. Saya mau nanya penerbangan Indonesia baru sampai apa bagaimana Pak?" tanya Ahmed dengan wajah paniknya.

"Wahhh udah dari sekitar empat puluh menit yang lalu Mas, hehehe ... saya baru keluar soalnya duduk dulu biasalah gak pernah naik pesawat jadinya pusing."

"Aishhhh." Ahmed semakin panik, bagaimana jika nantinya Afsha hilang di tengah keramaian kota Istanbul? Bisa saja Ahmed yang jadi tersangka.

"Memangnya kenapa Mas? Mas nya nunggu orang?"

"Saya nyari orang pak. Dia wanita, anak dari sahabat ayah saya. Dia datang ke Turki untuk berlibur dan saya ditugaskan untuk menjemputnya tapi saya bener-bener lupa. Arghh!" kesal Ahmed menggigit bibir bawahnya.

"Ciri-cirinya seperti apa Mas?"

"Dia tinggi, pakai hijab sih sepertinya, terus apa yah? Aduh pak saya gak bisa nginget dia karena saya panik."

"Tadi sih ada wanita berhijab duduk disamping saya dia bilang kalau dia udah sampai di Turki bakal ada yang jemput dia," ucap lelaki paruh baya itu membuahkan kesempatan bagi Ahmed untuk mencari tahu siapa wanita yang dimaksud. Berharap semoga saja itu Afsha.

"Namanya siapa pak?"

"Siapa yah, mmm ... kalau gak salah Af, Af, aarhhh intinya Af gitu namanya. Maaf mas saya lupa udah tua jadi sering lupa, heheheh."

"Afsha?!" tebak Ahmed.

"Nah itu namanya!" lelaki paruh baya itu tersenyum dan membulatkan matanya.

"Terus dia dimana?!"

"Dia udah keluar empat puluh menit yang lalu."

"Ya ampun, ya udah pak makasih yah."
Ahmed segera berlari, kembali mencari sosok Afsha. Hampir 12 menit mencari tetapi tidak pun ia temukan sosok Afsha. Ahmed berpikir untuk mencari Afsha di jalan dekat bandara, pasti itu tidak akan jauh untuk Afsha melangkah. Ahmed menuju mobilnya akan tetapi aneh yang ia temukan disana.
"Hah? Afsha?" lirihnya saat melihat seorang wanita sedang menatap tajam mobil Ahmed sembari mengelilinginya.

Ahmed berlari, memastikan apa yang ia lihat adalah sebuaha kebenaran. Benar saja, kini wajah Afsha sudah melekat dipikiran Ahmed saat melihat wanita itu. Itu memang Afsha.
"Afsha?" tanya Ahmed mencoba memanggil wanita itu.
Wanita itu menoleh, tatapan tajamnya berubah menjadi tatapan ceria saat melihat lelaki berkumis tipis itu.
"Wah bener ini yang aku cari," ujarnya yang sangat ceria.

"Lah, lho, ka ... kamu kenapa tiba-tiba ada disini?" tanya Ahmed gugup memandang Afsha dari bawah sampai yang membawa kedua koper.

"Ya aku nunggu kamu lama jadi aku kesini."

"Terus kenapa kamu tau kalau ini mobil aku?"

"Ya ampun zaman sekarang itu semuanya siapa sih yang gak paham internet. Aku itu nyari instagram kamu dan lihat kalau kamu pernah ngeposting foto pas ada mobilnya."

"Tapi kan kamu gak tau plat mobilku berapa?"

"Nih lihat!" Afsha menunjukan foto Ahmed yang sedang berada di mobilnya dengan plat yang terlihat sangat jelas. Ahmed hanya bisa menelan salivanya, untung saja Afsha tidak hilang di keramaian kota Istanbul. Pertemuan yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun. Bertemu dengan sebuah kepanikan.

"Syukurlah, ya sudah cepat masuk ke mobil, kita ke rumah."

"Oke."

Afsha, wanita berkerudung hitam itu memiliki wajah cantik nan berseri. Walau wajahnya terlihat ceria namun sebenarnya ada kisah memilukan dibalik itu semua, yang sudah Ahmed ketahui. Adalah hal yang pastinya membuat Afsha sedih dan kecewa karena pernikahan yang akan digelar satu bulan lagi hancur secara tiba-tiba. Afsha wanita yang terlihat lucu dan menggemaskan. Dia sangat mudah akrab dengan semua orang. Langkahnya saat akan memasuki mobil terhenti saat melihat lelaki paruh baya yang baru saja Ahmed temui tadi. Lelaki paruh baya dengan tubuh gempalnya itu terlihat kesulitan saat membawa kopernya keluar dari bandara.
"Eh tunggu," ucap Afsha yang langsung berlari menuju lelaki paruh baya itu.
Ahmed tadinya hanya melihat dari dalam mobil, tetapi dia keluar lagi dari mobilnya dan menunggu apa yang akan Afsha perbuat disana.

"Pak Joko?"

"Ehh kamu lagi." keduanya saling ramah menyapa.

"Eh tadi ada yang nyariin kamu, dia tinggi——" belum selesai bicara Afsha langsung melanjutkan ucapan lelaki paruh baya yang dipanggilnya Pak Joko.

"Kumisnya tipis, ada brewoknya sedikit, sama wajahnya panik. Iya kan?"

"Hahahahah bener, kamu pinter."

"Bapak nginepnya dimana?"

"Di hotel white house itu loh, kamu tau kan?"

"Wah tau dong pak mending ikut saya aja, kebetulan saya juga nginepnya disana. Hayuk lah."

"Beneran gak apa-apa?"

"Gak apa-apa dong. Yuk pak saya bantu." Afsha membantu Pak Joko mengangkat salah satu koper milik Pak Joko. Mereka berdua menuju mobil Ahmed.

"Bolehkan Pak Joko bareng kita?" tanya Afsha. Ahmed hanya menghembuskan nafasnya kesal, kenapa disaat panik seperti ini justru Afsha terlihat ceria? Bagi Ahmed ini sangat mengesalkan.

Ahmed mengangguk, setelah koper Pak Joko masuk ke bagasi mobil kini Afsha dan Pak Joko yang memasuki mobil Ahmed. Afsha yang duduk bersebelahan dengan Ahmed memasang senyum yang ceria karena kini dirinya sudah sampai di Istanbul, Turki.
"Pertemuan yang aneh. Seharusnya aku tidak lupa tentang menjemput Afsha, tapi kenapa seketika berubah menjadi seperti ini? Enam tahun lalu saat bertemu Afsha dia sangat berbeda. Dia pemalu dan pendiam, tapi sekarang dia sangat berubah. Tatapannya mengerikan dan senyumannya juga sangat membuatku risih. Maafkan saya om Abdul, saya mengatakan ini. Afsha wanita aneh," batin Ahmed yang mengemudikan mobilnya.

***

اللهم صل على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد

CINTA DI LANGIT TURKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang