"Besok kamu kesini lagi yah nak, nanti Tante sama Kak Minan ajak kamu keliling Istanbul, oke?"
Kini Afsha akan kembali ke hotel, semua orang bahkan mengantar Afsha sampai di depan rumah. Ahmed yang ditugaskan mengantar Afsha sudah masuk ke mobil terlebih dahulu."Iya tante, lagian Afsha kayaknya gak punya temen disini."
"Kan Ahmed temen kamu Sha, hahaha," ledek Minan.
"Bukan, dia bukan temen aku kak, heheheh."
"Ya udah kamu hati-hati yah, kalau ada apa-apa telepon tante atau om aja." Afsha tersenyum. Memberikan pelukan kepada Tante Neta dan Minan, serta tak lupa mengecup pucuk kepala Elif. Hasbi yang melihat nampak iri, mengingat 6 tahun lalu dirinya masih boleh berpelukan dengan Afsha. Hasbi merenggangkan kedua tangannya sembari memasang raut wajah imut. Afsha yang melihat hanya tertawa kecil apalagi saat Razi yang justru memeluk Hasbi membuat Afsha tertawa terbahak-bahak.
"Udah besar, juga! Masih aja manja!" ledek Afsha."Hati-hati yah kak Afsha. Besok jalan-jalan sama Hasbi juga. Oke?"
"Oke siap, dah om, tante. Assalamualaikum," salam Afsha sembari melambaikan tangan. Dia memasuki mobil hitam dimana Ahmed sudah menunggu didalam. Ahmed mendengus kesal saat Afsha selesai memasangkan sabuk pengaman.
Akhirnya sang manager itu mengemudikan mobilnya dan mengantar Afsha kembali ke hotel. Semakin malam, suasana Istanbul semakin mengesankan. Afsha terlihat sangat senang saat melihat jalanan kota Istanbul yang masih ramai. Bahkan dia sempat meminta Ahmed agar sedikit memperlambat laju kendaraannya. Melewati bangunan bersejarah seperti Blue Mosque, Hagia Shopia, dan masih banyak lagi. Banyak turis yang masih berjalan-jalan di malam hari. Menikmati pemandangan malam yang sejuk.
"Kapan-kapan ajak aku ke Blue Mosque dong," ucap Afsha memanyunkan bibirnya."Besok juga kamu bakal jalan-jalan sama Ibu," jawab Ahmed yang tatapannya fokus ke deoan. Wajahnya yang datar justru membuat kegagahannya terlihat.
"Ya jangan cuman besok, kalau bisa sering-sering yah. Kalau gak mau ngajak aku gak apa-apa deh, ntar aku pergi sama Pak Joko aja," ujar Afsha dengan raut wajahnya yang sangat bahagia. Ahmed melirik, kembali memalingkan wajahnya. Enam tahun lamanya tidak bertemu Afsha ternyata putri sulung Om Abdul itu berubah drastis. Entah sejak kapan dia berubah akan tetapi dia terlihat lebih ceria dan lebih membaur serta ramah.
Selama diperjalanan menuju hotel, mereka berdua hanya terdiam. Ahmed yang memasangkan headshet di telinganya terlihat begitu menikmati lagu yang ia dengar. Sedangkan Afsha dia terus-terusan melihat pemandangan lewat jendela dan tersenyum. Sesekali memotret pemandangan lewat kamera handphonenya.
White House Hotel Istanbul sudah terlihat dari jarak jauh, hotel mewah nan besar itu nampak sangat spesial bagi pengunjung. Setelah sampai di hotel Afsha segera turun dari mobil Ahmed. Tepat saat Afsha turun dari mobil, ada Shihan yang keluar menghampiri mobil Ahmed.
"Shihan!" sapa Ahmed melambaikan tangan dari dalam mobil. Jendela yang terbuka membuat Shihan melihatnya dan tersenyum kepada Ahmed. Namun, dia memalingkan wajahnya dan memperhatikan wanita yang baru saja turun dari mobil Ahmed. Afsha hanya memandang ramah Shihan sedangkan Shihan justru melangkah mendekat ke Ahmed."Siapa dia?" tanya Shihan
"Dia anak dari sahabat Baba, anaknya Om Abdul," jawab Ahmed tersenyum kepada Shihan.
"Ooo."
"Kamu kenapa masih diluar? Dingin loh."
"Gak apa-apa pengin aja."
"Gimana kalau kita jalan-jalan. Mau gak?"
"Boleh."
"Masuk," ajak Ahmed.
Shihan dengan antusias memasuki mobil Ahmed dan duduk di samping Ahmed seperti Afsha tadi. Ahmed membunyikan klaksonnya seakan-akan ucapan selamat tinggal untuk Afsha.
"Pacarnya kali yah," gerutu Afsha melihat mobil Ahmed yang jalan meninggalkan Afsha disana.Mobil itu kembali berjalan. Seharian penuh mobil Ahmed berjalan tanpa henti, sepertinya. Sudah malam tetap saja suasana Istanbul masih ramai. Tak peduli udara dingin, tetapi justru mereka terlihat bergembira menikmati berbagai kuliner yang ada di Istanbul. Ahmed mengajak Shihan ke Masjid Biru (Blue Mosque), karena Ahmed belum melaksanakan sholat isya.
"Kamu gak sholat?" tanya Ahmed."Aku lagi istimewa, kamu aja. Aku nunggu disini."
"Ya udah."
Shihan menunggu di kursi taman yang tak jauh dari Blue Mosque. Sedangkan Ahmed masuk ke dalam dan melaksanakan sholat isya. Saat Ahmed melaksakanan sholat isya, dering telepon gawai Shihan berbunyi. Seseorang menelepon Shihan.
"Halo ada apa?""..."
"Nggak kok, baik-baik aja di Turki. Aku menikmati liburanku."
"..."
"Iya pastinya."
"..."
"Dah ..."
Percakapan singkat itu berakhir. Nampak aneh, Shihan menjawab telepon itu dengan nada manjanya. Mungkinkah dia seseorang yang spesial? Entahlah. Shihan memasukkan gawainya dan menatap kosong sembari tersenyum smirk.
"Dia ada disini, bahkan tanpa sengaja kita bertemu, heh," ujarnya. Entah apa yang dimaksud Shihan tetapi nada suaranya sangat terkesan jahat. Siapapun yang mendengar pasti akan bertanya-tanya. Kepada siapa ucapan Shihan itu dilontarkan? Sedang Ahmed di dalam masjid dan tidak mungkin pula jika ucapan itu untuk Ahmed karena dia adalah sahabat Shihan.Selesai sholat isya di masjid, Ahmed keluar sembari memasangkan jam tangan. Dia melangkah mendekat ke Shihan dan duduk disamping Shihan.
"Maaf yah lama.""Nggak."
"Oh iya besok kita enaknya kemana yah? Aku bingung mau ajak kamu jalan-jalan tapi gak tau kemana,"
"Kemanapun boleh." Shihan tersenyum dan dibalas oleh Ahmed dengan senyuman kecil.
"Aku penasaran, selama empat tahun udah gak ketemu kamu sekarang kamu sibuk apa?" tanya Ahmed menaikkan satu alisnya.
"Sekarang sibuk sama kerjaan aja sih."
"Mmmm ... ya udah besok ketemu Baba sama Ibu aja dulu."
"Iya," jawab Shihan terlihat antusias. Matanya berkaca-kaca bahagia, sudah sejak lama Shihan tak bertemu dengan orangtua Ahmed.
"Siap."
Shihan mengangguk. Mereka berdua saling berbincang dan kembali melanjutkan perjalanan malam menjelajah kuliner yang ada di Turki.***
✅
اللهم صل على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI LANGIT TURKI
Novela JuvenilFOLLOW AUTHOR!!! *Kata-kata masih banyak yang typo. Mohon dimaklumi* Bagaimana jadinya saat kita mencoba berlibur untuk melupakan masalah kita justru saat berlibur lah masalah kembali hadir kepada kita??? Seorang wanita yang calon suaminya telah dir...