He is Arka || 10

8.7K 461 0
                                    

Jangan lupa v & c!!💕

He is Arka
.
.
Bagian 11

⚠⚠

Typo bertebaran dimana mana!!

HAPPY READING!!💋

🍀🍀🍀

Teriknya matahari membuat semua penghuni planet bumi ini mengeluh untuk kesekian kalinya. Dan tak terkecuali gadis imut berdiri dengan tegaknya sesekali gadis itu menyeka keringatnya yang akan menetes di dahinya. Gadis itu bukan dan tak lain adalah Dea, Dea berdiri didepan tiang bendera dengan tangan yang menghormat ditiang tersebut. Sudah beberapa menit Dea dihukum oleh gurunya, karena tadi malam Dea lupa tidak mengerjakan tugas Matematika. Alhasil sekarang dia disini, berdiam diri dengan ditemani oleh teriknya matahari.

Dea menyeka keringat dengan punggung tangannya, wajah yang memerah karena panas matahari, dan tenggorokan yang kering karena haus. Terik matahari yang selalu mengganggu Dea untuk menghormati bendera merah putih itu dengan tidak tau malunya. Tetapi yang bikin Dea bingung, terik matahari seolah olah hilang entah kemana, Dea yang penasaran pun mendongakkan untuk melihat kenapa matahari tidak panas lagi, sedangkan disekitarnya masih terkena panas matahari.

Pertama yang Dea lihat adalah muka berparas bak dewa yunani tetapi datar.

"Berapa lama?" tanya Arka yang sedang mengangkat tas ranselnya untuk menghilangkan panas matahari.

"Ha"

"Berdiri?" tanya Arka lagi tetapi masih memasang wajah datarnya.

Dea yang bingung hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Berdirinya udah berapa lama?" tanya Arka.

"Oh...hmm mungkin udah 20 menit" ucap Dea dengan tampang polosnya.

Ini kebetulan atau gimana(?), di depan kedua sahabatnya _Stella dan Shevana_ Dea tidak sepolos ini. Tetapi didepan Arka terkadang Dea mempunya wajah polos, eh bukan polos saja tetapi malu maluin juga.

Arka yang mendengar jawaban dari Dea, langsung saja menarik tangan Dea kearah pinggir lapangan.

"Eh...eh ka, mau ngapain? Hukuman Dea belom selesai" kata Dea berusaha melepaskan cekalan tangan Arka dipergelangan tangannya.

Arka tidak menghiraukan perkataan Dea, Arka hanya saja melihat Dea berdiam diri didepan tiang bendera dengan ditemani oleh teriknya matahari. Sejak kapan gua peduli sama Dea, bodo ah. Pikir Arka.

Dea yang tidak bisa melepaskan cekalan tangan Arka dipergelangan tangannya hanya bisa pasrah. Terserah ka Arka aja dah, Dea capek.

Skip...🌞

"Hay Stella" sapa Kevin sambil mengedipkan sebelah matanya dengan tersenyum manis.

Stella yang disapa oleh sang Raja Tengil Kevin tidak menghiraukan. Udah biasa Stella di giniin oleh Kevin dari  semester 1.

"Sakit banget gak tuh van" ledek Tino sambil melihat ke arah Kevan yang sedang duduk disamping Shevana. Sedangkan Shevana tengah salting oleh Kevan yang duduk disampingnya, karena dari Shevana masuk SMA Bagaskara dia sudah jatuh hati kepada Sang Kevan.

"Apaan sih lu no" kesal Kevin yang melihat tingkah Tino yang sedang meledeknya.

Sedangkan Tino tidak menghiraukan Kevin yang melihat kearahnya dengan pandangan kesalnya.

"Eh iya, itu si Arka mana dah" ucap Kevin yang baru sadar karena Arka tidak ada sekitar sahabatnya.

"Gak tau" kata Tino yang sedang memakan gorenganya.

"DEAA!" teriak Shevana tiba tiba yang membuat semua penghuni kantin menatap dirinya dengan cengo. Tuh congor gede banget dah.

"Sumpah Shev lu mah malu maluin" ucao Stella sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Heheh,maaf" kata Shevana dengan cengiran kudanya.

"Dari mana aja Dea?" tanya Stella yang sedang memandang Dea dengan curiga.

"Hmm itu, kan...kan gue...gue tadi dihukum" ucap Dea gugup.

"Ko gugup? Iya gue tau lu dihukum, terus kenapa lu sama kak Arka?" tanya Stella lagi.

Dea yang ditanya oleh Stella bertubi-tubi menjadi lebih gugup.

"Udah-udah, kasian Dea nya. Sini Dea duduk udah gua pesenin minuman" ucal Shevana sambil memberikan minuman es teh ke arah Dea.

Dea pun yang di suguhkan es teh langsung saja duduk disamping Stella dan langsung meminumnya. Maklum pencinta teh.

"Oh ya, sini ka sini" ucap Kevan sambil menepuk bangku disebelahnya.

Arka pun langsung duduk di bangku yang di tepuk oleh Kevan tadi.

"Oh ya, katanya besok ada pertandingan bola basket melawan SMA 1 Samudra" ucap Stella sambil meminum jus mangganya.

"Iya, kalian harus nonton ya" ucap Kevin sambil menunjuk Stella dengan semangat.

"Ngomongnya kalian, tapi yang di tunjuk Stella. Maksudnya gimana tuh?" ucap Shevana ngeledek.

"Apaan sih lu Shev" kesal Stella.

"Lah emang iya ko"

"Udah-udah, tenang kak kita bertiga bakal semngatin kalian ko" ucap Dea dengan senyum manisnya yang memperlihatkan lesung pipi yang dalam.

"Ok lah, kita beskk bakal tunggu kalian digerbang" ucap Tino yang sedang memakan mie ayam milik Kevan. Sedangkan Kevan sih bodo amat mie ayamnya di makan oleh curut satu itu.

✔✔✔

Bersambung!!

Note:

Jangan lupa bacotin nih lapak, terus jangan lupa juga dengan huruf c & m,ok!!

Tak tunggu bacotan kalian😝😘

Tbc.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang