He is Arka || 41

5.6K 272 1
                                    

Jangan lupa vote and coment;)

He is Arka
.
.
Bagian 45

Semoga suka sama ceritanya;)
Happy Reading 🙆❤

_________________________________________

Bulan telah menampakkan sinarnya dan jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Di sebuah kamar bernuansa hitam dan putih menampakkan seorang cowok yang sedang memakai jaket hitam miliknya.

Dan berjalan menuju meja belajar untuk mengambil kunci motor miliknya. Arka berjalan untuk menuju bagasi.

"Arka mau kemana?," tanya Sinta dari arah dapur sambil membawa kopi hitam dan di pastikan kopi hitam itu untuk ayahnya.

"Mau jalan Bun."

Sinta menganggu kan kepalanya dengan pelan dan meletakkan kopi hitamnya di depan ayah.

"Iya."

"Son, kalau pulang jangan malam-malam," ucap Sang Ayah sambil menurunkan kaca mata bacanya sedikit.

Arka hanya menganggu kan kepalanya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Arka mengstater motornya dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

.
.
.

Kini Arka telah sampai di depan mansion keluarga Dirgantara, keluarga Om Sean.

"Assalamualaikum."

Suara pintu terdengar saat dibuka oleh Bibi Surti.

"Eh Den Arka,masuk Den."

Arja menganggu kan kepalanya dan berjalan menuju rumah tamu yang sudah ada Papi Sean dan Mami Cinta.

"Eh Arka, sini duduk. Mau ajak jalan Sasa ya?," tanya Om Sean yang sedang mengelus rambut istrinya.

"Iya Pi, Tata nya mana," tanya Arka sambil duduk di sofa single.

"Nanti dulu, Mami panggilin Sasa."

"Arka Papi tolong kamu jaga Sasa ya."

"Tanpa Papi suruh pun, Arka akan jaga Dea dengan nyawa Arka sendiri Pi."

Sean tersenyum dengan bangga. Memang si Arka mirip dengan sahabatnya si Xander. Sangat mirip!!

"Ok, papi percaya in Sasa sama kamu Arka."

Arka hanya menganggukan kepalanya dengan senyum tipisnya.

"Kak Bagas? Kenapa?," tanya Dea dengan baju tidur pink yang melekat situbuh milik Dea.

Lucu. Ucap Arka dalam hati.

"Jalan-jalan."

"Oh, yaudah tunggu dulu, Tata mau ganti baju."

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang