He is Arka || 36

5.3K 298 12
                                    

Tinggalkan jejak kalian!!

He is Arka
.
.
Bagian 40

Semoga suka sama ceritanya:)
Happy Reading🙆❤

______________________________________

Suara kicauan burung dan sinar matahari yang dengan malu-malunya menampakkan di jendela dengan bersinar terang.

Dengan seorang cowok yang terganggu karena sinar matahari, Arka mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan pupil matanya dengan sang sinar surya.

Arka menguap dan meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan, padahal hari ini Arka berangkat sekolah.

Arka berjalan menuju kamar mandi untuk menuntaskan ritual paginya ini.

.
.
.

"Pagi Bunda," sapa Arka sambil mencium pipi sang Bunda.

"Pagi juga sayang,"

"Ayah kemana?," tanya Arka sambil menyomot roti berselai kacang di piring yang berada diatas meja,Arka yakin roti selai kacang itu buat putranya siapa lagi kalau bukan buat Arka.

"Ayah kekantor,"

"Ehh ini udah jam setengah delapan lebih, sana berangkat!!," teriak sang Bunda dengan panik.

Arka terkekeh melihat sang Bunda yang panik, Arka aja yang telat biasa saja.

"Tenang Bun," ucap Arka sambil mencium kedua pipi Bunda Santi dan berjalan keluar untuk menuju ke sekolahan.

Arka menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi sampai semua pengendara mengumpati Arka dengan kesal.

Beberapa menit telah sampai didepan gerbang yang tertutup dengan rapat. Dengan pak Satpam yang sedang asik-asiknya meminum kopi hitam miliknya.

Tin...tin...

"Eh Arka," ucap pak Satpam sambil membuka gerbang sekolah dengan cepat.

Setelah gerbang terbuka Arka memasuki gerbang sambil menganggukan kepalanya kearah Pak Satpam.

Arka memarkirkannya mobilnya diparkiran dengan tenang. Keluar dari mobil sambil membawa tas ransel hitamnya di bahu kanannya dengan tangannya yang berada di saku abu-abu nya.

Arka berjalan ke kelas sebelas Ips tiga dengan muka anda lainnya yaitu datar.

Setelah samapi dikelas Arka memasuki kelasnya yang sedang ricuh.

"Wiyy, pak bos baru berangkat," ucap Tino dari arah belakang kelas.

Arka berjalan menuju para laki-laki yang berada di belakang kelasnya.

"Tumben berangkatnya siang," ucap Kevan yang sedang memakan siomay.

"Biasa," ucap Arka diangguki oleh si Kevan.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang