He is Arka || 12

7.7K 400 5
                                    

Jangan lupa v & c!!

He is Arka
.
.
Bagian 14

HAPPY READING!!

➖➖➖

Matahari telah menampakkan sinar nya disela sela jendela yang dilapisi oleh kaca dan gordeng. Suasana kamar hitam putih itu terlihat masih sunyi dengan diiringi suara dengkuran seseorang cowok.

Suara pintu diketuk dengan pelan membuat cowok itu gak terganggu sama sekali.

"Arka" teriak seseorang wanita paruh baya didepan pintu kamar anaknya.

"Arka bangun!!" teriaknya lagi.

Arka pun yang mendengar suara teriakan dari arah pintunya pun sontak saja terbangun dari tidurnya.

"Ck" decak Arka.

"Iya Bun, Arka sudah bangun" teriakArka serak khas bangun tidur.

"Kalo sudah bangun, cepetan kebawah, jangan lanjut tidur lagi" ucap Santi dan berlalu dari kamar sang anaknya.

Arka duduk diatas ranjangnya, sambil menyenderkan tubuhnya dikepala ranjang.

Arka melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 05.30, cepat sekali Bunda membangunkannya. Tak habis pikir. Ucap Arka didalam hati.

Arka bangun dari ranjang dan memasuki kamar mandi untuk mencuci muka.

.
.
.

"Bunda, Arka mau joging dulu" ucap Arka sambil mencium pipi kanan sang bunda.

Dari arah belakang, Arka mendengar suara deheman dari seorang lelaki paruh baya, siapa lagi kalau bukan ayahnya, Tuan Xander.

"Arka! Jangan seenaknya kamu cium pacar ayah" ucap Xander sambil menarik santi dari pelukan sang anak.

"Ck, ayah. Pacar ayah juga bunda Arka" ucap Arka sambil duduk di kursi meja makan.

"Tetap tidak boleh" jeda Xander "makannya cari pacar " lanjut Xander meledek Arka.

"Yaudha lah, Arka joging dulu yah, bun" ucap Arka sambil keluar untuk memulai joging nya.

Arka berjalan menuju gerbang, dan berlari kecil mengelilingi daerah yang ada di sekitar rumahnya.

Sudah beberapa menit Arka telah berlari kecil disekitar taman dekat rumah Arka. Arka berjalan menuju bangku taman yang lumayan jauh dari jangkauannya.

Dari kejauhan Arka melihat punggung mungil yang sedang duduk di kursi itu.

"Kaya kenal" ucap Arka dengan lirih.

Arka yang penasaran langsung saja berjalan menuju bangku yang cewek itu duduki.

Pertama yang Arka lihat adalah muka cantik dengan suara rintihan sakit.

"Dea" ucap Arka sambil menepuk bahu cewek itu.

Cewek itu yang di tepuk langsung saja melihat siapa gerangan yang menepuknya.

"Ka Arka" ucap Dea sambil melihat Arka yang akan duduk disampingnya.

"Kenapa?" tanya Arka dingin dengan sorotan mata yang melihat kearah luka dipergelangan kaki Dea.

"keseleo ka" ucap Dea sambil mengusap luka membiru di kakinya.

"Bengkak" ucap Arka sambil berjongkok di depan kaki Dea untuk memperlihatkan langsung lukanya.

Dea terus melihat Arka yang sedang mengusap kakinya.

"Kalo ka Arka habis ngapain?" tanya Dea sambil melihat tampilang Arka yang memakai celana training dan baju kaos berwarna hitam dengan handuk yang menggantung di leher nya.

"Joging" ucap Arka.

Dea menganggukan kepalanya dengan pelan.

"Sttt,sakit ka" ucap Dea sambil menarik sedikit kakinya dari tangan Arka.

"Sebentar" ucap Arka yang nampak serius untuk berusaha mengobati kaki Dea yang keseleo.

"Gerakin" ucap Arka sambil berdiri dari jongkoknya.

Dea pun langsung saja mengerjakan kakinya. Lumayan gak sakit, ucap Dea dalam hati.

"Gimana?" tanya Arka sambil duduk di bangkunya.

"Lumayan, udah gak sakit banget kaya tadi. Makasih ka" ucap Dea sambil tersenyum dengan manis.

Arka yang melihat senyum Dea langsung saja memalingkan wajahnya kearah lain. Anjirr senyumnya manis banget, kaya dia. Ucap Arka dalam hati.

"Yaudah Dea pulang ya ka" ucap Dea berusaha berdiri.

"Gua anter" ucap Arka sambil berjongkok membelakangi Dea.

"Kakak ngapain?" tanya Dea bingung.

"Gendong lu" ucap Arka yang masih berjongkok.

"Ta...tapi" ucap Dea gugup.

"Naik" ucao Arka sambil menengok kearah Dea.

Dea pun menaiki punggung Arka.

✔✔✔

Bersambung:v

Note:

Kebanyakan tapi, jadi maaf:v

Tbc.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang