He is Arka || 11

8.1K 436 5
                                    

Jangan lupa vote and comment!!

He is Arka
.
.
Bagian 12

HAPPY READING!!😝😘

🐢🐢🐢

Berdiri didepan gerbang, itulah yang keempat cowok tampan lakukan. Berdiam diri seperti menunggu sang pujaan hati tiba. Eh eh konyol.

"Lama banget si" gerutu Tino dengan mengeluarkan nafas dengan berat.

Arka, Kevin dan Kevan jengah melihat kearah Tino yang tidak sabaran. Harusnya sabar, kan tau kalo cewek begitu.

"Nah itu mereka" ucap Kevin sambil menunjukan ketiga cewek yang habis turun dari taxi.

"Udah nunggu lama ya?" tanya Dea sambil mengatur nafasnya, karena sehabis turun dari taxi Dea,Stella dan Shevana langsung lari takutnya mereka berempat lelah menunggu mereka.

"I..."

"Gak ko, baru beberapa menit aja nunggunya" ucap Kevan sambil membekap mulut Tino dengan tangannya.

Tino yang dibekap mulutnya mendengus kesal. Beberapa menit? Helowww udah setengah jam kita nunggu ye. Protes Tino dalam hati.

"Yaudah kita masuk" ucap Arka sambil menarik tangan Dea untuk mengikuti langkah jenjangnya menuju lapangan bola basket.

Skip...🙌

"Semangattttttt" teriak Shevana menggelegar di sekitar lapangan bola basket.

Pertandingan bola basket telah dimulai sejak beberapa menit yang lalu. Dea menonton sambil meminum es teh yang beli dikantin sebelum pertandingan dimulai, Stella memegang benda pipih dengan menghidupkan layar video, sedangkan Shevana berteriak mendukung pemainnya yang memakai baju bernomor 5, kevan.

Dea melihat kearah Arka dengan serius walau Dea tidak seperti Shevana yang selalu meneriaki sang pemain untuk selalu bersemangat, kata Dea males ah teriak teriak, nanti suaranya ilang gimana? Itulah perkataan Dea disaat Dea disuruh berteriak oleh Shevana. Shevana yang polos hanya bisa menganggu kan kepalanya dengan pelan.

Stella terus merekam pemain bola basket dengan antusias, kata Stella gua mau ngerekam pertandingan bola basket, buat kenang-kenangan gitu. Nanti kalau gua udah jadi orang tua, nanti video ini gue tunjukin ke anak anak gua kelak. Itulah perkataan Stella. Walau dari ketiga cewek itu yang paling dewasa Dea dan Stella, tetapi Stella terkadang juga gesrek ko otaknya, tenang ada solusinya, minum baygon contohnya.

Shevana terus berteriak dengan semangat udah beberapa menit Shevana berteriak, tetapi entah kenapa tuh congor gak capek capek.

.
.
.

Istirahat telah tiba, waktunya semua Arka dan tim nya untuk beristirahat sejenak untuk menghilangkan letih sedikit. Arka dan ketiga sahabatnya berjalan kearah Dea dkk yang duduk di tempat penonton.

"Hmm nih ka minum dulu" ucap Dea sambil menyodorkan air putih dingin.

Arka yang memang sedari tadi haus pun menerima air putih pemberian Dea.

"Ka Kevan, Shevana udah beliin air minum buat kakak" ucal Shevana mendekati dirinya ke Kevan sambil membawa air minum untuk Kevan. Kevan pun langsung menerimanya dengan mengucapkan 'terimakasih'.

"Beb, gua gak dibeliin minuman?" tanya Kevin sambil duduk di samping Stella yang sedang sibuk memandangi benda pipihnya.

"Beli sendiri" ucap Stella yang masih fokus kearah ponselnya.

"Yaelah beb, gak romantis banget sih" ucap Kevin dengan mengerucutkan bibirnya bak anak kecil.

"Bodo amat, emang lu siapa gua" ucap Stella dengan keras.

"Iya nanti gua bakal jadi in lu orang istimewa di hidup gua" ucap Kevin sambil menatap kedua mata Stella.

Stella yang ditatap oleh Kevin pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ehem, gua keseleo jengkol" ucap Tino menghancurkan suasana.

"Ck, hargailah yang tidak punya pasangan" lanjut Tino sambil mengelap keringat yang ada disekitar lehernya dengan handuk yang dia bawa.

Pritttt...prittttt...

"Yaudah kita ke lapangan dulu ya" ucap Arka sambil mengacak rambut Dea dengan lembut, Dea yang rambutnya di acak oleh Arka mendengus kesal sekaligus malu disaat bersamaan.

"KA KEVAN" teriak Shevana dengan keras. Benar benar congor nenek moyan lu shev.

Kevan yang dipanggil langsung saja menengok kearah Shevana yang sedang berdiri di pinggir lapangan dengan senyum manisnya.

"SEMANGAT TERUS KA" ucap Shevana sambil mengangkat tangannya tinggi tinggi.

Kevan yang mendengar teriakan Shevana langsung saja kenganggukan kepalanya sambil tersenyum dengan manis.

.
.
.

"Huaa selamat ka Kevan" ucap Shevana memberikan selamat atas kemenangannya.

"Iya terimakasih shev" ucap Kevan sambil mengusap pipi chubby milik Shevana yang merah merona.

"Ehem" dehem Tino.

Ya kan memang Tino mah ditakdirkan untuk menghancurkan suasana yang sedang serius seriusnya.

✔✔✔

Bersambung!

Note:

Selamat ulang tahun indonesia yang ke 75 tahun, semoga di ulang tahun ke 75 semua bencana alam, corona segera membaik, amin. Di aminin dong:v😁

Jangan lupa c & m, dan follow akun gua, kalo mau di followback dm aja di akun wp ini😂

Tbc.


He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang