He is Arka || 28

5.1K 249 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian;)

He is Arka
.
.
Bagian 32

Holla guys, gua come back. Ada yang kangen? Gak ada, yaudah gpp:'(

Happy Reading:v

______________________________________

Arka berjalan di koridor dengan aerphone yang berada dikedua telinganya. Lagu 'Girls like you' mengalun dengan merdu dikedua telinganya.

Sambil mengunyak permen karetnya yang menambahkan kesan cool bagi seorang Arka, dengan muka datar dan kedua mata coklat kehitamannya menatap kedepan dengan pandangan yang tajam, benar-benar membuat semua siswi yang melihat Arka menjerit tertahan.

Dan di belakang Arka tentunya ada ketiga sahabatnya, yang sedari tadi tebar pesona dengan ria.

Pengecualian si Kevan!

Saat sampai di depan kelas mereka langsung memasuki kelas dengan keadaan hening, tidak ada satu pun orang membuat berisik dikelas ini. Takut mengangganggu ketenangan si Arka.

"Woyy!!," teriak Tino dengan muka konyolnya.

Teriak Tino membuat murid XI Ips 3 terkejut akan itu.

"Apaan?," tanya Vanka si Bendahara kelas.

"Ada tugas kan?," jeda Tino sambil berjalan ke Arah Vanka, "nyontek dong,"

"Dih lu siapa?," tanya Vanka dengan muka judesnya.

"Teman sekelas dong, masa gitu aja lupa,"

Vanka memutar bola matanya malas, "kerjakan sendiri, wlee," ucap Vanka sambil menunjukkan lidahnya.

"Sialan, pelit amat,"

"Ka, tugas udah kan?," tanya Tino kepada Arka yang sedang memainkan game on line nya.

Arka menganggu kan kepalanya pelan.

"Nyontek dong,"

Arka langsung saja memberikan buku Matematika nya ke arah Tino.

"Makasih,"

Kevin berjalan dengan membawa buku untuk ikut menyontek.

"Ka, gua juga ikut nyontek,"

.
.
.

"Deaaa!," teriak Shevana di dalam kelas dengan suara mengelegar,sampai semua murid di kelasnya menutup telinga rapat-rapat, takut gendang telinga mereka pecah.

"Apaan sih,"

Shevana cengengesan tanpa rasa bersalah, "gua deg-degan masa," ucap Shevana dengan muka polosnya.

He Is Arka [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang