S I N O P S I S
Giana Afsheen Leteshia.
Yang paling favorit buat Gia masih mangga Pak Mamad. Dia nggak suka orang lain ganggu produktivitasnya. Bagi Giana, punya keluarga yang asik dan Dares udah lebih dari cukup.
Tapi sejak masuk SMA, Giana mulai...
GASSS FOLLOW BIAR TAU INFO UPDATE DAN LAINYAAAA!!!
🍊🍊🍊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apa yang paling disukai cewek selain shopping?
Giana Afsheen Leteshia.
🍊🍊🍊
"Dares! Buruan!"
Dares Azri Abiputra. Cowok yang umurnya sama dengan Giana, cowok yang selalu berada di samping Giana, dan cowok yang selalu menemaninya selama dua belas tahun.
"Sebentar!"
Giana mendengus dan memutuskan untuk meninggalkan Dares yang sibuk membayar makanan di kasir. Melihat itu Dares jadi panik dan langsung meninggalkan kasir tanpa menunggu struk, uang kembalian, dan mengabaikan panggilan dari mbak-mbak yang bertugas di kasir.
Dares berlari mengejar Giana yang sudah jauh di depannya. Cewek itu!!!
"Gia, jangan cepat-cepat."
"Kamu, sih, lelet banget jadi cowok. Gitu mau jadi polisi."
Giana memasuki store buku yang ada di sebuah mall besar di Jakarta. Setelah masuk ke dalam store buku, Giana dan Dares saling berpamitan ke lorong store buku yang berbeda. Giana ke lorong yang berisikan komik sedangkan Dares ke lorong yang berisikan buku panduan atau tips-tips.
"Emmm... komik apa ya yang belum ada di rumah?"
Giana berjalan, mengetuk dagunya dengan telunjuk sembari menelusuri deretan komik.
Detektif Conan.
"Kata Genta ini bagus, tapi kok..." Giana meraih salah satu komik. "Kok kayak nggak menarik, ya?" tanyanya, bermonolog.
"Itu bagus kok."
Setengah terkejut Giana menoleh ke berbagai arah dan tidak menemukan seseorang.
"Waduh... ternyata di toko buku ada setan juga, ya?"
"Gue bukan setan."
Lagi, Giana menoleh ke segala arah dan tetap tidak mendapati seseorang pun. Suara apa kalo gitu barusan?!
"Astagaaa... permisi mas atau mbak hantu, saya disini nggak ada niatan ganggu apalagi nyolong, kok. Jangan ganggu saya, yaa..."
Tiba-tiba suara gelak tawa terdengar, Giana mendadak kaku dan merasa suasana berubah horror. Astagaaaa!
"Hei! Di depan lo!"
Giana langsung menatap ke depan dan mendapati seseorang berada di balik rak buku. Karena kurang jelas Giana menyingkirkan beberapa komik dan mendapati wajah seseorang.
