SYELAMAT SOREEE...
BERAPA HARI FIA TELAT UPDATE INI CERITA!! BERASA LAMA. BANGEDDD GAK SIH?!MOHON MAAP YA UPDATENYA MOLOR TEROSSS...
EITSSS, JANGAN LUPA FOLLOW IG FIA @hi_fiaaaa
HAPPY READING! TINGGALIN JEJAK DONG GUIZEEE.
🍊🍊🍊
Gue nggak suka di beri tatapan belas kasihan dari lo!
Giana Afsheen Leteshia.
🍊🍊🍊
Setelah menghabisakan bubur dan meminum obat yang di berikan Bima, Giana menyadari satu hal.
"Dimana—"
"Lo di uks." Potong Bima cepat.
"Tsk! Dimana Dares!"
Bima mengerjap lalu seketika tersadar. "Lo nyari cowok yang liat lo pingsan tapi nggak cepat-cepat nolong lo?!"
Tunggu! Sejak kapan ia menjadi sensitif, pikir Bima.
"Dimana Dares?" tanya Giana sekali lagi.
"Ngapain lo cari dia, dia itu nggak bisa jadi temen lo. Dia nggak nolong lo malah ngeliatin lo tergeletak begitu saja."
Giana mulai mengontrol emosinya, cowok di depannya ini tidak tahu apa-apa tentang Dares.
"Cuman cowok brengsek yang tega lihat cewek pingsan tanpa berniat nolongin," hardik Bima dengan tampang arogannya.
Giana sudah kesal sekarang, yang terpenting saat ini adalah mencari Dares. Giana yakin sekarang Dares tidak dalam kondisi baik-baik saja.
"Eh mau kemana lo?" seru Bima ketika melihat Giana turun dari ranjang uks dan keluar dari uks.
Begitu di luar uks Giana berhenti sambil tangan kanannya berpegangan di tembok, mungkin efek masih pusing jadi begini. Bima yang baru saja keluar langsung berlari dan merangkul dari samping bahu Giana.
"Lo nggak apa-apa?" tanya Bima dengan nada khawatir.
Setelah menetralkan rasa pening Giana mendongak menatap Bima dengan tatapan tak suka. "Nggak usah sok peduli. Gue mau cari Dares, minggir!"
Giana mendorong Bima dan berjalan sembari meliarkan pandangannya. Baru beberapa langkah teriakan Bima membuat Giana berhenti.
"LO CEWEK BODOH YANG MASIH CARI COWOK BRENGSEK KAYAK DARES! SEMUA UDAH JELAS KALO DIA ITU COWOK GILA YANG CUMAN PANTENGIN TEMENNYA PINGSAN TANPA BERGERAK SEDIKIT PUN UNTUK NOLONG."
Ditempatnya Giana tersenyum miring, tanpa berbalik ia berkata. "Cuman cowok sotoy dan sialan yang bisanya ngomong tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi." Sarkasnya lalu memilih pergi meninggalkan Bima yang termenung.
Sekarang sudah jam istirahat kedua, Giana masih mencari-cari keberadaan Dares di bantu Yura dan Diza. Sampai akhirnya mereka bertiga mendapati Dares tengah duduk bersebelahan dengan seorang cewek. Giana berniat akan menghampiri Dares namun Yura dan Diza menarik tudung hoodienya.
"Kalian berdua apaan, sih?!"
Diza dan Yura menggelengkan kepalanya pelan dan bersamaan. Giana menatap Yura dan Diza bergantian sambil berusaha melepaskan tudung hoodienya dari tangan kedua temannya itu.
"Biarin mereka berdua,"ucap Diza.
Yura mengangguk, "Iya, kayaknya Dares juga udah baik-baik aja." Timpalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTERPIECE
Teen FictionS I N O P S I S Giana Afsheen Leteshia. Yang paling favorit buat Gia masih mangga Pak Mamad. Dia nggak suka orang lain ganggu produktivitasnya. Bagi Giana, punya keluarga yang asik dan Dares udah lebih dari cukup. Tapi sejak masuk SMA, Giana mulai...