MANA YANG KEMAREN NAGIH SURUH UPDATE WFY!
AWAS YA GA NINGGALIN JEJAK!
HAPPY READING!
🍊🍊🍊
Gue nggak ngerti lagi, kenapa lo malah lari-larian terus di otak gue.
Bima Angkasa Anggareksa.
🍊🍊🍊
Kini Bima mengemudikan motor maticnya dengan pikiran penuh. Di jok belakang ada Yura yang terpaksa diam karena sendari tadi Bima tidak merespon perbincangan yang dengan susah payah ia ciptakan.
Yura mengeryit saat melewati pertigaan. "Kak, rumah kita belok kiri," peringat Yura sambil memukul pelan bahu Bima.
Bima melirik Yura dari spion dengan bingung. "Sorry, Ra. Gue ada perlu sebentar," ucapnya.
Yura mengangguk, berselang beberapa menit motor Bima berhenti tak jauh dari rumah yang Yura kenali. Yura yakin di ujung sana itu rumah Giana, terbukti ada cewek itu yang baru saja turun dari motor Gerhan, berdebat kecil dengan Gerhan dan membawa lari helm Gerhan ke dalam rumahnya membuat Gerhan mengejar Giana dan meninggalkan motornya di depan gerbang rumah Giana begitu saja.
Jadi urusannya dari tadi itu ngikutin Giana? Batin Yura paham.
🍊🍊🍊
Giana hampir saja terjerembab karena menginjak tali sepatunya jika Arfa yang baru saja membuka pintu rumah tidak bereaksi cepat menangkap tubuh Giana.
"Gia! Kamu hati-hati, dong!" seru Arfa lalu menegakkan tubuh Giana.
Giana menyengir sambil memeluk helm milik Gerhan. "Hehe... maaf, pa."
"GIA GUE MAU PU... lang."
Arfa dan Giana menoleh menatap Gerhan yang baru saja menghentikan laju larinya dan memelankan suaranya ketika melihat Arfa. Gerhan tersenyum sopan dan berjalan menuju Arfa.
"Sore, om." Sapanya.
Arfa menatap Giana seolah melempar "Siapa ini?" dan cewek itu menjawab "Temen Gia." tanpa suara.
Arfa mengangguk dan tersenyum tipis. "Sore." Balasnya.
Gerhan mengaruk tekuknya yang tidak gatal, merasa gugup tiba-tiba. "Emmm maaf om, saya Gerhan, kakak kelas Giana." Kenalnya.
Arfa menganggk dan membalas uluran tangan Gerhan. "Mengantar Giana?"
Gerhan mengangguk.
Hening beberapa detik sampai akhirnya Giana nyelonong masuk membuat Gerhan mendelik. Cewek itu membawa helmnya masuk!
"Mau langsung pulang?"
Gerhan tersenyum kikuk. "Sebenarnya saya mau langsung pulang om, tapi helm saya di bawa masuk sama Giana." Balasnya sambil menahan gugup.
🍊🍊🍊
Bima telentang di kasur king sizenya, dia menatap langit-langit kamarnya. Giana, entah mengapa sendari tadi pikirannya dipenuhi dengan adik kelas kurang ajar itu. Mengapa bisa Giana pulang bersama Gerhan? Dan kenapa bisa Gerhan dengan santai mengejar Giana masuk ke dalam rumah tadi? Apakah Gerhan memiliki hubungan yang membuatnya lebih dekat dengan Giana lebih dari kakak-adik kelas?
Tunggu sebentar, jika begitu alasan Gerhan terlihat buru-buru pulang sekolah tadi karena Giana? Karena pulang dengan Giana?
BRUFFF.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTERPIECE
Teen FictionS I N O P S I S Giana Afsheen Leteshia. Yang paling favorit buat Gia masih mangga Pak Mamad. Dia nggak suka orang lain ganggu produktivitasnya. Bagi Giana, punya keluarga yang asik dan Dares udah lebih dari cukup. Tapi sejak masuk SMA, Giana mulai...