Tidak rasa sudah 40 part 🤗
Tea sedikit heran, saat tadi Ara mengirimkan pesan agar ia menginap malam ini di rumah kakaknya itu. Tidak ada alasan yang jelas, hanya Tea diminta agar menggunakan gaun.
Dan disinilah Tea sekarang, dengan gaun peach di atas lutut duduk di meja makan bersama kakak dan iparnya.
Kedua ponaanya juga sudah rapi dengan pakaian resmi. Sebenarnya Tea sudah berulangkali menanyakan alasan pada Ara, tapi kakaknya hanya mengulas senyum.
"Mas belum datang yah?" tanya Ara yang diangguki Rian.
"Kayaknya sudah di depan. Biar aku yang kedepan." Rian berlalu meninggalkan keempatnya di meja makan
"Kak Sebenarnya ada apa sih?"tanya Tea penasaran
"Udah kamu diam aja, kamu nggak usah mikir aneh-aneh. Pokoknya kakak sama mas Rian nggak bakal buat kamu kecewa," jawab Ara sambil mengerling
Tea hanya bisa mendengkus, hingga suara beberapa pria dari arah depan membuat ia menoleh. Dapat Tea simpulkan kalau seorang pria yang di samping Rian adalah seusianya. Sedangkan pria yang berada paling belakang, mungkin ayah atau paman pria itu. Apalagi melihat penampilan serta rambutnya yang sudah beruban.
"Mari silahkan duduk, kita akan makan malam bersama," ajak Ara ramah.
Kedua pria asing itu pun mengangguk, lalu mengambil kursi kosong di ujung dan di samping Dio.
Tea hanya menunduk, tanpa ia sadari pria yang duduk di samping Dio sedari tadi meliriknya.
"Maaf kalau makanannya sederhana," ucap Ara sambil tersenyum
"Tidak apa, justru yang saya lihat ini seperti enak sekali," puji pria yang berada paling ujung.
"Oh iya, sepertinya Tea belum kenal siapa tamu kakak malam ini," Rian berujar lalu melirik Tea yang tersenyum canggung.
"Tea, ini Om Deon dan keponakannya Gerald," Rian mengenalkan kedua pria itu kepada Tea
"Ah iya, kalau saya adik iparnya kak Rian. Nama saya Tea," timpal Tea tersenyum
"Wah cantik sekali yah adik ipar kamu," puji Deon dengan semangat. Pria itu melirik ke arah keponakannya yang sedari tadi tak melepaskan tatapannya pada Tea
"Gerald, perkenalkan dirimu!" Perinta Deon membuat Gerald terkejut. Pria itu merasa salah tingkah, apalagi merasa dirinya ketahuan karena sedang memandang Tea
"Aku Gerald, salam kenal yah," ucap Gerald sopan.
"Ah iya, aku Tea,"
Setelah perkenalan singkat, makan malam itupun berlangsung hening. Tak ada pembicaraan, hanya dentingan alat makan yang terdengar.
Tea sibuk makan dengan menusuk, sesekali dirinya menyuapi April yang duduk di sampingnya. Hal itu tak lepas dari Gerald yang diam-diam menganguminya. Apalagi saat Tea dengan telaten membersihkan sisa makanan yang melekat di bibir bocah kecil itu.
Setelah makan malam selesai, Ara mengajak Tea untuk duduk di ruang keluarga. Disana sudah ada Rian, Deon dan Gerald yang asyik bercerita.
"Tea kerja dimana yah?" Deon bertanya saat Tea dan Ara sudah duduk bergabung.
"Di Ara cakes, om"
"Bantu kakak kamu?"
" Iya om,"
"Bagus, saya suka anak gadis yang punya inisiatif bekerja dalam bidang kuliner seperti ini," puji Deon.
Tea hanya mengangguk, lalu matanya tak sengaja bertubrukan dengan mata Gerald yang juga menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something(Sekuel you Are Mine)
ChickLitSTORY 2 Bisakah kamu membedakan mana yang harus jadi prioritas? Aku yang sebagai kekasihmu? Atau dia yang hanya merupakan sepupu angkatmu? Kenapa harus selalu aku yang mengalah Sedangkan dia selalu diutamakan Apakah ada sesuatu yang tak pernah kutah...