Happy reading guysTea sudah rapi dengan Hoodie putih disertai bawahan denimnya.Kakinya terbalut sneaker membuat dirinya terkesan seperti seorang gadis SMA malam ini.
Sesuai dengan janjinya dengan Daffa untuk ke pasar malam ini,Tea sudah setia menanti di depan teras sambil bernyanyi kecil.Berbicara soal kondisinya,Tea merasa sudah mendingan,apalagi Daffa yang selalu mengawasinya dan menelponnya sekedar mengingatkan dirinya untuk minum obat.
Suara deru mobil membuat Tea tersenyum dan langsung berjalan menghampiri Daffa yang keluar dari mobilnya.Malam ini Daffa terkesan santai dengan kaus putih dilapisi jaket hitamnya.
"Udah siap?" Tanya Daffa sambil mengelus kepala Tea
"Udah kak.Aku nggak sabar ingin habisisin waktu sama kakak malam ini." Jawab Tea bersemangat
Daffa Tertawa lalu membukakan pintu mobil untuk Tea.Kemudian dirinya ikut masuk.Selama perjalanan keduanya saling bercanda,dan sesekali bersenandung kecil, mengikuti irama musik yang dibuka Daffa.
Perjalanan tak memakan waktu cukup lama, keduanya sudah tiba di sebuah pasar malam yang terlihat begitu ramai.
Daffa mencari parkiran yang kosong,agar bisa memarkirkan mobilnya.Dan setelahnya mengajak Tea untuk segera berkeliling ke dalam pasar malam."Mau main atau lihat-lihat aja?" Tanya Daffa
Tea mulai berpikir dengan matanya yang mulai menjelajahi pasar malam yang dipenuhi berbagai permainan dengan stand makanan serta beberapa stand khusus untuk jualan boneka dan berbagai pernak-pernik lainnya.Hingga matanya menatap antusias ke arah penjual permen kapas yang sedang dikerumuni oleh anak-anak kecil.
Tea langsung menarik tangan Daffa,menuju ke penjual gulali dengan semangat.Sedangkan Daffa hanya bisa pasrah dan tersenyum ketika tau maksud dari Kekasihnya itu.
"Kamu mau ini?" Tanya Daffa
"Iya kak.Aku mau dua yah." Jawab Tea dengan memainkan matanya menggoda Daffa
"Satu aja.Makan yang manis-manis nggak baik juga buat kesehatan." Saran Daffa
Wajah Tea berubah cemberut lalu mencibir "Ah kak Daffa gimana sih.Aku kan makannya satu.Yang satunya buat kak Daffa donk."
"Apa kamu lupa,kalau kakak nggak suka yang manis-manis?" Goda Daffa dengan menaikan alisnya
Tea menepuk jidatnya lalu nyegir "Sorry kak,Aku terlalu kesenangan.Jadi,sampai lupa sama kebiasaan kakak." Ucapnya
"Its oke Sayang.Kamu tunggu disana yah,biar kakak yang ngantri." Kata Daffa sambil menunjuk ke arah sebuah bangku di dekat pintu masuk
"Oke kak." Kata Tea sambil berlari membuat Daffa hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan.
Tea duduk sambil memainkan ponselnya menunggu Daffa yang sepertinya sedang kesusahan mengantri karena harus berebutan dengan anak-anak di sekelilingnya.Sesekali dirinya tertawa kecil, melihat ekspresi Daffa yang tertekuk seperti itu.
Tak lama kemudian Daffa menghampirinya sambil membawa permen kapas berwarna pink yang menjadi pesanannya.
"Tea,kita pulang sekarang yah." Kata Daffa membuat Tea terkejut.Raut semangatnya mendadak hilang.Bahkan permen kapas yang dipegangnya pun tak ingin disentuhnya lagi.
"Kenapa kak?Baru juga tiba loh." Kata Tea pelan
Daffa memegang ponselnya,sambil memijat pelipisnya pelan.Ia sedang memikirkan alasan apa yang akan ia berikan pada Tea.Ia tidak mungkin mengatakan kalau Stella sedang membutuhkan dirinya sekarang.Itu sama dengan menggali lubangnya sendiri.Saat ia mengantri tadi,Stella menelpon sambil menangis,dan wanitanya itu memintanya agar segera menemuinya saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something(Sekuel you Are Mine)
ChickLitSTORY 2 Bisakah kamu membedakan mana yang harus jadi prioritas? Aku yang sebagai kekasihmu? Atau dia yang hanya merupakan sepupu angkatmu? Kenapa harus selalu aku yang mengalah Sedangkan dia selalu diutamakan Apakah ada sesuatu yang tak pernah kutah...