Untuk para resders:Maaf kalau belum bisa penuhin permintaan buat double up,karena waktu yg memang susah buat diatur.
Mohon kerjasamanya guys🙏
Doakan semoga waktu libur,bisa double up gitu.Sekali lagi maaf 🙏Daffa memasuki apartemennya yang sudah terlihat berantakan.Diatas meja dipenuhi plastik bungkusan makanan serta beberapa botol bir kosong yang berceceran di meja.
Tanpa mencari tau pelakunya,Daffa sudah tau siapa penyebab apartemen mewahnya menjadi hancur seperti ini.
Siapa lagi kalau bukan Aron sepupunya yang sedang meringkuk diatas sofa sambil memegang ponselnya.Selepas dari rumah Tea,Ia mendapat telepon dari sepupu sialannya ini yang mengabari bahwa dirinya sedang berada pada fase galau berat,dimana hubungannya dengan sang kekasih sedang berada di ujung tanduk.
Daffa melirik ke arah jam yang sudah hampir menunjukan pukul sebelas malam.Itu berarti hampir seharian penuh ia menghabiskan waktunya dengan Tea.Dan ia merasa puas, apalagi Tea yang merengek manja kepadanya.
Mengingat tingkah Tea tadi,Daffa mengulas senyumnya."Ngapain loe senyum-senyum nggak jelas gitu?" Tanya Aron sinis.Ia sudah duduk bersila di atas sofa sambil memeluk bantal sofa
Daffa mendengus lalu melemparkan tubuhnya di atas sofa yang panjang dan memejamkan matanya.
"Loe darimana sih?Gue tungguin juga baru nongol.Sekalinya nongol senyum-senyum nggak jelas gitu." Cibir Aron
"Sirik aja loe jadi orang." Balas Daffa masih setia dengan posisinya
"Emangnya si Tea sakit apa'an sih?" Tanya Aron
"Demam habis kehujanan kemarin."
"Lah kok bisa?" Tanya Aron heran
Daffa mengubah posisi menjadi duduk dan menatap Aron dengan lemah "Menurut loe gue brengsek nggak sih?" Tanya Daffa lemah
"Maksudnya loe?" Aron balik bertanya merasa heran dengan pertanyaan dari Daffa
"Gue selingkuhan Tea." Jawab Daffa lirih
Aron membulatkan matanya dan melempar bantal yang dipeluknya ke arah Daffa membuat sepupunya meringis.
"Apa telinga gue nggak salah dengar?Loe selingkuhin Tea?" Tanya Aron lagi
Daffa mengangguk lemah,ia tau dalam hitungan beberapa detik kedepan Aron akan mencaci maki dirinya.Dan mungkin akan menghadiahinya sebuah pukulan telak pada wajahnya.
"Damn! Loe benar-benar pria brengsek yang gue kenal Daf.Gue nggak nyangka loe bisa ngelakuin hal sehina itu pada Tea." Ujar Aron benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan Daffa.
"Apa loe nggak tau Tea itu gadis polos dan baik.Dan dengan teganya loe nyelingkuhin dia."
"Gue khilaf.Gue sadar kalau gue udah salah.Tapi disini gue nggak bisa ngapa-ngapain,selain ngelakuin hal ini."
"Maksudnya loe apa?Loe mau cari pembenaran tentang kesalahan loe?" Desis Aron
"Nggak bukan gitu maksud gue.Gue bimbang Ron."
Aron menatap tajam Daffa lalu mendecih "Loe nggak usah berbelit-belit.Ngomong aja to the point."
"Gue nggak bisa memilih antara Tea dan Stella."
Bughhh
Pukulan keras tepat mendarat pada pipi Daffa membuat Daffa terhuyung sehingga terjatuh.Aron menatapnya berang dan berusaha sekuat untuk tidak kembali melayangkan pukulannya pada Daffa.
"Gue nggak habis pikir sampai loe nyelingkuhin Tea demi Stella.Yang benar aja loe?"
Daffa hanya diam sambil menyeka darah yang mengalir akibat pukulan Dari Aron
KAMU SEDANG MEMBACA
Something(Sekuel you Are Mine)
ChickLitSTORY 2 Bisakah kamu membedakan mana yang harus jadi prioritas? Aku yang sebagai kekasihmu? Atau dia yang hanya merupakan sepupu angkatmu? Kenapa harus selalu aku yang mengalah Sedangkan dia selalu diutamakan Apakah ada sesuatu yang tak pernah kutah...