Pop Angger
Gerhana Matahari Sandi
Gilaaa.. masa gara – gara ketemu Kaila dikantin beberapa hari yang lalu, Lia sampai ngambek sama aku dan jutekin aku sampai hari ini.. gueenndeng ancene'og.. (gendeng ancene'og = memang gila kok..)
Emang salahku itu apa..? pertemuan itukan cuman kebetulan aja dan ada Lia juga duduk disebelahku, jadi buat apa dia cembukur seperti itu..? (cembukur tingkatannya diatas cemburu, itu versi pemahamanku loh ya.. hehe..)
Kaila juga gitu, kenapa dia pakai acara menatap dengan tatapan yang.. sudahlah.. dibuat enjoy dan dinikmati aja, seperti kata pakde jago waktu itu..
Dan malam ini, aku menuju kerumah kakeknya Lia yang ada dipusat kota.. aku ingin bertemu Lia dan merayunya sedikitlah, capek juga dijutekin sama Lia itu.. soalnya kalau lagi ngumpul, jadi ada yang mengganjal.. aku jadi ga enak sama Rogi dan Dylan..
Ya walaupun bukan itu tujuan utamaku bertemu Lia kali ini.. tujuan utamaku tentu saja mau lihat senyum Lia yang manis dan ngangenin itu.. pokoknya gimana caranya, malam ini aku harus melihat senyum Lia mengembang dibibir tipisnya..
Dan ketika aku memasuki jalan rumah kakek Lia, ada sekelompok pemuda yang sedang minum dipinggir jalan..
"permisi sam.." (sam = mas) ucapku dengan sopannya sambil menganggukan kepala dan memelankan kecepatan mexiku..
"COOKKKK.." seseorang memaki dengan kerasnya dan aku langsung menghentikan mexiku dan melihat kearah yang memaki tadi..
Orang itu mendekati aku sambil berjalan dengan sempoyongan.. dan ketika dia berdiri dihadapanku, aku masih duduk diatas mexi dengan santainya..
"kate nangdi koen.." (mau kemana kamu..?) ucap orang itu dengan bau alcohol keluar dari mulutnya..
Kenapa manusia satu ini..? kok kelihatannya dia marah sama aku..?
"mau kerumah Lia mas.." dan aku menjawabnya dengan sopan..
"JIANCOOKKK.." makinya sambil mendorong dadaku dengan cukup kuat..
Aku pun langsung menahan tubuh dan mexiku, supaya tidak roboh kesamping.. dan setelah itu, aku menegakkan dudukku lalu membenarkan posisi kacamataku yang mau jatuh..
"ada apa ya mas..?" ucapku dan aku masih duduk diatas mexiku dengan kedua kakiku menginjak kejalan..
Aku pun terjekut dengan sikap manusia satu ini, yang langsung emosi seperti ini.. ada apa ini..? aku salah apa sama dia..? wah.. kalau seperti ini, mau ga mau aku harus membela diri.. ga mungkin kan aku dihajar oleh manusia ini tanpa ada balasan sedikitpun..
Dan orang itu menatapku dengan kemarahan..
"lukup jes.." (pukul bro..) teriak temannya yang duduk tidak jauh dari kami..
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A H A R I
FantasyCerita 18+.. Lanjutan dari cerita Perjalanan Menggapai Cita Dan Cita