Pop Badai
Badai Ihsan Narendra
"ngapain kamu kesini..?" ucap seorang wanita cantik yang berdiri dihadapanku sambil melipatkan kedua tangannya didada.. wajahnya terlihat sangat terkejut dengan kedatanganku..
Aku pun tidak menjawab pertanyaannya dan aku hanya memandang wajah manisnya..
"anjing.. kamu pasti mau ngentot kan..?" ucap wanita itu dengan kesalnya..
"hehe.. taik.. jadi kamu ga suka kalau aku main kesini..?" tanyaku lalu aku menghisap rokokku..
"suka ga suka, bagiku sama aja.. pasti habis ini kamu nyelonong masuk ke kamarku kan..?" ucapnya sambil memandangku lalu melihat kearah yang lain..
"engga.." ucapku singkat lalu aku juga melihat kearah yang lain..
Dan wanita itu langsung melihat wajahku dan menatapku dengan tajam..
"terus ngapain kamu kesini..? mau buat aku nangis lagi, terus kamu pergi begitu aja..?" ucapnya dengan suara yang bergetar dan mata yang berkaca – kaca..
"iya.. aku mau pamit.." ucapku lalu aku melihat wajahnya dan membalas tatapannya..
"bangsaaattt.. dua tahun kamu ninggalin aku tanpa pamit, dan sekarang kamu datang cuma mau bilang begitu..? dasar berandal pejuh.." ucapnya dengan sangat sinis dan perlahan air matanya pun tumpah membasahi wajahnya yang cantik itu..
"ga ada puas – puasnya kamu buat aku menderita ya..?" ucapnya dan terlihat dia sangat marah sekali..
"kamu ninggalin aku selama ini dengan air mata yang menetes setiap malam.. maumu apasih..? ha..?" ucapnya yang makin terdengar menyedihkan..
Dan aku hanya diam sambil terus menikmati rokokku..
"kenapa diam..? kenapa ga dijawab pertanyaanku..?" tanyanya dengan air mata yang terus mengalir..
Aku lalu menghisap rokokku dalam – dalam, setelah itu aku membuang puntung rokokku dan mengeluarkan asap rokok yang ada didalam mulutku perlahan..
"yang suruh kamu nangis tiap malam itu siapa..?" ucapku dengan santainya..
"anjing.. terus maumu aku bahagia gitu..?" ucapnya dan aku hanya tersenyum..
"gila kamu ya.. kamu suruh aku bahagia, sementara kamu menderita didalam sel.. kamu itu masuk didalam sana karena aku, karena aku Badai.. bangsat kamu itu.. hiksss.. hiksss.." ucap wanita itu dan sekarang suara tangisnya mulai terdengar..
"sudahlah Devi, ga usah bahas masalah itu.. aku itu paling ga suka masalah yang sudah lewat, diungkit lagi.." ucapku dan kali ini aku berbicara dengan sedikit tegas kepadanya..
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A H A R I
FantasíaCerita 18+.. Lanjutan dari cerita Perjalanan Menggapai Cita Dan Cita