Pop Angger
Gerhana Matahari Sandi
Hari ini adalah hari pertama aku kuliah dan hari ini juga, ada sebuah berita yang sangat menggemparkan kota ini.. suatu kejadian yang sangat tidak terduga.. seorang mahasiswi dari kampus negeri ini, ditemukan dipinggiran kota dalam keadaan telanjang dan kondisi yang sangat memprihatinkan.. mahasiswi itu kakak tingkat kami dan dia satu kos dengan Lia.. kos Barbara..
Lia pun tidak hadir dikampus.. dia bersama seluruh penghuni kos Barbara sedang dirumah sakit dan ada juga yang dikantor aparat untuk dimintai keterangan.. satu persatu penghuni kos Barbara dimintai keterangan tentang mahasiswi itu waktu terakhir dikos – kosan..
Aparat pun bergerak cepat dalam mencari pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang sadis ini.. tapi tidak ada sedikitpun petunjuk dalam kasus ini.. dan ini adalah kasus terbesar tahun ini yang ditangani oleh aparat kota ini..
Aku sempat menghubungi Lia dan dia sangat ketakutan serta trauma ketika melihat temannya terbujur kaku dirumah sakit..
"gimana Lia ngger..?" tanya Dylan dan sekarang kami bertiga sedang dikantin bersama Rogi..
"dia ketakutan sekali kelihatannya lan.." ucapku lalu aku mengambil permenku dan mengemutnya..
"kita kerumah sakit aja kah..? kita kasih dukungan.." ucap Dylan..
"ga usah dulo lan.. kata Lia, sebentar lagi dia kekantor polisi untuk dimintai keterangan.." jawabku..
"jiancookkk.. mengerikan sekali ya.. ini kasus yang luar biasa loh dikota kelahiranku ini.." ucap Rogi sambil menggelengkan kepalanya..
"iya.. aparat harus bertindak cepat untuk kasus ini, soalnya kan ini kota pendidikan.. pasti orang tua mahasiswa dari berbagai daerah, menghawatirkan kondisi putrinya yang kuliah dikota ini.." ucap Dylan..
"iya rek.. aku juga ga nyangka kalau dikota ini, ada kasus yang sekeji ini.." ucap Rogi lalu mengeluarkan rokoknya dan membakarnya..
"kira – kira motifnya apa ya..?" tanya Dylan..
"setelah mendengar cerita Lia mengenai kondisi ketika pertama kali korban ditemukan, menurutku ini bukan sekedar pemerkosaan aja.. ini pasti ada sesuatu dibaliknya, entah cinta ditolak, dendam atau malah lebih mengerikan lagi.." ucapku terpotong..
"apa itu..?" tanya Rogi dan Dylan..
"mungkin untuk sesuatu ritual.." jawabku lalu aku mengemut permenku..
"ritual..? asssuuu.. jaman modern seperti ini masih ada aja ritual yang memakai nyawa seseorang..?" tanya Dylan..
"mungkin bukan nyawa maksud Angger lan, mungkin perawannya.." ucap Rogi menyahut..
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A H A R I
FantasiaCerita 18+.. Lanjutan dari cerita Perjalanan Menggapai Cita Dan Cita