BAGIAN 11 KESETIAAN ITU MAHAL

3.2K 79 6
                                    


Pop Angger


AnggeLia Putri Aldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AnggeLia Putri Aldo


Gerhana Matahari Sandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerhana Matahari Sandi

Aku menarik nafasku dalam – dalam, setelah itu mengeluarkannya perlahan...

Hiuufffftttt.. huuuuuuu..

Lalu aku pun mendekati Lia yang terlihat begitu emosinya menatapku.. tatapan matanya yang menghitam itu disertai dengan nafas yang terdengar berat dan menyeramkan..

Dan setelah berdiri tepat dihadapannya, aku menatap kedalam bola matanya yang menghitam itu.. marah, cemburu, benci dan sayang menyatu dalam tajamnya tatapan mata Lia itu.. dan aku hanya diam sambil terus menatap matanya..

"huuu.. huuuu.. huuuuu.." suaranya nafasnya seperti singa yang sedang mengincar mangsanya..

Gilaa... mengerikan juga kalau Lia marah.. tapi walaupun seperti itu, aku tidak takut sedikitpun.. memang tadi aku sempat merinding, waktu pertama kali aku ditatap seperti itu.. tapi setelah menenangkan diri sejenak, sekarang aku sudah tenang menghadapinya..

"kalau kamu ingin melampiaskan kemarahanmu kepadaku, silahkan ya'.. aku akan menerimanya.." ucapku sambil terus menatap matanya..

Wajah Lia pun terlihat makin emosi dan kulit wajahnya yang putih itupun terlihat memerah..

"kamu boleh melakukan apapun ya'.. berteriak, memaki atau bahkan memukulku.. aku akan terima semuanya.. tapi jangan diam dan menatapku seperti itu.. itu justru menyakiti aku lebih dari apapun ya'.. tatapan matamu itu seperti merobek – robek hatiku dan diammu itu seperti menikam jantungku.." ucapku dengan suara yang bergetar..

Liapun tetap diam dengan kemarahannya.. aku lalu menunduk sejenak dan mengangkat wajahku lalu menatap matanya lagi..

"ternyata aku ini memang bodoh ya.. disaat seperti ini aku justru mengajukan permintaan, bukannya menenangkanmu.." ucapku sambil terus menatap matanya..

M A T A H A R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang