BAGIAN 57 Perjalanan Hidup Yang Dimulai Dari Dendam Masa Lalu

4.1K 120 56
                                    

Pop Orang Ketiga

"Berapa orang sisa pasukan intimu Fer.?" Tanya Zaki tanpa basa – basi, kepada seorang pemuda yang menunduk dihadapannya.

"Empat orang, termasuk saya bos." Jawab Pemuda yang bernama Cefer itu, sambil mengangkat wajahnya sejenak, lalu menunduk lagi.

"Empat orang.? Apa yang bisa kamu lakukan dengan sisa ke empat orang itu.?" Tanya Zaki dengan suara yang pelan, tapi emosi tetap terdengar jelas disetiap nada bicaranya.

"Saya sudah punya rencana untuk mengejutkan lawan – lawan kita." Jawab Cefer dengan agak ketakutan.

"Dengan sebelas orang saja kamu tidak sanggup berbuat banyak kepada keturunan Jati, apalagi dengan sisa empat orang.? Terlalu banyak bicara kamu itu." Ucap Zaki dengan kesalnya, lalu dia mengambil gelas sloki diatas meja yang terisi setengah, setelah itu dia meminumnya dengan sekali teguk.

Gluk.

"Ahhh." Ucap Zaki sambil meletakan gelas diatas meja, lalu dia mengisinya lagi setengah.

"Pasukan inti kesatria kegelapan memang sisa empat orang bos. Tapi anak buah kita semakin banyak, termasuk dari para pembelot dari kelompok mereka." Ucap Cefer yang mencoba meyakinkan Zaki dan Zaki hanya meliriknya saja.

"Beri saya satu kesempatan lagi, maka saya akan memporak porandakan semua kekuatan keluarga Jati beserta antek – anteknya yang ada di Kota Pendidikan ini. Kalau rencana saya berhasil, rencana bos untuk menyempurnakan kekuatan akan berjalan mulus. Lalu setelah itu dengan komando dari bos, pesta besar kita akan dimulai. Kita akan menghabisi satu persatu keturunan Jati, tanpa perlawanan yang berarti" Ucap Cefer lagi dengan penuh percaya diri.

"Apa taruhannya kalau sampai rencanamu gagal.?" Tanya Zaki sambil mengangkat gelasnya.

"Bos boleh potong leher saya, kalau sampai rencana ini gagal." Jawab Cefer.

"Gluk." Zaki menegak minumannya, lalu setelah itu dia meletakan gelasnya diatas meja lagi.

"Gak ada untungnya bagiku, kalau kamu sampai mati." Ucap Zaki sambil meraih rokoknya lalu membakarnya.

"Hiuufffttt." Zaki menarik isapan rokoknya dalam – dalam, lalu dia mengeluarkan asap tebal dari dalam mulutnya.

"Huuuuu."

"Aku akan membiarkanmu tetap hidup, untuk melihat sepak terjang black rose yang akan menggantikan tugasmu dan pasukanmu." Ucap Zaki dengan nada yang sangat meremehkan.

"Jangan bos, jangan sampai itu terjadi. Hukuman itu terasa lebih menyakitkan bagiku. Lebih baik aku mati, dari pada harus melihat ada orang yang menggantikan tugasku. Apalagi mereka semua wanita." Ucap Cefer

"Hehehe." Zaki tertawa pelan, lalu dia menghisap rokoknya lagi.

"Huuu."

"Sudahlah. Sekarang coba jelaskan, strategi apa yang sudah kamu rencanakan." Ucap Zaki dan Cefer langsung tersenyum senang. Dia seperti mendapatkan angin segar dan mempunyai kesempatan untuk melanjutkan semua rencana yang sudah dipikirkannya.

"Rencana kita akan dimulai dari orientasi penerimaan mahasiswa baru yang ada dikampus – kampus di seluruh Kota Pendidikan bos." Jawab Cefer dengan antusiasnya.

"Apa anggota kita sudah kamu siapkan.?" Tanya Zaki.

"Sudah bos. Hampir seluruh kampus dikota ini sudah kita kuasai dan mahasiswanya yang bajingan sudah menjadi anggota kita, kecuali kampus teknik kita, kampus negeri dan kampus teknik kuru. Tapi tenang saja Bos, kita akan menyisipkan anggota kita di mahasiswa baru ataupun panitianya diketiga kampus itu." Jawab Cefer.

M A T A H A R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang