Pop Sandi
"halo.." ucapku menerima telpon dari sahabat lamaku..
"bagaimana kabar nyo..?" ucap seseorang di seberang sana..
"baik.. gimana juga kabarmu..?.." tanyaku kepadanya..
"baik... seperti biasa, berkutat dengan tugas yang membuat adrenalin naik turun.. hehehe.." jawabnya..
"sudah ada kabar tentang BD..?" tanyaku
"hiuuffftttt.. huuuuu.. nol.. aku ga bisa melacak tentang mereka.. mereka hanya meninggalkan jejak – jejak kejahatan mereka.. narkoba, perampokan, pembunuhan yang keji, termasuk korban seorang mahasiswi dikota pendidikan ini.." ucap sahabatku itu dengan nada yang sangat kecewa..
"gila ya.. padahal mereka sudah bergerak beberapa tahun ini, dan belum ada satupun informasi tentang mereka.." ucapku dengan santainya..
"aku juga ga ngerti nyo.. terlalu banyak hal mistis yang menghalangi, setiap kami bergerak untuk mencari informasi tentang mereka.. sama seperti kehidupanmu dan keluargamu " ucap sahabatku ini..
"keluargaku..? ada apa emang keluargaku..?" tanyaku dengan nada yang agak heran..
"ini bukan rahasia umum lagi nyo, semua orang pasti tau.. ketika berhubungan dengan keluarga jati, apalagi putra mahkota seperti kamu.. Sandi Purnama Irawan.. hal mistis pasti akan menjadi kendalanya.. ya kan..?" ucap sahabatku ini dan diakhiri dengan pertanyaan yang langsung membuatku tersenyum..
"hehe.. ada – ada aja kamu itu.. aku itu hanya manusia biasa seperti kamu dan yang lainnya.. bisa menangis, tertawa, sedih, bahagia.. dan kamu sudah kenal aku bertahun – tahunkan sat.." ucapku kepada sahabatku yang bernama Satria ini..
"justru karena aku kenal kamu bertahun – tahun, makanya aku berani bicara seperti ini.. seorang putra mahkota yang mempunyai kekuatan mistis merah dan hitam, mempunyai kekayaan yang berlimpah, mempunyai daya tarik yang luar biasa.. belum lagi tentang putra – putri yang kamu miliki dari beberapa wanita, dan mungkin itu akibat dari kekuatan yang kamu miliki.. tapi gak tau juga sih, hanya kamu saja yang tau.." ucap Satria yang pembicaraannya mulai melebar..
"kamu itu ngomong apa sat..?" tanyaku dengan santainya..
"bener to apa yang aku omongin..?" tanya Satria..
"engga juga.." jawabku singkat..
"ayolah nyo.. kita bersahabat ini sudah lama sekali loh.. dan sampai sekarang, kamu belum menceritakan tentang semua anak – anakmu.. aku bergerak dikota ini, hanya berdasarkan feelingku saja.. ketika melihat mereka emosi dan mata mereka berubah seperti dirimu.. aku memberanikan diri untuk menyimpulkan, bahwa mereka adalah anak – anakmu.." ucap Satria lalu terdengar dia sedang menghisap rokoknya..
"kenapa kamu menyimpulkan seperti itu..? dan kenapa kamu harus mencari tau tentang siapa aja darah dagingku..?" tanyaku dan aku tetap dengan gaya bicara yang santai..
"karena kamu sudah lebih dari sahabatku nyo, kamu itu saudaraku.. makanya aku mau melakukan semua ini.. aku berada diposisi seperti ini juga karena mbah Jati dan Ayah Irawan sebelum beliau meninggalkan kita semua.." ucap Satria lalu menghentikan ucapannya.. dia lalu menarik lagi rokoknya dan mengeluarkannya..
"aku juga ga mungkin berani menyimpulkan tentang anak – anakmu itu, kalau aku tidak mengetahui tentang siapa ibu mereka.. wanita – wanita yang pernah dekat dengan bajingan lendir seperti kamu.. oke kalau Angger, Gagah, Banyu dan Bening, anakmu dari istri yang resmi.. mba Mery.. tapi kalau Badai, dia anakmu dari mantan pertamamu kan..? Tiara Wulandari.. Purnama dan Bulan anakmu dari bu dosen Jenny Kusuma.. ya kan..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A H A R I
FantasiCerita 18+.. Lanjutan dari cerita Perjalanan Menggapai Cita Dan Cita