Pop Angger
Gerhana Matahari Sandi
BRUAAAAKKKKKK...
Aku menginjak pintu kamar Zidan yang terbuka sedikit itu dengan kuatnya.. satu orang yang duduk memunggungi aku, langsung terjungkal kedepan terkena pintu yang aku injak tadi.. lalu semua orang yang ada didalam kamar inipun, melihat kearahku dengan terkejutnya..
Lima orang yang ada didalam ruangan ini langsung berdiri.. dua orang tidak memakai kaos dan tiga orang tetap menggunakan kaosnya, termasuk Zidan.. dua orang yang tidak memakai kaos, mereka sama – sama mempunyai tattoo bergambar burung bangkai dan tatto bertuliskan black death..
Cuukkk.. apa benar Zidan salah satu pelaku kebiadaban itu..? wajahnya sangat lugu dan polos, sikapnya santun dan setauku dia tidak pernah bertatto.. tapi kenapa bisa dia melakukan hal biadab itu..? suaranya sangat mirip sekali dengan pelaku kejahatan itu, dan itu yang membuatku yakin kalau dia pelakunya.. tapi kalau aku hanya bermodalkan suara bajingan itu ketika aku dibawah alam sadarku, mungkin keyakinanku ini dapat dimentahkan.. bangsatt..
Semua teman Zidan menatapku dengan tajam.. hanya Zidan yang menatapku dengan santainya.. dia tidak terkejut dengan kehadiranku ini.. assuuu.. dia pura – pura gak tau atau dia ingin mengalihkan kecurigaanku..? enggak.. aku gak akan tertipu wajah polosnya itu.. aku harus membuktikan kalau dialah yang bersuara pada malam itu, dan dialah anak pemimpin black death keparat itu..
Aku lalu menatap mereka berlima dengan pandanganku yang memerah seperti darah..
"anjing.. kamu mau cari masalah dengan kami..?" ucap sicepak yang bertatto dan yang memunggungi aku tadi.. wajahnya tampak meringis kesakitan karena terkena pintu yang aku injak tadi..
"Astar.. santai aja bro.. dia temanku.." ucap Zidan menenangkan sicepak yang bernama Astar itu, sambil mengecilkan suara music yang menggelegar ini..
"tapi bos Mormo.." ucap Astar kepada Zidan yang memiliki nama panggilan Mormo..
Cuukk.. Bos Mormo..? bajingaannn.. bukan panggilan Mormonya yang membuatku terkejut, tapi panggilan bosnya yang makin menggiringku menuju kebenaran keyakinanku.. gilaaa.. dia dipanggil bos, berarti dia beneran anak pimpinan black death.. tapi bangsatnya, dia masih sok gak merasa bersalah dan dia menutupi jati dirinya.. bangsattt..
Zidan alias Mormo itupun, hanya melirik Astar dengan santainya.. Astar langsung terdiam dan tidak bersuara lagi.. sedangkan ketiga teman lainnya, terus memandangku dengan emosinya.. Zidan alias Mormo lalu melihat kearahku lagi sambil menghisap rokoknya.. tatapannya tetap santai sekali.. bajingaannn..
"kenapa kamu marah seperti ini ngger..? apa karena candaan kita semalam..? ayolahh.. ngger.. itu hanya candaan biasa.." ucap Zidan dengan santainya..
KAMU SEDANG MEMBACA
M A T A H A R I
FantasyCerita 18+.. Lanjutan dari cerita Perjalanan Menggapai Cita Dan Cita