17. Miko dan Keshya

447 57 12
                                    

Ternyata aku tak bisa
Sembunyikan bahagia
Dan bila ada orang bertanya-
Siapakah dia, yang membuatku bahagia
Kamulah orangnya

Lyodra




Lyodra berjalan menyusuri lobby kampus dengan semangat. Kejadian kemarin membuat semangatnya berkobar. Nuca mengantarnya tepat didepan rumah dengan selamat dan berjanji akan sering menemuinya  untuk membahas banyak hal. Tentu saja hungungan salah satunya. Lyodra benar-benar sudah tidak sabar sampai-sampai ia menyapa  semua orang yang dilewatinya.

"Pagi semuaaaa" sapa Lyodra begitu berpapasan dengan orang.

Senyum diwajahnya tak luntur sedikitpun sekalipun tatapan-tatapan aneh sebagai balasannya.

"Demam loe?" Tanya seseorang yang entah darimana datangnya, tahu-tahu punggung tangannya sudah menempel didahi Lyodra.

"Lagi seneng" jawab Lyodra  dengan tawa yang masih ditahannya.

"Dapet lotre? Apa dapet undian? Ataaaau dapet restu ya dari orang tua loe buat pacaran sama gue, iyakan, iyakaaan?" Tanya Miko sambil menaik turunkan alisnya.

"Bukan" jawab Lyodra yang masih cengengesan.

"Lah trus?" Tanya Miko heran.

"Gapapa, duluan Mikoooo" pamit Lyodra lalu meninggalkan Miko.

"Mobil loe udah bener, loe bisa ambil diparkiran nanti, trus terserah, loe mau parkir tiap hari disana juga gak masalah" ucap Miko yang berhasil menghentikan langkah gadis itu lalu berbalik arah.

"Makasih Mikoooo" ucap Lyodra seraya mencubit gemas pipi laki-laki itu. Bukan untuk membuat laki-laki itu baper. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja jarinya bergerak sendiri padahal otaknya tidak memerintakan untuk melakukan hal tersebut.

Seperti tersengat listrik, Miko tersenyum mendapat perlakuan Lyodra, darahnya berdesir hebat, jantungnya berdegup cepat, namun senyum itu langsung menghilang. Ia tidak ingin terlalu terbawa perasaan dengan perlakuan Lyodra.

Sebelum melanjutkan langkah yang sempat terhenti. Tiba-tiba Miko menahan tangan gadis itu.

"Kenapa?" Tanya Lyodra heran lalu mencoba melepaskan genggaman tangan Miko. Senyum yang semula merekah mendadak hilang begitu saja. Digantikan dengan ekspresi tanda tanya dan heran.

"Gak usah terlalu berharap apalagi berlebihan, belum tentu ucapan manis dia bisa dipercaya Ly" ucap Miko tiba-tiba.

"Maksud loe?"

"Loe paham kok maksud gue, tentang loe dan cowok LDR loe itu, buka mata loe, liat lebih jauh, gimana dia. Dan kalo loe kecewa, gue siap kok jadi pundak saat loe mau cerita dan menangis meratapi kebodohan loe itu" ucap Miko dengan tatapan seriusnya. Berbeda dengan Lyodra yang menatapnya heran, bingung dan jika boleh jujur ia takut.

"Apa yang loe tahu tentang gue? Kenapa loe tahu tentang dia? Apa aja yang loe tahu, trus kenapa loe bisa tahu?" Tanya Lyodra panjang lebar.

Lyodra tidak pernah merasa setakut ini sebelumnya, ia tidak pernah menemukan makhluk sejenis Miko yang entah datang darimana lalu menghilang tiba-tiba dan sekarang datang lagi dengan mengatakan seolah-olah dia tahu semua tentang kehidupan Lyodra.

"Semua. Satu tahun cukup buat gue tahu semuanya, satu tahun cukup buat gue untuk teramat sangat mengerti dan memahami loe itu orangnya seperti apa dan bukan cuma tentang diri loe sendiri aja, tapi segala hal yang menyangkut loe. Bahkan gue tahu Anne sampe Alfi"

Lyodra jelas terkejut. Untuk apa Miko melakukan itu? Apa Miko hendak balas dendam? Tapi seingat Lyodra, ia bersikap biasa saja pada laki-laki dihadapannya ini. Pertemuan meraka juga singkat, dan Lyodra tidak pernah punya pikiran apalagi kesempatan untuk membuat Miko terluka atau sakit hati. Dan apa dia bilang tadi? Alfi dan Anne? Apa mungkin Miko juga tahu tentang Rafi hingga Ari?.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang