43. terpaksa

405 47 35
                                    

Now Playing : Hanin Dhiya

Kau yang sembunyi
.
.
.

Silahkan dibaca

Sepuluh hari sudah Lyodra tidak ada kabarnya, sepuluh hari juga orang-orang mencari Lyodra dengan banyak cara, bahkan Reno dan Ziva mengerahkan semua teman SMAnya untuk ikut membantu. Tapi tetap saja belum membuahkan hasil.

Lyana sempat sakit karena memikirkn nasib anaknya diluar sana, untung saja Jena, ibu Ziva, juga Aisyah, ibu Nuca selalu mensupport Lyana agar bersabar dan percaya bahwa Lyodra akan baik-baik saja.

"Lyodra?" Pekik Nuca ketika melihat gadis itu berjalan sendiri, masih menggunakan baju yang terakhir kali Nuca lihat. Wajahnya sedikit pucat dan ada goresan panjang di pipinya, namun tidak seperti habis diculik karena penampilannya tidak terlalu acak-acakan.

"Lyodra!" Ucap Nuca seraya menghampiri gadis itu, memeluknya dengan erat dan mengusap punggung dan rambut gadis itu dengan lembut, menyalurkan rasa rindu karena 10 hari tidak bertemu. Tubuh Lyodra terasa panas bagi Nuca.

Lyodra hanya diam, tidak berontak maupun membalas pelukan Nuca. Kemudian Nuca melepas pelukannya.

"Muka loe kenapa?" Tanya Nuca panik seraya menangkup pelan kedua pipi gadis itu, terlihat jelas ada bekas luka goresan di pipi kanan Lyodra. Lukanya sepanjang pipi atas hingga dekat bibir. Membuat Nuca meringis melihatnya.

"Gapapa"  jawab Lyodra lirih seraya melepaskan tangan Nuca dari pipinya.

Tentu saja Nuca tidak percaya, mana mungkin luka sepanjang itu tidak apa-apa. Nuca akan menanyakan itu nanti. Karena yang terpenting sekarang, adalah gadisnya dalam keadaan utuh.

Setelah empat hari di rawat, akhirnya Nuca diperbolehkan pulang karena kondisinya jauh lebih baik. Sudah mau makan, minum dan meminum vitaminnya. Ingin segera mencari Lyodra adalah cara Nuca untuk cepat sembuh dan meninggalkan rumah sakit secepatnya.

"Loe demam!" ucap Nuca setelah menempelkan punggung tangan kedahi gadis itu.

"Gak bisa tidur" ucap Lyodra lirih. "Laper, trus pusing" tambahnya lagi seraya menubrukkan diri ke tubuh laki-laki yang juga ia rindukan. Terserah jika kini mereka sedang ada dipinggir jalan raya. Kengen tuh suka tidak tahu tempatkan.

Tidak bertemu selama 10 hari nyatanya sangat lama bagi Lyodra, walaupun sebelumnya ia pernah tidak bertemu hingga 4tahun lamanya.

Nuca terkekeh mendengar penuturan Lyodra. Aneh, sejak kapan diculik bisa bikin tidur enak. Kemping yang memang disengaja saja bikin badan pegal bukan.

"Tahu siapa pelakunya?" Tanya Nuca.

"Gak kenal" jawab Lyodra asal. Kenal banget maksudnya 'batin Lyodra

"Loe gak diapa-apain kan selain luka diwajah ini?" Tanya Nuca khawatir.

Lyodra menggeleng sebagai jawaban. Nuca hanya mengangguk pasrah. Makin susah inimah nyarinya, tapi yang terpenting Lyodra utuh titik.

kemudian Nuca menggandeng Lyodra untuk masuk kedalam mobilnya dan mencari warung makan terdekat.

"Makan yang anget dan kuah ya, soto atau sup, mau?" Tanya Nuca begitu sudah berada didalam mobil.

"Bakso aja, ditempat loe ya!" Pinta Lyodra seraya menyenderkan kepala nya kesenderan mobil. Pusing.

"Kejauhan dari sini, ini udah mau ngarah kerumah loe kan, deket sini aja, biar bisa langsung pulang atau mau kerumah sakit buat cek?" ucap Nuca.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang