45. sakit lagi

427 39 40
                                    

Silahkan membaca




TIIIIIIN. Brak.

Sebuah mobil berhasil menabrak tubuh seseorang hingga terpelanting cukup jauh dari tempat asalnya, tubuhnya terseret sebelum kepala orang tersebut terhantam aspal jalan.

Waktu terasa berhenti berdetak, Tubuh seseorang yang mendengar suara itu bergetar hebat, ia memutar tubuhnya dan mendapati seseorang tergeletak diatas aspal dengan posisi tengkurap.

Mobil yang baru saja menabrak orang tersebut kabur begitu saja, entah kemana. Orang yang tertabrak itu kini terkapar dijalan raya, akibat lampu penerangan yang seadanya, ditambah waktu yang memang tengah malam membuat jalanan tidak terlalu jelas, hingga tabrakanpun sulit dihindarkan.

Kaki Lyodra mendadak lumpuh seketika, airmatanya meluruh tanpa diminta.

Nuca, ya, laki-laki yang baru saja menciumnya dengan kasar kini tergeletak berseberangan dengan posisi Lyodra berdiri.

Dengan memantapkan hati dan berdoa banyak-banyak, kaki yang semula sulit digerakan, perlahan berlari kecil mendekati posisi Nuca berada.

"Nuuuc" ucap Lyodra lirih, tubuhnya meluruh dijalan raya. Lyodra belum berani membalikkan tubuh tegap itu.

Bayangannya saat tertabrak dulu seakan minta diperhatikan, kejadian itu tiba-tiba kembali muncul memenuhi kepalanya tanpa ia minta.

Jeritan, pekikan hingga teriakan saling bersautan. Bahkan tangisan Ziva waktu itu masih terngiang di telinga Lyodra, walaupun hanya samar-samar ia dengar.

Jika waktu itu Ziva dan Reno tidak bergegas, mungkin nasib Lyodra tidak akan seperti sekarang.

Entah kekuatan darimana, tiba-tiba Lyodra memutar tubuh Nuca agar terlentang. Dadanya sesak, tubuhnya semakin bergetar, napasnya naik turun serta keringat yang mulai bercucuran ketika ia melihat darah memenuhi jalan tempat dimana Nuca tergeletak, belum lagi dahi yang juga mengeluarkan darah.

Bagaimanapun caranya, Nuca harus selamat, ia akan merasa sangat bersalah jika sampai terjadi sesuatu pada laki-laki yang ia dekap ini.

"TOLOOOOOOONG"  teriak Lyodra sekencang mungkin. Ia memposisikan Nuca tepat di atas aspal, ia tidak ingin salah mengangkat kepala Nuca. Bisa-bisa Nuca cedera.

"Hiks, Nuc bangun Nuc, jangan tinggalin gue hiks, bangun dooong, loe katanya sayang sama gue, hiks" ucap Lyodra seraya menangis. Ia tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi untuk kesekian kalinya. Kali ini Keshya tidak boleh merebut Nucanya.

"TOLOOOONG. please  tolongin gueee hiks"

Orang-orang mulai berdatangan ketika gadis itu berteriak untuk ketiga kalinya. Bahkan mungkin beberapa orang yang keluar dari club.

"Lyodra? Nuca?" Pekik seseorang membelah beberapa orang yang ingin membantu Nuca.

"Kak Abi hiks? Tolongin gue kak tolong hiks" ucap Lyodra menangis. Suaranya bergetar. Iya Lyodra tahu Abi ketika laki-laki itu menolongnya tempo lalu, itupun ia tahu dari Nuca. Sebenarnya Lyodra hanya tahu Jema, itupun karena dilabrak waktu itu, dan karena ia tahu Abi kekasih Jema, maka lewat Jema Lyodra mengucapkan terima kasih kepada Abi.

"Mobil Loe dimana?" Tanya Abi to the point yang ikut panik.

"Disebrang kak hiks" tunjuk Lyodra kemobilnya.

"Loe tunggu sini, kunci" ucap Abi seraya menadahkan tangannya.

Abi segera menyebrang dan membawa mobil Lyodra, setelah gadis itu menyerahkan kuncil mobil miliknya. Sementara Lyodra menunggu dengan cemas. Nuca tidak sadarkan diri dengan banyak darah dibeberapa bagian ditubuhnya.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang