34. Nuca dan Mamah

524 60 17
                                    


Now playing
(Yovie, Glenn, Tulus : Adu Rayu)
.
.
.
.


Silahkan dibaca

'Minggu siang dirumah Nuca.

Jika biasanya setiap minggu Nuca akan menghabiskan waktu di warung miliknya selama seharian penuh atau sekedar jalan dengan teman kampus yang tidak terlalu akrab dengannya, namun kini ia sedang berada dirumah yang ia tempati diJakarta, sementara Axel lebih memilih apartemennya daripada rumah. Sebenarnya Nuca mengajak Lyodra jalan-jalan atau sedeker makan, tapi tidak tahu mengapa Lyodra enggan diajak bertemu, entah apa alasannya, mungkin jaga jarak atau menghindar. Nuca tidak paham. Sementara mamah dan papahnya tidak sering ada rumah, paling hanya 1X dalam seminggu dan sisanya ya mungkin di Jogja atau di hotel karena urusan pekerjaan.

Nuca sedang menonton acara musik ditv atau kadang-kadang ia akan menonton acara olah raga dan berita, apa saja yang penting bukan sinetron apalagi sinetron azab dan antek-anteknya.

Tiba-tiba pintu terbuka menandakan orang datang dan ternyata mamah dan papahnya. Memang semua keluarga Nuca mempunyai kunci masing-masing agar lebih mudah jika ingin pulang. Sebenarnya ada pembantu rumah, hanya saja ribet jika harus mengetuk pintu dan menunggu dibukakan. Kaya sultan aja 'ucap papah Nuca kala itu.

"Loh, kamu di rumah Dek?" Tanya Aisyah, mamah Nuca heran.

"Assalamualaikum dulu Mah Paaah" protes Nuca.

"Hehe lupa, Assalamualaikum anak mamah yang paling lucuuuu" ucap mamahnya menambahkan sekaligus mencubit pipi anaknya gemas sementara papahnya hanya mengucapkan salam.

"Jadiiii?"  Tanya Aisyah atas pertanyaannya tadi.

"Lagi males diwarung, gak ada yang spesial, lagian ada yang handle"ucap Nuca apa adanya.

"Nongkrong sama temen?" Kali ini papahnya ya bertanya.

"Gak sama Nathan gak seru, Laura juga sibuk pacaran"

"Ya sama yang lain laaah, masa gak punya temen, bukannya udah pernah ketemu sama Gazza juga? Kenapa gak dia aja?"

"Gazza nganter adeknya terapi mah"

"Loh adeknya kenapa kok pake terapi segala?"

"Ditabrak orang gak punya hati sampe lumpuh" jawab Nuca seraya mengekan kataya.

"Hah?" Tanya Aisyah dengan mata melotot saking terkejutnya.

Nuca hanya menaikkan bahunya tidak mengerti. Tidak mungkin juga ia mengatakan jika pelakunya adalah Keshya, bagaimanapun hubungan Keshya dan mamahnya baik dan Nuca tidak boleh menghancurkan itu. Sekalipun Keshya salah.

"Mah, Pah, Nuca mau ngomong, penting" instrupsi Nuca setelah beberapa detik hening.

"Sama mamah aja, papah mau mandi trus istirahat, papah percaya sama kamu? Papah dukung keputusan kamu, apapun itu tanpa terkecuali" ucap Papahnya seraya menepuk pundak anaknya lalu bergegas pergi kekamarnya.

Papahnya memang tipe orang tua yang tidak pernah mengekang apapun yang ia kehendaki, jarang ada disampingnya, jarang mengajarinya secara langsung bahkan sering Nuca harus mengambil rapot sekolah hanya dengan eyang atau kakaknya saja.

Walau begitu Nuca bukan anak yang kekurangan kasih sayang, sering kali jika papahnya ada tugas keluar kota, beliau akan menghubungi anaknya setiap jam, menanyakan apapun yang anaknya lakukan selama disekolah dan semua kegiatan anak-anaknya. Mulai dari belajar apa, ngapain aja, sama siapa, ada PR atau tidak dan semua tek-tek bengeknya, Rumi dan Nuca amat mengerti keadaan itu, maka dari itu mereka tidak pernah protes tentang apapun yang orang tua mereka lakukan, berbeda dengan Axel yang sering baper dan sakit hati ketika papahnya tidak ada waktu untuknya. Maka dari itu, Axel menjadi pribadi yang tertutup dalam segala hal.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang