32. siapa?

406 64 13
                                    

Now playing
Hivi : sama-sama tahu
.
.
.
.

Selamat membaca

"Tolong dong jangan egois, gue disini sedang mencari jawaban, gue mau perjuangain loe. Gue paham kalo loe ragu karena ingatan gue belum balik, tapi sediiit aja, tunjukin kalo perjuangan kita itu gak sia-sia. Loe ngerti gak sih Ly, dan gue yakin, siapapun yang ada diposisi gue  pasti ada sedikit rasa ragu untuk bertahan, apalagi dengan semua bukti ini. Coba loe baca satu persatu surat ini, loe pasti ngerti" jawab Nuca menggebu-gebu. Wajahnya merah menahan amarah, namun sebisa mungkin ia tahan aga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Brak... Lyodra membanting tumpukan surat yang dimiliknya tepat didepan wajah Nuca.

"BACA" hardik Lyodra.

Nuca mengambil tumpukan surat tersebut dan memperhatikannya dengan seksama. Perhatiannya bukan hanya pada isi surat, melainkan bentuk dari surat tersebut. Lecek, banyak sobekan, banyak lakban daaan banyak noda darah yang sudah mengering.

"Ini kenapa?" Tanya Nuca bingung.

"Baca aja, gak usah fokus sama bentuknya" jawab Lyodra cuek.

Nuca mengangguk.

Hai Lyo, apa kabar. Semoga baik ya.
aku minta maaf kalo beberapa waktu terakhir aku gak ada kabar. Aku cuma lagi mikir, gimana kalo kita putus aja, aku baru sadar kalo aku gak bisa LDR-an.

Nuca

Lyodra, gimana sekolah kamu,aku harap baik-baik aja, sekali lagi aku minta maaf kalo aku gak bisa lagi pacaran sama kamu.

Nuca

Sebelumnya aku gak pernah semenyesal ini, jujur Lyo, aku nyesel pacaran sama kamu

Nuca

Lyoda, Kita putus

Nuca

Dan masih banyak lagi yang lainnya. Yang jelas semua surat mengatakan kata putus. Jika ditanya kenapa kondisi suratnya menyedihkan? Jawabannya karena emosi Lyodra yang tidak bisa di kontrol sehingga apapun yang ia pegang pasti  menjadi sasaran yang berakhir dengan penyesalan. Mulai dari menstrika satu persatu kertas hingga melakbannya.

"Ini semuaaa?" Tanya Nuca menggantung.

"Mengatasnamakan loe kan!" Jawab Lyodra. "Gue gak amnesia, kenapa juga gue harus bikin begituan apalagi untuk diri gue sendiri" jawab Lyodra sengit.

Otak Nuca masih mencerna setiap kata-kata yang tertuang dalam semua surat tersebut.

"Ini semua hasil cetakan Ly, bukan tulis tangan dan bisa aja ulah orang iseng kan?"

"Mungkin! Atau bisa jadi karena gue tahu persis tulisan loe itu kaya gimana"

"Hah?" Tanya Nuca bingung.

"Gue bisa bedain tulisan loe Nuuuc, paham gak siiih!" Ucap Lyodra kesal.

"Jadi maksudnya ada orang yang dengan sengaja kirim loe surat pake cetak komputer karena orang itu tahu kalo loe bisa bedain tulisan gue, sekalipun itu mirip?" Tebak Nuca.

Lyodra mengagguk.

"Ya tapi buat apa?" Tanya Nuca semakin bingung.

"Orang ketiga, paham gak sih loe? Ada orang yang ngadu domba kitaaa. Seperti yang loe bilang tadi, ini tuh ada dalangnya. Ngerti kan?" Ucap Lyodra makin emosi.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang