52. patah hati

418 43 25
                                    

♡Selamat Membaca♡

Brak...

Pintu penghubung antara lantai paling atas dan rooftop tiba-tiba terbuka dengan kasar, menampilkan dua orang gadis yang sedang berdebat dengan posisi saling menindih.

"Chilaaaaa, loe berat ish, bangun gak loe" hardik Ziva seraya memukul lengan Chila yang berada disamping tubuhnya.

"Iya iya ish bawel" gerutu Chila seraya bangkit dari atas tubuh Ziva yang lebih kecil darinya.

"Loe sih main dorong-dorong, ketahuan kaaaan, anjir sakit banget badan gueee" ujar Ziva begitu berdiri dan langsung menggerutu tepat di depan wajah Chila.

"Ish, loe yang gak sabaran ngupingnya, malah nyalahin gue" balas Chila tak kalah emosi.

"Gue kan mau yang paling depan, kenapa loe nya nyerobot?" Tanya Ziva yang semakin meninggikan suaranya.

"Ish Ziva, loe ngalangin jalan makanya gue susah ngintipnya, loe sih maruk banget, timbang pintu doang"

"Lah, gue udah kasih space dibawah gue, loe nya malah ngambil alih tempat gue" balas Ziva tidak terima.

"Ish, kalo gue di bawah loe, yang ada loe ngeces pas mereka lagi uwu, trus kena muka gue, kan bau Ziiiv"

Tak.. Ziva menjitak keras dahi Chila.

"Sekate-kate ya loe kalo ngomong, maksud loe gue kaya orok yang ngecesan, otak loe Chilll, dasar bocil"

"Gue bocil, biarin, daripada loe, BUCIIIIIN" teriak Chila keras hingga mengakibatkan Ziva tutup telinganya.

"Bisa budek gue Chil, suara loe itu kaya toa ibu-ibu senam di komplek gue, nyaring, tapi bedanya loe berisik dan ganggu pendengaran gue"

"Siapa suruh cari gara-gara, mampus kan, rasain"

"Eh eh eh, cangkemmu" Ziva menarik bibir Chila kasar.

"Ish, bibir gue jontor awas aja, nanti dikira abis di cipok lagi" gerutu Chila setelah Ziva melepaskan bibirnya.

"Iiiih, gak usah ngomong jorok depan gue" hardik Ziva tidak terima. Ziva bucin doang, tapi yang begituan gak suka katanya.

"Gitu doang jorok, gimana kalo liat langsung atau ngerasain langsung?"

"Gue laporin cowok gue ya, mampus loe"

"Ziva kasar, tadi aja bilangnya cangkemmu, sekarang ngomng kasar juga, dasar lambemu" gerutu Chila tidak terima.

"Ehem.." dehem Nuca cukup keras dan sukses menghentikan perkelahian mulut antara Ziva dan Chila.

"Hehehe, dari tadi pak, bu?" Ujar Chila cengengesan.

"Ngapain?" Kali ini pertanyaan Lyodra yang mengiterupsi keduanya. Tangannya sudah bersidekap, bahkan sejak tadi. Dagunya sedikt diangkat saat bertanya.

"Ehmm. Ngintip.... ups"

"Chila, ish, kok loe ngaku sih?"

"Ya kan gue keceplosan Ziiiv, gimana sih loe, dodol"

"Ya tapi liat sikon dooong"

"Alaah, udah ketahuan dari tadi pasti, suara loe udah ngalahin azan maghrib masjid istiqlal tahu gak"

"Jadi, mau sampe kapan kalian berantem? Udah jarang ketemu, sekalinya ketemu langsung perang?" Gerutu Lyodra kesal.

"Hehe" ujar keduanya cengengesan.

"Kalian tahu kita disini? Sejak kapan? Trus denger kita ngomog apa aja?" Tanya Nuca kembali bertanya.

"Sejaaak, loe berdua pelukan, ck, gimana kita mau tahu kalian ngomong apa, orang jauh gitu" keluh Chila sedikit kesal yang juga diangguki Ziva, makanya mereka semakin maju ngintipnya, eh berakhir tragis.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang