41. Lyodra hilang

376 49 22
                                    

Silahkan dibaca

"Hp gue" ucap Nathan lagi seraya menadahkan tangannya pada Ziva, tidak peduli jika gadis itu sedang dalam dekapan kekasihnya. Ziva yang menyadari itu langsung melepaskan pelukannya dari Reno. Untung tempatnya sedikit menepi dari keramaian, kalo tidak, sudah jelas jadi tontonan. Gratis pula.

"Eits, tidak bisa, loe belom tanggung jawab, nasib liptint gue gimana?" Tanya Ziva seraya menggoyangkan ponsel milik Nathan.

"Bodo amat, siapa suruh tuh bibir kaya mercon, banyak bacotnya" ucap Nathan acuh.

"Ooh, yaudah, berarti loe rela hp loe gue sita"

"Eh harga hp gue gak sebanding ya sama gincu loe, sekalipun itu satu box" balas Nathan tidak terima.

"Oh gitu, iya? Yaudah berarti loe rela liptint yang harganya gak seberapa itu dituker sama hp loe yang, ehmm lumayan lah nya ini" balas Ziva lagi seraya mencibir.

Dengan kesal Nathan merogoh kantong celananya dan mengambil sebuah lipcream berwarna peace lalu memberikannya pada Ziva.

"Nih, gue cuma punya ini, inipun buat pacar gue, tapi gak papa nanti gue beliin yang harganya jaaaaaauh lebih mahal daripada ini" ucap Nathan dengan sombongnya.

"Gue gak suka lipcream" balas Ziva acuh.

"Apa bedanya, sama sama buat bibir kaaaan" ucap Natham geram.

Sementara Reno dan Ginna yang menyaksikan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua orang didepan mereka.

"Ginn, eskrim dimana ya? Panas banget disini" celetuk Reno tiba-tiba.

"Di depan dek kayanya kak, ayo, Ginna juga mau, biar gak kepanasan" jawab Ginna seraya mendorong kursi rodanya sendiri.

Ziva yang sadar telah mengabaikan kekasihnya itupun lantas berseru.

"Eh, jangaaaaan, jangan jangan jangan, Reno, kok sama Ginna? Kan kamu baru ketemu sama aku" ucap Ziva seraya memeluk Reno dari samping.

"Eh Ginn, sama aku aja, aku anterin yuk" ucap Nathan tak mau kalah.

"Gak masalah kok kita berdua, kalian lanjutin aja ngobrolnya, kayanya udah lama gak ketemu, siapa tahu bisa lepas kangen kan" ucap Reno yang juga diangguki oleh Ginna. Padahal mereka berdua juga tahu, Ziva dan Nathan baru beberapa hari kenal, itupun tanpa sengaja.

"Iiih, kamuuuu, kamu bolehin aku sama si Norak? Jahat banget" rengek Ziva.

"Drama loe" cibir Nathan.

"Loh, akukan gak ngekang kamu, lagian daritadi kita di cuekin dan kalian asik sendiri, jadi, mendingan aku sama Ginna, iya gak Ginn?" Ginna hanya mengangguk.

"Ya maaf" ucap Ziva seraya memeluk Reno dari depan lalu mendongakkan kepala untuk menatap mata Reno. "Liat, liptintnya luntur ketangan Nathan, kan jadi berantakan, mana gak bawa cadangan lagi, gara-gara si Norak nih" adu Ziva pada Reno dengan bibir yang di maju-majukan.

Reno menangkup kedua pipi kekasihnya. 

"Cantik kok, sini aku pakein, kebetulan aku bawa cadangannya" ucap Reno seraya merogoh tas miliknya untuk mengambil liptint yang ia maksud. Reno tahu betul jenis dan warna perona bibir milik kekasihnya, karena Ziva adalah tipe gadis yang konsisten terhadap produk kecantikan, jadi Reno tidak pernah pusing dengan berbagai jenis makeup Ziva.

Sedikit banyak Reno juga bisa memoles wajah Ziva, apalagi hanya sekedar memakaikan liptint, tentu itu sangat mudah.

"Hahaha. Loe bawa begituan keacara gini?" Tanya Nathan dengan tawa meledek.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang