16. harapan baru

488 72 8
                                    

Dulu LDRan jarak
sekarang?
LDRan hati?
Huft

Lyodra

Setelah pertemuan kemarin dengan Nuca, hatinya kembali bertanya 'ada apa lagiiii, kenapa Nuca melupakannya, sumpah, ia tidak suka menerka-nerka. Apa ia melakukam kesalahan. Tuhaaaan bantu Lyodra saat ini.

Dan sekarang ia kembali melihat laki-laki yang sama dengan kemarin, ia sedang berjalan dengan beberapa orang, baik laki-laki maupun perempuan. Ia tertawa lepas, tawa yang sama seperti yang dulu pernah ia rasakan saat masa-masa SMP. Sayangnya tawa sekarang bukan untuknya apalagi bukan ia yang menjadi penyebabnya. Laki-laki yang berhasil membuatnya menunggu selama empat tahun lamanya.

Laki-laki yang pernah ia tolak dua kali dengan alasan yang sama. Laki-laki yang pernak tidak sengaja ia tabrak dan membuat seragamnya basah hingga ia demam. Laki-laki yang hampir membuatnya mati hanya karena ia menolak ajakannya untuk berteman. Dan laki-laki itu kini terasa asing dimatanya. Tatapannya berbeda. Tidak seperti dulu.

Mata mereka bertemu seolah ingin menyampaikan sesuatu yang mereka sendiri tidak tahu apa itu. Jantungnya berdetak cepat, darahnya berdesir hebat. Ingin rasanya berlari, menghampiri lalu menghambur dalam pelukan laki-laki yang sama sekali tidak tergeser posisinya di hati Lyodra. Tapi rasanya kedua kakinya membeku seketika. Sampai tiba-tiba.

"Dor" seseorang mengejutkannya.

"Zivaaa, ngagetin aja tahu gak" omel Lyodra.

"Liatin apaan?" Tanya Ziva heran. Lalu melihat sekeliling.

"Gak ada" jawab Lyodra sekenanya. Lalu kembali melihat posisi Nuca berada. Tapi ternyata laki-laki itu hilang entah kemana.

Yaaah, pergi' batin Lyodra.

"Cowok loe ya?" Tanya Ziva telak.

Lyodra sudah menceritakan semua kejadian yang ia alami kemarin, Ziva sudah memojokkannya dengan segala macam pertanyaan yang tentu saja membuatnya tidak bisa menutupinya lagi selain menceritakan semuanya. Dari awal sampai akhir. Benar-benar tidak ada yang bisa gadis itu tutupi. Ziva bilang, gunanya sahabat selain tempat malak, tempat nginep, tempat ghibah,numpang makan bahkan numpang jadi anak orang tua sahabatnya selama menginap, yaa tempat curhat. Ziva juga mengatakan 'supaya gue gak gampang menerka-nerka, salah paham dan berpikiran buruk sama loe Lyyy, kan loe tahu gue sayang sama loenya kaya gimana?!.

Ziva selalu peka setiap kali sahabatnya itu sedang bermasalah dengan apa itu hati. Entah bahagia, sedih atau segala macamnya.Ziva selalu bisa baca situasi, gadis pintar dengan segala kelakuannya itu sungguh sosok sahabat yang sempurna bagi Lyodra.

Lyodra bahkan dengan gamblang menceritakan kisahnya pada Lila, sahabat barunya. Entah kenapa, Lyodra percaya jika Lila bisa menjaga rahasia. Sedangkan Keshyaaaaa? Maaf Ziva selalu melarangnya untuk menceritakan tentang apapun kepada gadis cantik itu. Bawaannya curiga Lyyy kalo sama dia, loe juga tahu kan yang ada nanti loe yang Keshya amuk, dan gue gak mau loe dimarahin mulu sama dia'ucap Ziva kemarin. Dan Lila?! Ia dengan senang hati menjaga rahasia. Walaupun awalnya terkejut bukan main karena cogan senior yang menjadi incarannya itu adalah kekasih teman barunya. Ya meskipun hanya sekedar untuk cuci mata, biar seger 'ucap Lila.

Lyodra mengangguk, lalu menggeleng

"Ada apa sih sebenernya? Kenapa seolah-olah dia lupa sama loe? Apa emang lupa? Bingung gue"

"Gak tahu, gue juga bingung, gue bahkan gak ngerti hubungan gue tuh masih pacarnya apa enggak"

💜

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang