59. acara keluarga

357 39 35
                                    


selamat membaca

      Nuca melangkah dengan kaki-kakinya yang panjang menuju kediaman kakaknya, disalah satu perumahan elit diJakarta dengan sangat cepat setelah mendengar penuturan Lyodra beberapa waktu yang lalu.

Setelah Nuca mengantar Lyodra pulang dengan selamat, tanpa basa-basi dan menunggu, ia langsung tancap gas demi sebuah penjelasan terkait penculikan yang gadisnya alami.

"Kamu gak bohong kan pas bilang Mas Deon sama Mbak Runa terlibat?" Tanya Nuca dengan ekspresi wajah yang sulit Lyodra artikan. Entah itu marah, kesal atau tidak habis pikir.

"Bukan keterlibatan satu komplotan sama Keshya maksudnya, tapi Mas Deon yang nolongin aku buat nempatin apartemennya sementara waktu sampe dapat banyak bukti terkait Keshya" jelas Lyodra agar Nuca tidak salah paham.

"Pantes aku gak pernah bisa nemuin kamu, jelaslah aku gak mungkin cari ketempat itu"  gerutu Nuca masih tak percaya, bisa-bisanya kedua kakaknya itu bersikap santai, sementara dirinya seperti orang gila mencari kekasihnya.

"Jangan mikir aneh-aneh ya kamu, apalagi marah besar sama kakakmu"  pinta Lyodra penuh harap.

Sungguh, kejadian malam kemarin saja sudah membuatnya takut. Lalu setelah ini apalagi?

"Liat nanti, ayo pulang"

Ciiiit...

Nuca menghentikan kendaraannya didepan gerbang sebuah rumah dengan ukuran yang tidak bisa dibilang kecil karena 2lantai, pagarnya menjulang tinggi hingga hanya lantai 2saja yang terlihat.

Brak...

Pintu mobil dibanting dengan kasar dan posisi yang asal-asalan, wajahnya sudah merah menahan marah.

"PAK GANAAAAA?" Teriak Nuca ketika memanggil satpam rumah milik kakaknya.

"Iya Mas, ada yang bisa bapak bantu"

Hap...

Pak Gana menangkap kunci mobil yang baru saja Nuca lempar dengan kasar, padahal adik majikannya ini selalu menunjukkan wajah ramahnya ketika berkunjung.

Deon dan Runa memang sudah punya rumah itu sejak lama, hanya saja baru beberapa bulan mereka benar-benar menetap diJakarta, namun Nuca sudah sering menginap jika ia malas menginap dirumah orang tuanya. Jadi Pak Gana ini sudah mengenal Nuca cukup lama.

"Mas Deon sama Mbak Runa ada?" Tanya Nuca tanpa ada niat ingin menjawab pertanyaan sang Satpam tadi.

"Ada Mas, tapi den Deru lagi sama bu Aisyah, mas...uk Mas"

Tanpa mengucapkan apapun, Nuca bergegas masuk kedalam rumah.

"Majikan gue napa yak? Au Ah" monolog Pak Gana seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tin-tin-tiiiin....

"Mobilnya gak bisa lebih ngalangin?" Gerutu sebuah mobil yang tidak bisa lewat karena posisi mobil Nuca benar-benar menghalangi.

"Baik, sebentar" Pak Gana segera membuka gerbang dengan lebar, lalu masuk kedalam mobil Nuca dan membawa masuk mobil majikannya.

"MAAAAAS, MBAAAAAK" teriak Nuca begitu kakinya sudah masuk kedalam rumah besar itu.

"Kok teriak Mas, duduk dulu, biar saya panggilkan"

"Siapa elo?" Omel Nuca lalu bergegas pergi meninggalkan keterkejutan sang pegawai rumah karena ia juga baru pertama kali mendapat perlakuan tidak mengenakan dari adik majikannya ini. Lah.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang