62. rahasia masa lalu

391 48 38
                                    

.
.
selamat membaca
.

🎶Now Playing
Ungu : IBU🎶
.


.
.

Saat dirumah Nia.

Oma Riana melangkah mendekati kakaknya yang memasang wajah menahan malu campur kesal. Ia tahu persis kakaknya itu gila dalam segala hal, bukan cuma jabatan tapi juga nama baik, jadi tidak heran jika saat ini kakaknya itu tidak bisa berkata apapun. Bungkam. Diam seribu bahasa lebih tepatnya.

Plak plak plak

Oma Riana menampar keras pipi Markus, Arkan dan Goldi yang kebetulan berdiri bersisian, tepat didepan Keshya, membuat orang-orang yang ada di ruangan itu sontak menutup mulut tidak percaya.

"Inikan yang kalian mau, inikan yang kalian harapkan?" Ujar Oma nyalang, sementara yang lain tidak ada yang berani membuka suara. Mereka benar-benar syok. 

Diantara keluarga yang lain, memang hanya Riana yang berani menentang, hanya Riana yang berbeda dari yang lain, maka dari itu, Riana tidak terlalu dekat dengan keluarganya sendiri walaupun ia jarang absen setiap ada acara keluarga.

"Saya kan sudah bilang dari dulu, kamu gak harus berkorban demi perusahaan dan meninggalkan keluarga kamu Arkaaan. Ayah kamu hanya jadi benalu dikeluarga kamu, lihat sekarang, kamu bukan cuma kehilangan istri, kamu juga kehilangan anak kamuuuu, sadar gak?" Bentak Riana kesal. "Keshya dan Goldi itu butuh kamu, bukan cuma harta kamu, cih, harta, mereka bahkan harus kerja keras untuk itu semua"

Bungkam, lagi-lagi Arkan dibuat bungkam oleh tantenya ini, dari dulu, baik Goldi maupun Keshya, dituntun untuk mampu mengerti seluk beluk perusahaan demi citra dan nama baik perusahaan dan tentu demi membuat perusahaan berkembang pesat, apapun caranya. Entah itu kehilangan jati diri ataupun cita-cita mereka sendiri.

"Saya juga bilang kan kalau kamu gak bisa biayain keluarga kamu waktu itu, saya bisa bantu kamu, perusahaan suami saya bisa bantu. Sekarang lihat, kalau udah gini, kamu mau ngulang gimana?" Tambah Oma yang menatap tajam keluarganya. "Gak kapok kamu udah kehilangan istri kamu, dan sekarang kamu mau kehilangan anak-anak kamu juga?"

"Kak, kenapa nyalahin Arkan sama kak Markus? Yang salah aja Keshya, harusnya Keshya kan" ujar Nia tidak habis pikir. "Ini acara aku, jadi hancur gini kan gara-gara anak kecil iniii" tunjuk Nia yang hampir mengenai wajah Keshya. "Keshya sama Goldi sama ajaaaa"

Riana tertawa mendengar penuturan Nia.

"Kamu tahu apa tentang keluarga kakak kamu selain tentang harta kekayaan, kekuasaan dan posisi, kamu bahkan menikmati hasil kerja keras keluarga Arkan padahal kamu gak pernah ikut terjun langsung. Sekarang ikut menyalahkan? Lucu sekali bukan, apa kamu tahu seberapa menderitanya Keshya yang tertekan karena tuntutan kalian. Hah? Bahkan Goldi gak pernah punya kesempatan buat raih cita-cita demi perusahaan omong kosong kaya giniiii" ujar Oma menggebu-gebu. Sebenarnya ia tidak ingin membuat keluarganya hancur, tapi mau bagaimana lagi, sepertinya keluarganya memang sudah hancur.

"Gak bisa gitu dong kak, dia emang pantas kan bekerja keras, anak dari perempuan tidak diinginkan emang harus gitukan, soal aku menikmati, perusahaan itu kan emang amanah mami sama papi dulu, kenapa jadi omong kosong" ujar Nia tidak mau kalah. Dari dulu, ia selalu mendapat apapun yang ia mau, dan itu harus berlaku sampai saat ini.

LDR (Nuca Lyodra) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang