Bagian 29

13.6K 882 17
                                    


🍃🍃🍃🍃🍃

Setelah akad yang sudah berlangsung dengan khidmatnya tadi, kini rombongan keluarga bergegas menuju gedung resepsi yang juga sudah ditunggu beberapa keluarga lainnya di sana, meninggalkan pengantin baru yang kembali sibuk dengan pakaian resepsinya.

Sedari turun dari kamar, si kecil Alika tak pernah mau lepas dari gendongan, atau pelukan Alby, sudah beberapa orang membujuk gadis kecil itu, dari mulai beberapa uncle, aunty, oma, opanya, bahkan ayahnya pun ikut membujuk, tetapi Alika gembul tetap kekeh untuk terus bersama Alby. Untuk Al sendiri tidak pernah mempermasalahkan itu, selagi si Alika tidak rewel, Al mau-mau saja, toh sejauh ini Alika dikategorikan gadis kecil penurut diusianya yang memang sangat-sangat hiperaktif.

Sepasang pengantin sudah datang dan menempati singgasananya, para keluarga yang lainnya juga turut sibuk dengan menyambut tamu-tamu yang rata-rata dari kalangan atas itu, tak terkecuali Biru yang selalu menampilkan senyum ramahnya didepan para tamu undangan bersama para gadis-gadi keluarganya serta tante-tantenya.

Biru tersenyum ramah melihat sosok pria lanjut usia yang sedari tadi memperhatikannya, entahlah Biru tidak mengetahui siapa laki-laki itu. Tak lama muncullah sosok Qirani yang berjalan anggun bersama wanita yang mungkin seusia ummi nya, ataukah memang dia adalah sosok ibu dari Qirani, balik lagi, Biru tidak tahu.
Kening Biru mengkerut melihat Qirani dan wanita seusia dengan ummi nya itu berjalan menghampiri laki-laki lanjut usia yang sedari tadi memperhatikannya. Kalau Biru tebak, sepertinya dia buka ayahnya Qirani, mengingat dari raut wajahnya pun sepertinya lebih cocok menjadi kakeknya.

Pesta berjalan seperti yang diharapkan, sampai suatu hal mengganggu dan membuat kegaduhan sebuah pesta pernikahan yang sedang berlangsung.

Didepan layar lebar yang memang tadi sempat dibuat penayangan video pendek tentang pengantin baru itu kini berubah tampilan menjadi kumpulan foto-foto Biru bersama Lucas. Foto yang dimana diambil ketika pertama kali Biru bertemu dan berjalan bersama Lucas, hingga foto terakhir yang terjadi di salah satu mal Jakarta, semua ditampilkan di layar besar itu.

Berikutnya, layar menampilkan foto-foto Alby bersama Qirani.
Awalnya Biru masih bersikap biasa, mengingat foto yang ditampilkan merupakan foto-foto lama, terlihat dari keadaan Qirani yang belum berhijrah dan masih belum menggunakan penutup kepalanya.
Wajah yang semua menampilkan ekspresi datar, kini berubah menjadi ekspresi tegang.

Foto selanjutnya menampilkan Alby di salah satu ruangan, yang sepertinya rungan rumah sakit, dengan objek wanita yang sama, yaitu Qirani. Kali ini Biru bisa menebak jika foto itu terjadi baru-baru ini.

Biru harap-harap cemas melihat kedua orang tuanya, juga ayah dan bunda mertuanya. Ia sekarang benar-benar takut membuat orang-orang tercintanya kecewa dengan melihat foto yang entah siapa dalang dibalik semuanya.

Video gambar masih berjalan, kali ini menampilkan foto pernikahan Alby dan Biru, beserta undangan dan semuanya terjabar lengkap.
Mata hazel itu membulat ketika melihat foto selanjutnya, Biru berharap ini foto yang terakhir, sudah cukup semuanya membuat Biru bingung. Foto yang sedang ditampilkan memperlihatkan Al yang berdiri di depan pintu sebuah apartemen dengan seorang wanita hamil yang juga berdiri berhadapan dengan Al. Biru sangat-sangat tahu dimana tempat pengambilan foto itu, karena sepertinya foto itu diambil dari layar cctv, dan ia juga mengetahui siapa wanita hamil itu.

Biru beralih memandang kearah sang suami yang rupanya sedang memandanginya juga.
Alby tersenyum tipis, lalu tangan-nya diarahkan mengelus kepala istrinya yang sedang menampilkan wajah bingung plus kekhawatiran.
Seolah mentransfer tenaga dan kata-kata penenang lewat elusan lembut itu.

Suara grasak-grusuk mulai terdengar ketika video itu berhenti, bisikan-bisikan juga mulai terdengar di telinga Biru, serta tatapan orang yang mengarah ke hadapannya.

Mencintaimu [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang