Bagian 37

15.4K 877 24
                                    


🌼🌼🌼🌼🌼

Seketika matanya membulat melihat apa isinya.

“Ini beneran?”

Biru hanya terkekeh melihat reaksi syok bukan main yang dikeluarkan suaminya.

Biru kembali mengeluarkan sesuatu dibalik selimutnya.

Sebuah amplop berlogo rumah sakit Alby terima kali ini.

Al membuka dengan tergesa, membaca dengan teliti baris demi baria kata yang tertulis di dalamnya.

“Positif sayang?” tanya Al tidak percaya, masih dengan mata yang membaca surat dari dokter kandungan itu.

“Iya mas, jalan lima minggu.”

Dengan mata yang berkaca, Al memeluk istrinya, erat.

“Makasih, makasih, sayang,.. Ini benar-benar hadiah terbaik yang aku terima, dari sekian banyak hadiah yang aku dapatkan,” bisik Al ditelinga Biru.

Dari yang semula hanya tersenyum atau terkekeh pelan, kini suasana berubah dengan tangis haru kebahagiaan.

Biru juga ikut menangis didalam dekapan itu.

Tak mau ketinggalan, kedua ibu itu juga ikut menangis haru di atas sofa, melihat kebahagiaan anak-anaknya. Dan akhirnya, ini yang para calon oma dan nenek itu tunggu, yaitu kehadiran cucunya, yang merupakan cucu pertama mereka.

.....


Hari-hari yang Biru lewati kini tak lepas dari pengawasan suaminya yang mendadak jadi posesif akut.
Apa lagi Biru yang tetap aktif bekerja di tengah-tengah kehamilannya yang sekarang berjalan tiga bulan.

Setelah memalui cekcok yang alot, akhirnya Al mengijinkan istrinya itu bekerja sebagai dokter hanya batas usia kehamilan empat bulan, dan itu berati tinggal sebulan lagi Biru akan merelakan pekerjaannya dan berubah menjadi istri sesungguhnya.

Sedangkan Alby, hari-hari bertambah bahagia apa lagi setelah kehadiran calon buah hatinya yang sedang berada di dalam perut ibunya.

Sekarang, Al benar-benar menjaga rumah tangganya.
Menjadikannya sebagi panutan kelak untuk anak-anaknya, dan tentunya menjadi suami yang baik dan siaga. Contohnya seperti yang terjadi sekarang.
Dengan Setia Al menemani istrinya itu yang sedang ngidam duduk di taman rumahnya. Al Setia dengan membawa selimut dan menutupi tubuh sang istri, serta memeluk ibu hamil itu dari belakang, masih dengan niatan yang sama, yaitu melindungi ibu dan calon anaknya.

Sedangkan Biru sudah mendengus sebal.
Kegiatan bersantainya diribetkan dengan kehadiran suaminya yang menempel bak cicak. Belum lagi selimut yang menggulungnya. Lebay sekali suaminya ini.
Padahal dirinya juga memakai baju panjang dan tertutup, serta hijabnya.

“Biar dedeknya engga kedinginan,..” itu yang selalu Al ungkapkan sedari tadi mereka duduk di taman rumah.

Setelah pengumuman pertama kehamilannya di rumah sakit tiga bulan yang lalu.
Alby kembali memeriksa kandungan istrinya dan tentunya bersamanya juga.
Pengecekkan yang ke dua ternyata bukan Cuma mengejutkan Alby, tetapi Biru juga dibuat terkejut. Ternyata ia dan suaminya diberikan kesempatan oleh Allah untuk menjaga dua malaikat sekaligus.

Memang waktu pemeriksaan pertama, Biru hanya mengecek apa ia beneran hamil atau tidak. Karena Biru tidak yakin dengan hasil testpack yang ia lakukan, makannya ia meminta tolong temannya yang berprofesi sebagai dokter untuk benar-benar mengecek kehamilannya, dengan tes-tes lainnya.
Setelah itu pemeriksaan yang kedua setelah mereka keluar dari rumah sakit, baru sepasang suami istri itu melihatnya secara langsung dengan metode USG, yang membuat mereka tercengang.

Mencintaimu [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang