Epilog 1

15.6K 773 12
                                    


💮💮💮💮💮

Dua makhluk kecil berbungkus bedong berwarna abu-abu itu telah menjadi Bintang di rumahnya.

Yupp siapa lagi kalau bukan si kembar mungil Ghani dan Ghava.

Setelah dilahirkan hari senin, ibu dan anak itu langsung kembali pulang di hari berikutnya. Dikarenakan tidak ada kendala sama sekali dengan baby dan mommy-nya, alhasil dokter mengijinkan dan meminta ibu baru itu untuk istirahat dan pemulihan di rumah.

Semenjak kepulangan baby twins, suasana ramai selalu terasa di rumah besar itu.
Tante, om, bude, pakde, uyut, uncle, onti, satu persatu berdatangan untuk melihat dua pangeran tampan itu. Apa lagi ditambah kini Alby dan Biru sedang mempersiapkan tasyakuran aqiqah untuk kedua malaikatnya, jadi bertambah ramai lah rumah itu.

Abi dan ummi sendiri menyambut kehadiran anak dan cucunya di rumah Biru. Tangisan haru tak bisa ummi bendung ketika melihat sosok tampan berbalut kain bersih, membuat hatinya berdesir.

Dan seperti biasa, untuk urusan seksi kesibukan, semua sudah diserahkan oleh tukang masak yang disewa ummi-nya, yang nantinya akan mengolah empat ekor kambing yang tentunya sudah di sembelih.

Sesuai dengan hadits yang dijelaskan dan sunnah rasul-nya. Al memilih melaksanakan Haqiqah dihari ke-7. Nantinya keempat kambing itu akan disembelih minggu pagi, sesuai dengan urutan hari kelahiran dan jam kelahiran twins.
Acara intinya sendiri akan dilaksanakan malam senin yang berisi bapak-bapak. Dan paginya Al juga membuat acara jamuan untuk rekan bisnisnya yang tentunya sudah diundang, karyawan kantor, teman, dan kerabat. Tak ketinggalan teman-teman oma opa mereka.

~


Suara alunan ayat suci al-qur’an terdengar merdu di kamar utama kediaman Alby.

Ummi mengalunkan suaranya dengan lembut lewat Al-qur’an yang berada di depannya, di samping ummi terdapat twins yang sedang anteng mendengarkan neneknya mengaji. Ada botol susu di sebelahnya, takut-takut mereka merengek dan haus. Lalu dimana Biru?
Jawabannya Biru sedang menyantap makan malamnya bersama sang suami.

Bunda dan ayah memutuskan pulang sehabis makan malam tadi, dan berkunjung kembali besok, dan rencananya akan menginap samai hari Haqiqah twins tiba. Sedangkan Abi, ummi, sudah bermalam sejak twins tinggal di rumah mereka.

Biru melewatkan makan malamnya bersama keluarga tadi, dikarenakan dua malaikat kecilnya yang sedang menyusu, makannya ia baru sempat menyantap makanan malamnya sehabis isya.

Banyak waktu kosong Biru isi dengan memompa ASI untuk stok anaknya. Ia masih kaku untuk menyusu dua sekaligus. Makannya jalan keluar yang disarankan dokter adalah untuk memompa ASI, dan twins akan mendapatkan makanannya langsung dari sang mommy secara bergantian.

Suara rengekan terdengar membuat ummi menghentikan ngajinya.
Dilihatnya laki-laki mungil yang sedang menangis sembari membuka mulutnya, meminta sesuatu.

“Kakak G, haus? Ini mimiknya sayang..

Pintu kamar terbuka muncullah sosok kakak ke-2 dari Biru yang memang menginap di kediaman Alby juga

“Nangis semua, mi?”

“Cuma si kakak, seperti biasa,” ummi terkekeh pelan kalau menceritakan sikap yang diberikan cucu pertamanya.

Kafin mendekati Abang G, melihatnya masih anteng, mata besarnya melihat-lihat sesuatu yang bisa dilihatnya.

“Abang gendong Ghava yaa umi?”

“Hati-hati loh bang awas kecetit. Ngomong-ngomong adik kamu masih makan?”

“Iya, tadi abang tengok ke bawah, masih ada di meja makan.”

Mencintaimu [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang