Vote dan komen banyak-banyak yaa teman-teman,.. Biar bisa liat full part 30 setelah liat spoilernya yang buat kalian cukup penasaran.
🍁🍁🍁🍁🍁
Alby tersenyum miring melihat rekaman demi rekaman yang berlangsung.
Lepas itu, Al mendial salah satu kontak yang ada di hpnya.
“Beberapa menit lagi gue akan kirim video yang akan menjadi bukti selanjutnya.”.....
Bisik-bisik terdengar di penjuru Ghalil Corp melihat sosok pria tampan berjalan dengan tenangnya, sesekali senyum laki-laki itu suguhkan kepada orang-orang yang menyapanya.
Keluar dari dalam lift menelusuri lantai tepat dimana ruangan seseorang yang ingin ia temui.
“Ada yang bisa saya bantu?” sapa Miftha sekretaris Al.
“Alby Ghalil, saya ingin menemuinya.”
Miftha mengangkat gagang telfonnya, memberitahu si boss.
“Mari saya antar.”
Pintu ruangan Al terbuka., mempertemukan dua wajah pria tampan yang masih sama-sama diam membisu.
“Long time no see,.. Alby,” suara itu membuat Al tersenyum pelan.
“Enak yaa jalan bareng istri gue, sampe lo ke Indonesiapun lo ngajak jalan istri gue,” sindir Al.
“Yup, bener banget. Dia adek-able, bisa gue sayang-sanyang tanpa perduli kalo lo suaminya.”
“SIALAN LO!” Al melempar pena yang kebetulan ada di genggamannya.
“Apa kabar bro,” sapa Lucas sembari berpeluk-pelukan ria ala laki-laki bersama Alby.
“Akhirnya yaa,.. si tampan satu ini balik lagi,” tak kalah hangat Al menyambut Lucas. “Alhamdulillah sejauh ini masih tampan, berarti masih baek-baek aje.”
“Masih narsis yaa ternyata.”
Acara temu kangen masih dilanjutkan diruangan Alby, tak lama muncullah tiga sahabat Al lainnya dengan mata yang melotot melihat Lucas ada di satu ruangan yang sama dengan mereka.
“Bujang,.. bujang,.. anaknya Bapak Andreas nongol juga, udah selesai lo betapanya?” Ali berjalan lalu memeluk Lucas membuat semua yang ada di ruangan terkekeh mendengar ucapan Ali barusan.
“Sialan lo,” Lucas memukul bahu sahabat arabnya satu itu.
“Ngapain lo tiba-tiba nongol begini setelah bertahun-tahun menghilang bak ditelan bumi,” sambar Maxime yang sudah duduk disofa bersebelahan dengan Rizky.
“Mau menyelesaikan masalah yang sedang kalian pecahkan beberapa hari ini.”
Semua yang ada disana mengernyi bingung mendengar penuturan Lucas barusan.
Albypun bertanya-tanya di dalam otak pintarnya, dari mana sahabat lamanya itu mengetahui masalah yang terjadi belakangan ini.
“Dari gue ketemu sampe jalan bareng Biru, gue sadar banget ada orang yang ngikutin gue dan bini lo Al, Cuma Biru orangnya aja engga peka sama sekitarnya, dan bersikap cuek-cuek aja,” Lucas mengeluarkan document yang dibawanya, lalu melemparkan kearah Alby yang memang kebetulan duduk berhadapan dengannya. “Semuanya ada disini.”
Lalu obrolan itu kembali mengalir dengan sendirinya.
Kita tinggalkan sejenak para pria yang sibuk berdiskusi, sesekali bernostalgia bersama.
Kini kita kembali dengan wanita cantik berkerudung biru, sesuai dengan namanya.....
Setelah lima bulan mempersiapkan pernikahan kini laki-laki bernama lengkap Muhammad Adrian Reynard yang juga berstatus sebagai kakak pertama Biru akan melangsungkan acara akad nikahnya yang digelar di gedung pernikahan berkapasitas lima ribu orang, sedangkan untuk akad, seperti biasa, akan dilaksanakan di salah satu masjid.
Tacap dan tacap, itulah yang biru lakukan sekarang. Gaun panjang berwarna cream coklat beraksen bunga kecil-kecil yang bertebaran di bagian-bagian tertentu. Seperti biasa, dresscord seragaman khusu untuk para keluarga, beberapa bulan sebelum acara ummi membagikan beberapa meter bahan pakaian yang sudah dipilihnya menjadi warna dresscord keluarga, kalau Biru, ia tinggal terima jadi, karena umminya sendiri yang ingin memberikannya sudah berbentuk gaun, sehingga Biru tidak perlu repot pergi ke desainer untuk membuat gaunnya sendiri. Biru juga meminta sang ummi untuk memberikannya juga kepada Bunda dan Azra.
Sama halnya dengan para wanita, para pria pun tak kalah tampannya dengan baju yang juga sudah ditentuka. Warna jas dan celana yang sama dengan dresscord para wanita, dipadu dengan kemeja hitam sebagai dalaman jas.
Masih sama dengan acara pertunangan Bang Andrian kemarin, Biru memilih berdandan sendiri di dalam kamarnya, meninggalkan para tante dan keponakannya yang sibuk di salah satu ruangan khusu make up yang sudah abinya siapkan khusu.
Lainhalnya dengan Biru yang sibuk poles sana poles sini, Alby melakukan kegiatan sebaliknya, pria itu sibuk rebahan di kasur empuknya dengan tv flat yang sedari tadi menyala. Kalau kata Al “mandi sudah, tinggal pakai baju abis itu sisir rambut, engga perlu ukur alis dan lem-in bulu mata,” Biru membiarkannya saja, toh memang laki-laki sesimple itu.
“Saya lapar,” Biru menengok kesumber suara, tepat dimana suaminya berada.
“Mas udah makan satu mangkuk bubur ayam beberapa jam yang lalu, masih lapar juga?” heran Biru.
“Satu mangkuk bubur itu sedikit kalau dijadiin nasi,” Biru hanya bisa menggeleng melihat perut karet suaminya.
“Aku siapin apa aja, mas makan yaa, aku engga tahu dibawah ada makanan apa aja,” Alby mengangguk, kini Biru yang bergegas meninggalkan kamarnya menuju ruang makan.
Untungnya kegiatan tacap-mentacap sudah selesai, tinggal bagian terakhirnya menggunakan hijab, Biru turun kebawah dengan hijab instanya terlebih dahulu.
Memasuki ruang makan, Biru tersenyum menatap jejeran makanan yang tertata rapi di atas meja.
Mengambil piri berukuran besar dengan nasi satu centong penuh, ayam suir kecap, keredok, asinan buah, beberapa potong rendang, tumis sayuran, dan dendeng balado. Biru yakin dalam sekejam ini akan habis disantap suaminya.
“Kamu mau makan?” Kak Riska muncul sembari menggendong sikecil Alika yang sedang di roll poni panjangnya.
“Buka aku Kak, tapi Mas Al.”
“Segini banyak, apa habis?”
Biru terkekeh melihat mata terperangah Kak Riska melihat beberapa lauk melingkar sempurna dengan nasi yang berada di tengah. “Tenang kak, serahkan semuanya kepada Alby,” kekeh Biru.
“Bi,.. aku minta tolong anterin ini, sama ambilkan sup dimangkuk yaa, anterin ke kemarku,” suruh Biru kepada Bi Ina yang kebetulan lewat didepannya.
“Mamah,.. aku mau iku aunty,” seru Alika kecil digendongan ibunya.
“Auntynya mau siap-siap sayang, Alika sama mamah aja ya,” bujuk Riska.
“Engga apa-apa kok kak, lagian aku tinggal pake hijab aja, ayo sini Alika ikut aunty ke kamar,” ajak Biru sembari mengangkat Alika ke gendongannya. “Ini rambut Alika tinggal dirapihin doang kan kak?” tanya Biru yang melihat roll merah muda bergelantung dikening Alika.
“Ia, tinggal kamu rapihin dan disisir-sisir doang kok, ini engga papa Alika ikut kamu?”
“Engga apa-apa kok kak, dikamarku juga engga sibuk-sibuk amat.”
Biru masuk kedalam kamarnya masih dengan Alika di gendongannya diikuti bibi dibelakangnya sedang membawa nampan.
Dilihatnya sang suami yang sudah berpindah posisi menjadi duduk disalah satu kursi dengan meja kecil berbentuk bundar melingkar.
Setelah bibi menata makanan yang dibawa, Alika juga sudah anteng duduk di sofa dengan tv flat yang sudah berganti chenel menjadi kartun.
Biru melanjutkan acaranya memakai hijab, sesekali melirik dua manusia yang berada di satu ruangan bersamanya.
“Alika udah makan belum?” tanya Al yang sekarang matanya sudah terfokus ke tubuh gembil yang berada di atas sofa.
“Udah uncle,...
“Mau makan lagi engga? Ada sup ayam.”
“Mau mau,...” Alika yang pada dasarnya fanatik dengan daging ayam bergegas turun dari sofa menghampiri Alby.
Dengan telaten Al menyuapi sup ayam ke mulut kecil gadis gembil yang sudah duduk berhadapan dengannya ini, sesekali ia menyuapi sendiri kemulutnya, makanan yang istrinya ambilkan tadi.
Biru mengulas senyum cantiknya melihat interaksi manusia beda generasi yang ada dibelakangnya melalui cermin riasnya. Ia berharap suatu saat nanti yang ada dihadapan suaminya itu adalah anak kandungnya bersama Alby. Biru yakin lambat laun doanya akan dikabulkan oleh Allah, walaupun nyatanya berhubungan dengan suami istri dengan suaminya sendiripun belum mereka lakukan, karena prinsip Alby dulu, ia tidak mau menjamah tubuh sang istri apa bila ia belum seratus persen yakin dengan rumah tangganya sendiri. Al tidak mau melukai hati Biru dengan berpura-pura cinta, toh selama ini Al bisa menahan hasratnya. Dan Birupun menyetujuinya. Biarlah untuk sementara mereka sama-sama belajar mencintai terlebih dahulu.
!!!Typo as Always!!!
Augs.11,20.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu [END].
Fanfiction[Cerita ketiga yang dipublikasikan] !DON'T COPY MY STORY! Welcome pembaca baru. Jangan lupa tinggalkan jejak di setiap cerita... REVISI ACAK!!! ___________ Hanya cerita rumah tangga pada umumnya. Perjodohan yang dilakukan secara paksa. Menika...