Bagian 32

14.7K 898 30
                                    

🔞🔞🔞
Terdapat kata-kata yang mengandung unsur dewasa!!!
.
.
.
Vote 100++ bakalan langsung update.

Biar cepet kelar.
.


.
.

Happy reading ceunah,..


🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah hari dimana permasalahan besar itu telah usai, kini sepasang suami istri itu hidup seperti suami istri kebanyakan.

Dengan leluasa dan tanpa rasa canggung, Biru melayani kebutuhan suaminya, begitu juga dengan Alby yang sudah bisa mengeluarkan banyak ekspresinya di depan sang istri.

Alby benar-benar menepati janjinya kepada Biru, yaitu mengajaknya pergi berbulan madu kesalah satu negara yang ingin istrinya itu kunjungi.

Kini mereka sedang berada di dalam jet pribadi milik Alby, jet yang akan membawa mereka ke tempat tujuan.

Pertama kali Biru memasuki jet milik suaminya. Jet yang begitu luas dan besar, punya abinya saja kalah.
Barang-barang didalamnya sangat lengkap dengan gaya modern masa kini.
Tempat tidur berukuran king size dengan toilet didalamnya.

Wanita bergamis coklat itu sedang duduk anteng di sofanya, sesekali matanya memandang kumpulan awan putih yang menggumpal di langit yang cerah.

“Tidur yuk, masih ada enam belas jam lagi untuk kita sampai ke sana,” ajak Al yang kini sudah meninggalkan ponselnya yang sedari tadi terus diperhatikannya.

Biru mengikuti sang suami yang sedang menggenggam tangannya, menuju ranjang luas dengan kain putih sebagai pembungkusnya.

“Setelah sampai di bandara, kita memerlukan beberapa jam perjalanan lagi untuk sampai di hotel, jadi mendingan kita tidur,” kembali Alby berbicara, entah sudah sejak kapan sikap yang suka berbicara itu muncul, membuat Biru terkadang mengulas senyum manisnya.

“Mas Al beneran udah engga ada kerjaan lagi di kantor?” ini yang Biru takutkan ketika suaminya mengajak honeymoon dua minggu lamanya di Belgia, ia sangat tahu pekerjaan Al yang sangatlah banyak terkadang tidak ada waktu ketika sudah di rumah, apa lagi ini meninggalkannya dalam jangka waktu lama.

“Ada Miftah sama Pak Samsuri yang handel Pak Akbar, aku juga tetep ngawasin mereka selama di sana nanti, udah ahh, yang penting kamu happy fun di sana, aku juga happy liat kamu happy,” ucapan itu dibarengi kecupan manis dikenang Biru.

Kini mereka sama-sama berbaring, dengan lengan kekar itu sebagai bantalannya.

“Aku senang kita bisa sedekat ini sekarang,” ucap Biru jujur.

“Mas juga senang. Ngomong-ngomong kamu mau punya little Alika di rumah kita?” pertanyaan itu tak urung membuat Biru terkejut, bahkan sampai mendongakkan wajahnya untuk menatap wajah suaminya.

“Kok mas bisa kepikiran begitu?”

Al terkekeh pelan “Emang aku engga tahu, waktu Alika di kamar kamu terus perhatiin aku sama Alika yang lagi berduaan suap-suapan sup ayam.”

“Jadi,..”
Biru mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan terakhir Alby, yang menurutnya menggantung.

“Jadi?” ulang Biru.

Alby tersenyum misterius sembari mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri.
“I want a baby.”

Tubuh Biru benar-benar menegang kaku kali ini. Entahlah rasa terkejut, bahagia, dan terharu berbaur menjadi satu.

Selanjutnya yang terjadi adalah kesenangan mereka yang mereka ciptakan sendiri di atas awan, dengan pemandangan awan cantik menghias setiap mereka melihat jendela.


......


Entah sudah jam berapa sekarang Biru tidak tahu.
Intinya sekarang ia benar-benar lelah setelah pergulatan panasnya bersama suaminya.

Alby benar-benar ‘buka puasa’ sesungguhnya setelah puasa hampir dua tahun lamanya.
Biru sampai kewalahan sendiri mengimbangi kekuatan suaminya itu.
Al benar-benar menggarapnya dengan puas.

Ngomong-ngomong Alby, kemana suaminya itu sekarang?
Sejak beberapa menit membuka mata, Biru tidak melihat Alby, biasanya pandangannya akan langsung bertemu pria tampan itu ketika ia membuka matanya.

“Udah bangun?”

Pucuk dicinta ulam pun tiba.
Orang yang dibicarakan muncul dengan keadaan rambut basah dan handuk putih yang melingkar di bagian pinggang, menutup aset pribadinya, dengan membiarkan bagian atasnya terekspos begitu saja.

“Kok engga bangunin aku?”

“Nanti kalau aku bangunin kamu, adanya kita berakhir di kamar mandi berdua, emang kamu mau? Emang kamu engga kecapean?” jahil Alby.

“Kenapa sekarang jadi mesum coba?”

“Mesum sama istri sendiri engga masalah, dari pada aku mesum sama,...”

“Sama siapa? Sama Qirani?” sambar Biru sembari menaikkan selimutnya yang sedikit turun.

“Aku cintanya sama kamu, ngapain mesum sama wanita yang udah dipakai laki-laki lain.”

“Maksud mas?” Biru benar-benar bingung kali ini.

“Dulu aku tulus nerima dia jadi calon aku, walaupun aku tahu dia udah dipake sama seseorang. Dia jadi korban pemerkosaan.”

“Kasihan dia mas,...” Biru tidak menyangka jalan hidup wanita berhijab itu sangat-sangat sulit, entah kalau Biru jadi Qirani, mungkin ia tidak sanggup menerima cobaan itu.

“Mas malah lebih kasihan sama wanita yang sekarang ada di dalam selimut putih,” Biru mengerutkan keningnya sembari memandang selimut yang sedang membungkus tubuhnya saat ini.

“Maksudnya?”

“Mas kasihan, mas jadi mau nerkam lagi, sampe minta ampun, sampe capek, sampe lemes, sampe engga bisa jalan,” Al mendekati istrinya yang sedang terbengong-bengong ria, dengan keadaan yang masih memakai handuknya.

Diciumnya bibir ranum yang sekarang menjadi candunya, dan kembali membuat Biru kelabakan.

Emphhh,... Mas udah mandi,” Biru berusaha melepaskan ciuman menuntut itu.

“Bisa mandi lagi,” enteng Al.

Lalu kembali lah terjadi pergulatan panas yang kesekian kalinya.

......


Setelah menempuh perjalanan panjang, hampir seharian penuh, kini sepasang suami istri itu sudah sampai di salah satu negara yang terkenal akan coklatnya, dimana lagi kalau bukan Belgia, salah satu negara yang ingin Biru kunjungi.

Kali ini Al membiarkan istrinya untuk beristirahat, setelah tanpa henti ia menyentuhnya ketika sedang diperjalanan kemari.

Yupp kemarin.

Karena nyatanya ini sudah hari kedua merek berada di dalam hotel.

Se mesumnya Alby, ia tidak ingin membiarkan istrinya sakit sehingga tidak bisa menikmati indahnya negara yang ingin Biru kunjungi itu.

Akan ada masanya nanti ia akan meneruskan proyek pembuatan Al junior.

Biarlah disini istri cantiknya itu bersenang-senang setelah apa yang ia lewati selama hubungan rumah tangga mereka.









!!!Typo as Always!!!

Dibuat.
Agust.29,20.

Update.
Sept08,20.
13.40.

Mencintaimu [END].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang