Bugh! Bugh! Bugh!
Pukulan kencang bertubi-tubi itu mengenai sebuah Samsak yang menggantung di hadapan nya. Sudah hampir satu jam seorang gadis memukul Samsak dengan genggaman tangan kosong miliknya, menimbulkan warna kemerahan pada kulit tangan putih mulus milik nya.
Keringat berbanjiran di paras Ayu nya, rambut yang sengaja di cepol asal itu kini sudah nampak begitu berantakan. Teriakan yang keluar dari mulut nya pun terdengar begitu mengerikan membuat siapa pun yang berada di dalam ruangan itu merinding takut seketika.
"Hosh hosh," Gadis itu nampak mengatur nafas nya yang mulai memburu, menghentikan aksinya dan menyekat keringat di keningnya.
"Astaga! Di cariin ternyata Lo di sini, Ra?!" seruan seorang gadis yang mengenakan jas kantor dan juga rambut yang sengaja digerai itu membuat Gadis yang di panggil nya 'Ra' itu menoleh dan memutar bolamatanya malas.
"Hmm? Kenapa?" tanyanya dan terduduk di sofa pojok, meraih air mineral dan meminum nya hingga tak tersisa sedikitpun.
"Bantu Gue dong! Lo tau? Gue capek banget ngurus pekerjaan kantor bokap gue!" ucap Gadis tadi dengan heboh membuat Gadis yang di panggil 'Ra' itu mendengus pelan.
"Hubungannya sama Gue apa?" tanya nya datar membuat Gadis berpakaian kantor itu berdecak sebal.
"Aurora ku yang cantik, bantu ya? Please!" mohon Gadis itu membuat Gadis bernama 'Aurora' itu menganggukan kepalanya dan mengambil handuk kecil di atas nakas. Membersihkan keringat nya dengan handuk itu dan menyungging senyum manisnya.
"Gue ada tugas buat Lo, dan gue akan bantu Lo." ujar Aurora membuat gadis itu mengganggukan kepalanya semangat dan langsung menatap kearah sahabatnya.
"Apa? Mumpung Gue udah lama gak ngejalanin tugas dari Lo nih!" seru Gadis itu semangat membuat Aurora menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.
"Panggil Kaila dan Mimi ke sini, lima menit dari sekarang!" suruh Aurora membuat gadis itu mendengus malas dan langsung berlari keluar dari ruangan khusus berlatih milik seorang AURORA untuk memanggil kedua sahabatnya yang lain.
Tiga menit berlalu dan kini ke tiga gadis itu langsung memasuki ruangan dan menghadap ke arah Aurora, sahabat mereka.
"Tumben? Ada apa?" tanya Gadis bernama Kaila, membuat Aurora berdiri dari duduk nya dan menatap ketiga sahabatnya bergantian.
"Mulai sekarang panggil gue Zie di mana pun kalian berada," ujar Aurora membuat Kaila mengerinyitkan kening nya, bingung.
"Lah? Bukanya kalau kita di luar basecamp kita manggil Lo Zie ya?" tanya gadis bernama Mimi, membuat Kaila menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang sahabat yang satunya ini katakana.
"Dara!" seru Aurora membuat gadis berpakaian kantor itu menganggukan kepalanya cepat, tidak terkejut dengan teriakan sahabatnya ini.
"Lupain pekerjaan kantor beberapa bulan kedepan, dan Gue bantu Lo urus pekerjaan Lo!" Kata Aurora atau yang kerap di panggil Zie itu membuat Dara tersenyum senang, akhirnya Ia akan bebas dari kekangan pekerjaan kantor dari Daddynya.
"Siap Bu Bos!" semangat Dara membuat Zie menggelengkan kepalanya kecil melihat tingkah sahabatnya itu.
"Apa rencana Lo sekarang?" tanya Kaila membuat Gadis bernama lengkap Hanzie Aurora itu tersenyum miring.
"Kita akan kembali bersekolah, membalaskan dendam!" balas Zie membuat ketiga nya sedikit terkejut dengan mulut yang sudah mengaga lebar.
"What! Sekolah?" teriak mereka bersamaan membuat Zie berjalan menuju Samsak yang masih menggantung itu dan menganggukan kepalanya cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl -Is Leader Gangster- (TAMAT)
Teen Fiction(BELUM REVISI) SEBELUM LANJUT MEMBACA, JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR YAKK, SEBAGIAN PART DI PRIVASI!!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! DI JAMIN BEDA! YUHU MAMPIR YAA.... BANYAK PERTANYAAN NANTI... 👿👿👿 Sakit Hati lah yang menimbulkan rasa balas denda...