Selamat membaca 😊
Jangan lupa 🌟 dan 💬 nya yaa
Bagi yang belum follow Author yuk segera Follow 😅
Buat yang malming di rumah nihh jadi jangan lupa tinggalkan jejak yaahh....
👿👿👿
BINTANG terlihat begitu terang di atas sana, langit gelap dan juga kelam. Namun kehadiran Bintang menghilang semua itu. Bintang bersinar untuk dapat memuaskan hati sang penglihat.
Begitu lah yang Zie tangkap dari sosok Bintang, dia itu terlihat kecil namun tak ingin kalah dari bulan yang besar. Cahaya nya mampu membuat mata tak berkedip. Jika ditanya ingin menjadi apa? Maka Zie jawab ingin menjadi bintang yang selalu bersinar dan tak ingin terkalahkan.
"Zie?" suara baritone itu membuyarkan lamunan nya. Itu suara Dafa yang baru saja terhenti di sebelah nya.
"Apa Bang?" tanya Zie membuat Dafa menatap langit dan tersenyum.
"Di bawah ada temen Abang, bosen sama mereka mending sama kamu" ucap Dafa membuat Zie terkekeh kecil, bisa aja Abang nya yang satu ini.
"Temen sekolah Bang?" tanya Zie membuat Dafa menganggukan kepalanya.
"Mau ikut turun? Ada mereka juga" ucap Dafa seketika membuat Zie terdiam. Zie tahu betul siapa yang di maksud oleh kata 'mereka'.
"Gak ah males lihat wajah nya" ucap Zie membuat Dafa terkekeh kecil.
"Ya deh, tau yang males" ucap Dafa membuat Zie tertawa dan Mencubit perut Abang nya itu.
"Ish Sakit Zie" ucap Dafa membuat Zie terkekeh.
"Makanya diem" ucap Zie membuat Dafa menganggukan kepalanya.
"Padahal Abang pengen kamu kenal sama temen Abang" ucap Dafa membuat Zie menatap laki-laki itu yang kini menatap langit.
"Mereka emang sering denger cerita tentang Kamu Zie, tapi mereka gak pernah lihat kamu" ucap Dafa kembali membuat Zie langsung memeluknya.
"Maaf Bang, besok senin juga mereka bakal tau Aku kan?!" ucap Zie membuat Dafa menganggukan kepalanya dan mencium puncak kepala Zie lembut.
"Kebawah ada es kesukaan kamu" ucap Dafa dan langsung berjalan meninggalkan Zie yang tersenyum senang.
Mendengar es krim kesukaan nya mampu membuat mood nya membaik. Dengan langkah cepat Zie menyusul kepergian Dafa. Biarkan saja mereka bertanya-tanya siapa dirinya. Toh Zie tidak peduli.
Zie memasuki lift dan berhenti di lantai dua. Gadis itu dengan cepat melihat Kebawah di mana teman-teman Dafa dan Rafa berada.
Ruang tengah ternyata, mereka sibuk mengerjakan tuga membuat Zie mendengus dan berlari cepat menuruni tangga. Tidak memperdulikan keenam laki-laki di bawah sana.
Zie tetap melangkah cepat dan memasuki ruang makan, langkah nya perlahan menuju dapur dan membuka kulkas besar di depannya.
Mata gadis itu menelusuri setiap inci di dalam nya, namun yang Ia cari tidak ada. Apa mungkin Ia telah tertipu oleh Dafa? Ahh menyebalkan memang Abang nya itu.
Dafa hanya menginginkan Zie untuk keluar dari kamar dan bertemu dengan teman-teman nya itu.
"BANG DAFAAAAAAAAAAA" teriakan kencang itu seketika mengagetkan orang-orang yang berada di ruang tengah dan juga ruang keluarga.
"APA?" suara itu bukan punya Dafa melainkan Rafa.
"Bangkek! Dafa mana Bang Raf?" teriakan Zie kembali masih dalam posisi yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl -Is Leader Gangster- (TAMAT)
Novela Juvenil(BELUM REVISI) SEBELUM LANJUT MEMBACA, JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR YAKK, SEBAGIAN PART DI PRIVASI!!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! DI JAMIN BEDA! YUHU MAMPIR YAA.... BANYAK PERTANYAAN NANTI... 👿👿👿 Sakit Hati lah yang menimbulkan rasa balas denda...