Langkah Lily mengikuti tubuh Arcylic yang mengiringnya masuk ke dalam sebuah ruangan besar yang di penuhi kursi. Keadaan di sana sudah cukup ramai, namun ada satu hal yang menarik perhatian Lily, tak seperti orang-orang yang di lihatnya didepan, orang-orang di sini tampak aneh.
Masing-masing dari mereka menggunakan topeng kepala babi dan setelan jas serupa dengan yang digunakan Arcylic malam ini. Lily mengeratkan genggaman tangannya pada Arcylic, mereka menduduki kursi dengan meja yang terpisah dari yang lain.
Arcylic hendak melepas genggaman tangannya, namun dengan lekas Lily menggeleng kuat, ia menatap Arcylic yang duduk di sampingnya dengan tatapan takut, sambil terus mencengkeram jari-jari besar Arcylic dengan kuat.
Seorang pria gemuk naik ke atas panggung lalu berdiri di belakang podium, suara dengan bahasa asing miliknya memenuhi ruangan yang sebelumnya begitu hening. Lily menatap ke arah pria tersebut, meski ia tidak mengerti, namun setidaknya gadis itu bisa menebak kalau sekarang pria gemuk tersebut sedang membuka acara pelelangan malam ini.
Arcylic kembali ingin melepas tangannya, namun lagi-lagi, Lily menolak.
"Ku mohon, aku takut Arcy..." Suara Lily terdengar bergetar, selama beberapa detik ia dan Arcylic saling tatap sebelum akhirnya Arcylic melepas paksa tangannya dari genggaman Lily, "tak ada yang akan menyakitimu disini Lily, tenanglah." Ucapnya menenangkan, namun tampaknya tak bekerja pada diri Lily, gadis itu masih saja tampak ketakutan. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, orang-orang sudah memulai penawaran.
Layar proyektor besar yang memuat foto patung semen berbentuk manusia itu di lelang dengan harga awal senilai dua juta dollar, penawarannya terus bertambah hingga akhirnya berhenti di angka sebelas juta dollar.
Riuh tepuk tangan memenuhi ruangan saat ketukan palu terdengar. Gambar di layar proyektor berubah, gambar yang di muat dalam foto itu merupakan sebuah patung gadis yang tengah duduk di atas kursi yang tengah tersenyum.
Nama Arcylic di sebutkan oleh pembawa acara, tak lama setelah itu, Arcylic berdiri, ia naik ke atas podium lalu ikut berbicara bahasa asing, di dalam kalimatnya, ia beberapa kali menyebutkan nama Lily.
Wajah Lily terus menatap Arcylic yang saat ini berbicara kepada audiens, ia sama sekali tidak mengerti pembicaraan yang saat ini Arcylic bicarakan, sampai akhirnya sebuah lampu menyorot tubuhnya. Lily yang terkejut spontan menyipitkan kedua matanya, ia masih menatap Arcylic yang saat ini tersenyum lebar.
Para tamu yang datang memulai penawaran, setiap kali harga penawaran naik, mulut Arcylic pasti menyebutkan nama Lily, hal itu membuat dirinya sadar kalau saat ini, dirinya sedang di lelang. Lily berdiri dari duduknya, menatap Arcylic tak percaya. Namun pria itu sama sekali tak menoleh dirinya, ia masih sibuk mengurus penawaran yang terus naik, hingga akhirnya berhenti pada angka 23 juta dollar.
Mata Lily memanas, ia menatap Arcylic dengan tatapan tak percaya, gadis itu tak bisa membayangkan bagaimana bisa Arcylic melelang dirinya di pelelangan. Suara ketukan palu yang di susul suara tepuk tangan para tamu pelelangan mendengung di telinga Lily, air mata jatuh membasahi pipinya. Arcylic turun dari panggung, kembali menghampiri Lily yang mematung di tempatnya berdiri.
Senyuman Arcylic yang mengembang, membuat amarahnya tak terbendung.
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Arcylic ketika dirinya sudah berada persis di depan Lily, "sinting!" ucap gadis itu tegas, ia membawa tubuhnya untuk melintasi sosok Arcylic, seolah melupakan rasa takutnya beberapa waktu yang lalu pada tempat pelelangan tersebut, namun belum sempat tubuhnya menjauh, lekas Arcylic menangkap pergelangan tangan kanan Lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)
Mystery / ThrillerPart lengkap! Juga tersedia di Shopee Rank #1 di Thriller (14 Des 2021) Rank #1 di Misteri (02 Jan 2022) Rank #1 di Mystery (24 Jun 2022) "Kau takkan bisa lepas dariku sekalipun jika kau mati, Lily." - Arcylic Darel Tristan. THAT MAN ARCY, August 2...