TMA! 42 (END) 1/2

13.4K 1.1K 116
                                    

Juni, 2000.

Langit telah memerah saat Arcy keluar dari tempat pemandian bersama Oris, di susul beberapa anak dibelakangnya.

"Arcy!"

Sontak langkah kaki Oris dan Arcy terhenti, keduanya menoleh ke belakang, menatap seorang anak yang tersenyum lebar, "... Ada apa, Kei?" tanya Arcy sambil terus menggosok rambutnya yang basah.

"Tidak, aku hanya ingin menyapamu ..." Jawab Kei, Arcy tak merespons, beberapa detik kemudian, ia memalingkan kepalanya ke depan, "ayo Oris," ujarnya lalu berjalan menjauh. Kei tak bergerak dari tempatnya berdiri, senyuman perlahan surut dari wajahnya saat dari jauh ia melihat Arcy tersenyum saat Omar menyapanya.

"Kei?"

Kei sedikit tersentak saat ia mendengar namanya di serukan seseorang dari belakang, seketika sebuah senyum kembali menghiasi wajahnya, "ah, Malik ... Maaf, apa aku menghalangi jalannya?" tanyanya.

"Tidak juga, tapi kau mematung cukup lama di sini, jadi aku menghampirimu, ada apa?" tanya Malik kemudian.

Kei tertawa sungkan, "haha ... Begitu ya, aku tidak sadar," jawabnya, selama beberapa saat Malik tak merespons, "syukurlah, kalau begitu kembalilah ke ruanganmu. Makan malam akan segera di mulai," ucapnya lalu melenggang. Namun belum jauh langkah Malik, Kei menahan pergelangan tangannya.

"Tunggu Malik," ucapnya.

Dahi Malik sedikit mengernyit heran, "ada apa?"

"Itu, kau dan Arcy terlihat dekat. Bagaimana caranya?" tanya Kei dengan wajah serius, Malik tersenyum miring, "kami terlihat dekat? begitukah?"

Kei terdiam, ia tak menjawab apapun, hingga membuat Malik menghela nafas pelan, "... begini, aku tidak tahu kenapa sejak awal kau mencoba dekat dengan Arcy. Tapi, sepertinya semakin kau menunjukkan rasa ketertarikanmu padanya, maka dia semakin tidak akan menyukaimu. Arcy orang yang unik, aku juga tidak tahu alasan kenapa dia sering mengajakku berbicara atau berjalan bersama, cobalah untuk bersikap seadanya," jawab Malik lalu pergi begitu saja.

TMA

2015.

Lily menggigit bibir bawahnya saat mencoba untuk menggerakkan kakinya yang terluka, sesekali, mata gadis itu mengunci sosok Kei yang sedang menyeret mayat Luke lalu melemparnya ke tepian jalan. Lily meringis saat tak sengaja kakinya menabrak bagian bawah kursi depan. Gadis itu mengatur nafas, mencoba meredam rasa sakit kakinya.

Berselang cukup lama, Kei berjalan menghampiri dirinya, pria itu membuka pintu depan tanpa mengatakan sepatah katapun, lalu dengan jeda waktu yang singkat setelah meletakkan ponsel beserta dompet milik Thomas dan Luke, Kei lalu membuka pintu belakang mobil, menatap Lily dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"... Apa kau akan membunuhku, juga sekarang Kei?" tanya Lily.

Kei tak menjawab, ia mengulurkan tangannya ke depan, "ayo aku bantu keluar," ucapnya kemudian. Lily tak menjawab, matanya menatap dengan lekat telapak tangan Kei.

"Kau mau apa?" tanyanya.

"Keluar saja, ayo ..."

"Tidak!" tolak Lily, "aku tidak mau."

Perlahan, Kei menurunkan tangannya, ia menghela nafas pelan.

"Ikut saja aku Lily, aku tidak akan menyakitimu ..." Kei berucap pelan, mendengar perkataan dari pria itu Lily tersenyum nanar, "bagaimana bisa aku tahu? sedangkan kau barusaja membunuh Thomas dan Luke begitu saja. Kalau kau ingin membunuhku, bunuh saja aku seka---"

THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang