TMA! 11

14.2K 1.5K 92
                                    

Selembar kertas terulur ke hadapan Thomas dan Luke, Arcylic yang berdiri dihadapan mereka berdua sama sekali tak mengeluarkan suara. Luke menyambut kertas tersebut, "untuk gadis yang kau pinta minggu lalu, kami akan mengantarnya malam ini, Arcy." Ucap Luke sembari tersenyum kecil.

"Tidak usah buru-buru, aku ada tamu malam ini, jadi tidak akan sempat menemui kalian di gudang." Respons Arcylic, ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Siapa, Brian?” Thomas ikut membuka mulutnya.

"Ya, Brian." Jawab Arcylic langsung, "omong-omong, kenapa kalian berkata tidak pernah melihat Lily padanya?" lanjut Arcylic, ia menatap Thomas dan Luke secara bergantian.

Luke dan Thomas sempat menoleh satu sama lain sejenak, "itu karena kami sudah menjualnya padamu, lagipula kalau kami mengatakan hal yang sebenarnya pada Brian, kami akan dipenjara." Ucap Thomas menjelaskan.

Arcylic tak langsung menjawab, ia tersenyum kecil, "benar juga." Ucapnya kemudian, "kalau begitu, aku pergi... Silakan antar gadis itu malam besok, pukul sepuluh jangan terlambat." Lanjut Arcylic sebelum melenggang pergi.

"Tunggu Arcy!" seru Luke pada Arcylic yang sudah membalik tubuhnya, "apa kau benar-benar akan membiarkan pria bernama Brian itu membawa Lily? maksudku, kau sudah membayar mahal pada kami---"

"Tentu saja tidak, aku sudah membayarnya, mana mungkin aku berikan ke orang lain." Potong Arcylic pada kalimat Luke, sedetik setelah berkata seperti itu, ia melenggang pergi.

TMA!

Matahari mulai naik saat mobil Arcylic meninggalkan pusat Kota, lagu november rain dari Gun n Roses menemani perjalanan Arcylic dan Brian, "kau datang darimana, Brian?" Arcylic akhirnya mengajukan pertanyaan setelah cukup lama bungkam.

"Dari Desa kecil di seberang pelabuhan, aku dan Lily berasal dari tempat yang sama." Jawab Brian langsung, ia menoleh sosok Arcylic yang duduk disampingnya, Brian dapat melihat kalau kedua sudut bibir Arcylic sedikit tertarik ke atas, "maaf kalau pertanyaanku menyinggungmu, kau boleh tidak menjawabnya kalau menurutmu pertanyaanku ini bersifat pribadi," Arcylic menjeda kalimatnya.

"Apa itu?"

"Kenapa Lily pergi dari Desa kalian?" tanya Arcylic tanpa menoleh, pandangannya tetap fokus ke depan.

Untuk sesaat, Brian tak menjawab. Ia kembali mengarahkan matanya ke depan, "dia disukai oleh seorang pria tua paling berada di Desa, bibi Grace, pemilik panti asuhan yang mengurus kami sudah melakukan berbagai cara untuk menolak lamarannya, tapi pria itu tetap bersikeras. Jadi akhirnya, bibi menyuruh Lily untuk pergi selama beberapa hari ke sini." Jelas Brian singkat.

"Begitu ya... Lantas, kenapa sekarang kau mencari Lily?" Arcylic kembali mengajukan pertanyaan.

"Bibi Grace jatuh sakit setelah dua hari kepergian Lily, dan sekarang penyakitnya semakin parah, dia ingin bertemu Lily, makanya aku datang ke sini." Jawab Brian langsung, "kalau begitu, kau harus secepatnya membawa Lily pulang." Ucap Arcylic, mobil yang ia kemudikan memelan, pandangan Brian tertuju pada sebuah rumah yang tampak sepi.

"Ayo, kita sudah sampai." Ucap Arcylic, ia keluar dari mobil lalu berjalan menuju teras rumah dihadapannya.

"Jakson!" panggil Arcylic sembari mengetuk pintu. Brian menyusul langkah Arcylic yang kini berada di depan pintu sambil terus mengetuk daun pintu tersebut. Selang beberapa saat, seorang pria keluar, ”Arcy? ada apa?" tanya pria itu.

THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang