TMA! 29

8.3K 987 40
                                    

Senyap.

Tatapan dingin yang menusuk dari Arcy menembus mata Lily, sosok Arcy yang selalu tenang selama ini, seolah tak ada lagi.

"Aku bilang, masuk ..." Ucap Arcy pelan, namun tegas.

"T,tapi Arcy, ke,kenapa---"

Tubuh Lily terdorong ke depan saat Arcy menarik lengannya, membuat posisi mereka berdepanan dan begitu dekat.

"Lakukan saja permintaanku, jangan membatah!" Arcy memasangkan gelang besi yag terhubung ke seutas rantai pada pergelangan kiri Lily, "tapi, tapi Arcy! aku tidak salah, aku tidak mau disini, aku takut!" mata Lily berbinar panik. Namun seolah tak mendengar, Arcy masih dengan tindakannya.

"Arcy!" bentak Lily menghempaskan tangannya. Isak tangis gadis itu pecah, ia terus memandang wajah Arcy yang menatapnya dengan tatapan acuh.

"Aku akan kembali menghantarkan makanan besok, jangan berisik. Aku tidak suka kebisingan." Arcy memundurkan langkah lalu menutup pintu sel yang ditempati Lily, tanpa mengatakan sepatah katapun lagi, Arcy melenggang pergi. Meninggalkan Lily begitu saja.

"Arcy! Arcy tunggu! jangan tinggalkan aku Arcy! aku takut!"

TMA!

Malam sudah cukup larut, namun gemerlap lampu di tengah Kota masih bersinar,

Di sebuah rumah, terdapat dua orang laki-laki bersama seorang anak kecil, pria itu tak lain adalah Thomas dan Luke, mereka bermain kartu di kursi tengah, sedangkan anak kecil yang mungkin baru berumur 8 tahun itu tertidur pulas membantalkan paha Luke.

"Sepertinya Vale begitu merindukanmu ..." Thomas menghembuskan asap rokoknya.

Luke tersenyum kecil, "tentu, sudah lama sekali aku tidak membawanya kesini, semenjak kepribadian Arcylic semakin sering muncul padanya."

Thomas tersenyum miring, ia menghela nafas "ya, aku akui itu benar, Arcy itu perlu perawatan mental tapi dia tidak pernah mendengarkan." Kalimat Thomas terhenti, ia menghujamkan puntung rokoknya ke dalam asbak lalu menatap kearah Vale, "sampai kapan dia disini?"

"Maksudmu Vale?" tanya Luke tak yakin.

"Ya," jawab Thomas langsung, ia menaikkan matanya untuk menatap wajah Luke, "kau tahu sendiri kalau semakin lama dia disini, maka nyawanya semakin terancam. Saat ini, keadaan memang cukup tenang, tapi aku tidak yakin kalau dia tidak akan datang ke sini dalam waktu dekat mengingat sudah cukup lama dia tidak muncul ..."

Wajah Luke kehilangan ekspresi, "... Kau benar Thom," tangan pria itu bergerak untuk mengusap rambut Vale, anaknya, "kalau begitu, aku harus mengembalikan Vale pada Jessi besok, sebelum Arcylic---"

"Kalian membicarakanku?"

Sontak Thomas dan Luke memusatkan pandangan mereka masing-masing untuk menatap sumber suara, di ambang pintu berdiri Arcy yang penampilannya tampak berbeda dari biasa. Rambut abu pria itu tampak berantakan, wajahnya juga terlihat dingin.

Lekas Thomas menghampiri Arcy, sedangkan Luke dengan cepat menggendong Vale lalu berjalan tergesa.

"Arcylic! kapan kau sampai? kenapa datang tengah malam begini---"

"Aku bunuh kau kalau bicara lagi, Thomas!" tatapan tajam menusuk mata Thomas, mendengar perkataan Arcy membuat Thomas memilih untuk menghentikan kalimatnya, pria tinggi dengan nama lengkap Arcylic Darel Tristan itu melangkah masuk, "rumah ini aku yang membelinya jadi jangan kurang ajar!" lanjutnya lalu duduk di sofa.

THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang