"Meeting you was fate, becoming your roomate was choice, but falling in love with you was completely out of my control."
Suara dengungan mesin yang entah berasal darimana menganggu pendengaran Arcy, dirinya duduk di samping ranjang tempat di mana Lily terbaring, gadis itu masih tak sadarkan diri. Mereka berada di salah satu bangsal Rumah Sakit setelah di sarankan oleh Dokter yang di bawa Thomas dan Luke.
Arcy terdiam di atas tempat duduknya sambil memandangi wajah Lily yang terlelap. Setelah cukup lama seperti itu, Arcy kemudian berjalan keluar, Luke dan Thomas yang sedari tadi menunggu di luar bangkit dari duduk mereka, sebenarnya dalam hati mereka merasa heran, bagaimana bisa seorang Arcylic yang biasanya pergi ke Kota hanya untuk memesan mayat pada mereka, malah repot-repot merawat salah satu gadis yang didapatnya dari mereka.
Arcy terdiam di depan pintu, tak ada dialog antara mereka bertiga sampai akhirnya Arcy berjalan mendekati Luke.
"Luke, menurutmu cinta itu perasaan yang seperti apa?" tanyanya dengan wajah bingung, mendapat pertanyaan seperti itu membuat Luke ikut memasang wajah bingung, "cinta? kenapa tiba-tiba?"
Arcy tak lagi menjawab, ia terdiam di tempatnya sambil menatap wajah Luke dengan saksama selama beberapa saat lalu menghela nafas, "... Sudah, lupakan." Arcy kembali melangkah, menjauhi letak ruangan tempat Lily berada, namun belum jauh kakinya melangkah, Arcy kembali menahan langkahnya lalu menoleh ke belakang, "Luke," panggilnya lagi.
"Ya, Arcy?" sahut Luke dengan nada was-was.
"Mulai hari ini, carilah pekerjaan lain. Kau harus menghidupi anak dan istrimu dengan benar, kau juga Thomas ... Jangan membunuh lagi, aku meminta kalian untuk berhenti mengikuti perkataanku," jelas Arcy serius, "dan untuk terakhir kalinya, aku minta tolong, jagalah Lily sampai aku kembali ke sini ... Kalau kondisinya memburuk, aku akan membunuh semua orang di Rumah sakit ini!"
Mata Luke dan Thomas membesar saat mendengar kalimat terakhir Arcy.
"Arcy ..." Panggil Thomas, tak ada sahutan dari Arcy, namun pria itu tak melanjutkan langkahnya, "gadis itu, apa kau tertarik padanya?" tanya Thomas kemudian.
Arcy tak menjawab, ia terdiam di tempatnya berdiri selama beberapa detik sebelum akhirnya melanjutkan langkah untuk pergi.
TMA!
Mobil Arcy berjalan keluar meninggalkan halaman Rumah Sakit.
"Gadis itu, apa kau tertarik padanya?"
Kedua sudut bibir Arcy tertarik ke atas saat kepalanya mengulang perkataan Thomas, pikiran Arcy lalu menimbulkan ingatan dimana dia menempelkan bibirnya pada bibir Lily, segera setelah itu, ekspresinya berubah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)
Mystery / ThrillerPart lengkap! Juga tersedia di Shopee Rank #1 di Thriller (14 Des 2021) Rank #1 di Misteri (02 Jan 2022) Rank #1 di Mystery (24 Jun 2022) "Kau takkan bisa lepas dariku sekalipun jika kau mati, Lily." - Arcylic Darel Tristan. THAT MAN ARCY, August 2...