60 | Cuek

870 66 1
                                    

"Ren, gue heran deh, kenapa Mama nggak ngizinin gue pacaran sama Elle?" Acha menoleh ke arah Daren.

Daren yang baru saja melepas sabuk pengamannya, menoleh ke arah Acha pelan. Menatap gadis itu keheranan.

Mereka baru saja tiba di parkiran sekolah. Kondisi sekolah sudah cukup ramai saat ini, karena memang lima belas menit lagi upacara bendera akan segera dimulai, seperti hari senin biasanya.

"Gue juga heran, Cha, kenapa Tante Maya ngelarang lo untuk pacaran sama Elle." Daren mengangguk setuju. "Tapi... Tante Maya pasti punya alasan khusus dalam masalah kali ini. Dan kayaknya masalahnya cukup serius, Cha."

Acha manggut-manggut menyetujui, karena Acha juga merasakan hal yang sama, "Bisa jadi."

Tok tok tok!

Suara kaca mobil yang diketuk pelan, mengangetkan Acha dan Daren. Keduanya menoleh ke arah kaca mobil tepat di sebelah Daren. Terlihat Citra di sana dengan senyum manisnya.

Daren langsung membuka pintu mobil, mengenakan ranselnya dan mengajak Acha untuk turun.

"Citra?" Daren tersenyum ke arah gadisnya itu. "Kenapa?"

"Aku kangen sama kamu," ungkap Citra dengan wajah yang berbinar.

Daren melemparkan senyum manisnya lalu mengelus pelan puncak kepala Citra, "Gue juga kangen sama lo."

"Nanti sore kamu ada kegiatan?" tanya Citra pada Daren.

Daren menggeleng pelan, "Kayaknya enggak." Daren menjawab singkat setelah beberapa detik dipergunakannya untuk memikirkan kegiatannya sepulang sekolah nanti. "Kenapa? Lo mau ngajain gue jalan?"

Citra terkekeh pelan, lalu mengangguk, "Iya, aku pengen jalan-jalan sama kamu." Citra memperlihatkan senyum manisnya ke arah Daren. Meski pun menurut Daren itu tidak semanis saat Acha tersenyum.

"Oke, gue jemput lo sore nanti, jam... tiga."

Citra kegirangan. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali.

"Lo makin cantik." Daren menepis pelan hidung Citra. "Gue mulai suka sama lo."

Citra tertegun mendengar pengakuan Daren.

"Kamu serius?" Citra bertanya tak percaya.

Daren mengangguk pelan, "Lo cewek yang baik dan perhatian. Lo berhasil ngebuat gue suka sama lo."

Acha yang melihat langsung kemesraan Daren dengan Citra, lantas memalingkan wajahnya ke lain arah. Entah mengapa hatinya mendadak terasa sakit saat melihat kedekatan Daren dan Citra yang semakin hari semakin menjadi. Sepertinya di antara mereka berdua, benar-benar ditumbuhi dengan rasa cinta yang Acha yakini akan merebut paksa Daren dari genggamannya.

Tiba-tiba mata Acha menangkap sesogok makhluk yang memasuki koridor utama di hadapannya. Acha langsung melambai-lambaikan tangannya ke arah pria tersebut.

"ELLE!" Acha berteriak keras. Membuat sang empunya nama menoleh cepat ke arahnya.

Acha menoleh sejenak ke arah Daren, menatap pria tersebut dengan sinis. Daren benar-benar sudah berhasil membuat Acha cemburu. Acha benci melihat kemesraan mereka.

Dari pada ia berdiam diri menjadi patung pancuran di sini, lebih baik ia menyusul Elle dan memasuki kelas bersama pria itu.

Acha berlari ke arah Elle tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Daren. Membuat pria itu kebingungan.

Acha menhembuskan nafasnya berat. Ia kelelahan berlari dari parkiran untuk menghampiri Elle.

"Lo nggak bareng Daren?" tanya Elle menaikkan kedua alisnya.

FRIENDSHIT [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang